39. Kucing

1.2K 111 0
                                    

Awas typo :p











Susah payah Alvan debat dengan kedua orang tua Chelly agar bisa masuk ke rumah Chelly. Akhirnya ia di perbolehkan masuk karna Chella yang meminta.

Alvan berlari masuk ke kamar Chelly, ia sangat khawatir. Tak lupa, ia menutup dan mengunci pintu kamar  Chelly, ia khawatir seseorang mendengar pembicaraan Chelly.

Ia langsung membuka pintu kamar Chelly. Ada gadis malang yang menangis di pojokan, tubuhnya menringkup, matanya sembab, keadaaanya begitu menyedihkan.

Alvan langsung memeluk Chelly, berkali-kali mengelus kepalanya agar tangisnya berhenti. Gadis itu masih menangis, kepalanya masih bersender di dada bidang Alvan.

"Chell.. jangan nangis..."

"G-gue.."

"Sssttt.." telunjuk Alvan berhasil meyentuh bibir Chelly. "Udah, jangan bicara dulu, kamu tenangin diri kamu dulu.."

Rangkulan Alvan semakin kuat, ia cukup lama menenangkan gadis itu. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Chelly juga sudah terlelap di pangkuannya. Matanya masih terlihat sembab. Hidungnya pun memerah.

Alvan memindahkan Chelly ke kasur, menyelimutinya dengan selimut, dan berjalan keluar. Namun saat ingin menggapai gagang pintu, langkahnya terhenti. Ia kembali mendekati Chelly dan mengecup keningnya.

"Selamat tidur baby, dunia ini kejam bagimu, lebih baik kamu tidur dan melupakan semuanya, mengukir alur indah di bunga tidurmu."

Alvan pun keluar dari kamar Chelly. Dan tentu saja di suguhi tatapan sinis kedua orang tua Chelly.

"Abis ngapain kamu?!" Tanya Alea.

"Ngelakuin hal yang gak bisa kalian lakuin!!"

"Jangan-jangan kalian-"

"Hei! Jangan asal ngomong!!" Alvan menghentikan kalimat Alea. Ia kesal.

"Jangan teriak-teriak ke istri saya!" Alex memegang kerah baju Alvan. Sorot matanya begitu tajam.

"Pah.. udah Pah.. Chella tau kok dia anak baik-baik.." Chella tiba-tiba datang dan menenangkan Papahnya.

"Denger ya! Gue gak ada urusan sama kalian! Lima menit gue sia-sia gara-gara debat sama kalian! Lebih baik gue liat tai di kali, dari pada liat muka kalian!" Alvan beranjak pergi keluar rumah Chelly. "MENJIJIKAN..!!" Teriaknya. Membuat Alex naik pitam, namun Chella menghentikan aksi papahnya.

"Sialan tuh anak! Gak ada sopan-sopannya!" Alea berbicara.

"Udah mah, lagian Alvan sama Chelly kan sahbatan dari SMP, wajar lah kalo mereka deket gitu.." Chella menjawab.

*****

Wajah Chelly benar-benar kacau. Matanya membengkak, merah, dan sakit tentunya. Tangisnya malam tadi benar-benar panjang.

Ia takut keluar kamar, bukan karna orang tuanya, tapi ia takut Chella melihat keadaannya. Apa yang harus ia jelaskan nanti? Tak mungkin ia jujur ke Chella, ia menangis karna apa.

Beruntung hari ini libur sekolah, jadi ia bisa menyembuhkan matanya terlebih dahulu. Tapi besok, dia harus sekolah. Besok ujian Nasional hingga tiga hari ke depan. Dan tebtu saja setelah itu ada pertunangan Chella.

Tok..tok..tok..

"Non Chell, ini Bibi.."

"Masuk aja Bi.."

Bi Darmi pun masuk, ia membawakan sup ayam dan jus Mangga kesukaan Chelly. Benar-benar perhatian, selama ini yang memberi perhatian di rumah ini hanyalah Bi Darmi. Walau hanya ART biasa, bagi Chelly dia lebih dari ART. Dia adalah ibu pengganti selain Mamah Mia.

"Makasih Bi.." Chelly memeluk Bi Darmi.

"Iya. Sama-sama non, dimakan ya.."

Chelly mengangguk. Ia memang sedang lapar sekarang.

"Kalo gitu, Bibi ambil es batu buat ngompres mata kamu ya.."

Chelly tersenyum. "Iya, makasih.."

*****

Sekarang matanya sedang membaik, ia bosan di dalam kamar, ia memutuskan untuk keluar rumah, lagipula Chella sedang shopping bersama Mama, dan Papa sedang ke kantor.

Seperti biasa, dia duduk di taman dekat komplek perumahannya. Tiba-tiba ada seekor kucing yang mendekatinya, terus menggesekkan bulu nya di kaki Chelly.

Chelly pun mengangkat kucing itu ke pangkuannya. Mengelusnya dengan gemas. Jarang sekali ia melihat kucing se manis ini.

"Hei, makasih ya udah mau nemenin gue.."

"Lo pasti gak ada temen ya?"

"Kita sama.. gue juga gak ada temen.."

Chelly berbicara pada kucing itu.

"Gue temenin boleh gak?"

"Eh-" Chelly terkejut, ada Bian di belakangnya.

Bian duduk di sisi Chelly, di juga ikut mengelus kucing tadi.

"Lo pecinta kucing? Sama dong kaya Ara.." tanya Bian.

"Hm, iya.."

#Flashback on!

Chelly kecil berjalan beriringan dengan Bian. Langkah kecilnya membelah ramainya jalna raya. Dia baru saja pulang sekolah.

Seperti biasa, Chella selalu di jemput. Sedangkan dirinya disuruh jalan kaki. Tapi kali ini ia tak sendirian, karna Bian ikut menemaninya. Walaupun rumahnya beda arah, tapi Bian akan mengantar Chelly sampai depan komplek rumahnya.

Tiba-tiba ada seekor kucing orange yang lewat ke arah mereka.

"Iiihhh..! Kucing!" Teriak Chelly.

"Kamu suka kucing?" Tanya Bian.

Chelly mengangguk.

Bian pun mengejar kucing tadi. Susah payah dia menangkap kucing itu. Hingga akhirnya tertangkap juga. Bian menyerahkannya ke Chelly.

Chelly tersenyum bahagia. Dia terus mengelus kucing itu. Memeluknya, dan sesekali menciumnya. Bahkan ia tak mau melepaskannya. Tapi saat sampai di rumah, kucing itu di buang oleh Alea. Kejam!

#Flashback off!

Chelly ingat semuanya. Dia tersenyum mengingat itu.

"Gue jadi inget masa kecil gue sama Ara. Gue dulu sampe jatoh waktu ngambil kucing buat dia. Tapi ujung-ujungnya dibuang sama Mamahnya. Beruntung, sekarang Mamahnya udah baik sama dia." Bian berbicara.

Ternyata Bian mengingat juga.

Chelly tersenyum kaku. Padahal kenyataanya, Ara yang di maksud Bian masih di benci oleh keluarganya. Pedih bukan?

Yah, walaupun sekarang Chelly jarang disiksa karna takut Bian melihat luka Chelly. Dan Alea takut nanti timbul kecurigaan. Akhirnya Alea tak menyiksa fisik Chelly lagi. Tapi beralih ke Psikis nya yang tersakiti.

Bian meraih tangan Chelly. "Ikut gue yuk..!"

Chelly tersentak kaget. Bian langsung menariknya ke dalam mobil mewahnya. Dan yang lebih parahnya lagi Chelly benar-benar gugup saat itu. Hingga ia kesulitan memasang sabuk pengaman, dan akhirnya di pasangkan oleh Bian.

Benar-benar olah raga jantung!

Kalo kata yang lagi viral itu..

Rasanya... ANJING BANGETT!!

Panjang? Oh ya jelas.

Mood gue lagi baik nih haha.

Kalo lagi jelek ya Short part wkwk.

Hayoo.. Chelly mau dibawa kemana..?

Kepo gak?

Tunggu part selanjutnya Yap!

Salam manis,

Salsabil_salwa.
23.09.2020

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang