53. Selamat tinggal👋

3.4K 169 11
                                    

Utamakan Vote sebelum membaca!

Ini part terakhir, kalo kalian selama ini belum pernah Vote di part sebelumnya, usahakan hari ini Vote ya.

Part ini panjang, 1.500 kata lebih.

Jangan lupa nanti mampir ke MARSMELLOW (SEKUEL MY DESTINY). Disini kita bisa ketemu Alvan dalam bentuk seorang ayah. Kita akan mengikuti perjalanan cinta anaknya.

HAPPY READING UNTUK TERAKHIR KALINYA:)











kebahagian, sesuatu yang tak terlihat tapi bisa dirasakan, semua dunia dan seisinya tak akan berarti tanpa kebahagiaan.
-Chelly

Chelly keluar dari taxi, menyeret kopernya.

Bulir bening jatuh dari matanya, ia sangat rindu rumah ini, masa kecil nya tertampung didalam setiap sudut rumah ini.

Tujuh tahun ia pergi, memalsukan kematiannya. Sekarang ia kembali, membawa seribu prestasi yang ia dapat di luar negri.

Apakah orang tuanya akan percaya bahwa Chelly masih hidup? Akankah kasih sayang akan berpihak ke Chelly?

Tiba-tiba seorang anak kecil, berumur sekitar empat tahun lari dan memeluk kaki Chelly.

"Mama, Ara tadi jatuh dari sepeda.." ujar Anak kecil itu.

Mama? Mengapa anak kecil ini memanggil Chelly Mama?

Dari sorot mata anak kecil di depan Chelly ini, menunjukkan ekspresi kesakitan. Tentu saja Chelly tau, dia seorang Psikiater.

"Mana yang sakit?" Tanya Chelly.

Anak kecil itu menunjukkan lututnya.

Chelly mengusap lutut anak kecil itu.

Tiba-tiba seseorang membuka gerbang rumah. Menampakkan seorang pria tinggi dan berpakaian rapi.

"Ara..?" Panggil Cowo itu.

Sontak Chelly dan anak kecil itu menoleh bersamaan. Chelly terkejut, dia Bian. Sahabat masa kecilnya.

"Papa!" Seru anak kecil itu. "Ara tadi jatoh tau..! Tapi udah diobatin sama Mama.."

Jadi, dia anaknya Bian? Namanya Ara? Ada apa ini?

Bian memeluk Chelly. "Gue selama ini yakin kalo Lo masih hidup Ra.."

Tangis Chelly pecah, ia rindu pelukan ini, pelukan yang akan mengobati lukanya saat kecil. Memberi senderan saat Chelly kecil menangis.

"Gue kangen sama Lo Bi.."

"Jangan pergi lagi Chell.." jawab Bian.

"Mama Papa kan tiap hari ketemu, kenapa kangen-kangenan?" Sambar Ara.

"Dia, anak kamu..?" Tanya Chelly.

Bian mengangguk. Menyuruh Ara Salim pada Chelly.

"Ara, dia itu Bibi kamu, namanya Chelly. Kalo Mama kamu namanya Chella.." Bian menjelaskan.

"Iihhh!! Mukanya sama!"

Chelly menggendong Ara. Wajahnya sama seperti Chella kecil.

"Kan Bibi, sama Mama kamu itu kembar sayang.." jelas Chelly.

"Ooo.. gitu ya..?"

Chelly mengangguk.

Bian mengantar Chelly masuk ke rumah. Suasananya masih sama, tak ada yang berubah sama sekali.

Di teras rumah ada Chella yang sedang menyiram bunga.

Dia langsung lari memeluk Chelly.

"Lo masih hidup?"

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang