21. Berakhirnya The-Dark.

1.4K 98 2
                                    

HAI HAIIIII...

MAAF YA, TELAT UPDATE(人 •͈ᴗ•͈)

JANGAN PINDAH2 CERITA YA, SETIA SAMA CERITAKU YAAA(◠‿◕)

( ╹▽╹ )HAPPY READING ALL( ╹▽╹ )

Chelly baru saja selesai mengkompres memar di kakinya. Ia sedang duduk menatap laptop berlogo Apple pemberian Alvan. Ya, itu hadiah ulang tahunnya di tahun lalu. Chelly tak bisa menolak karna tak enak.

Ia sedang sibuk menonton Drama Korea yang memang sedang Booming. Hingga ia tertidur pulas karna matanya lelah menatap layar laptop.

*****

Alvan baru saja selesai belajar, ia ingin serius dalam belajar, karna ia sebentar lagi akan UN. Ia juga berencana untuk kuliah di luar negri. Itu sebabnya ia sekarang jarang sekali jalan dengan cewe-cewe.

Derrrttt...
Sebuah pesan masuk dari ponsel Alvan.

Dari: Geng The-Dark

Leo:
jadi, kita bubaran nih? Kita jarang banget ketemu. Apalagi sama nyonya ketua..

Ferel:
i don't know.

Faris:
banyak banget geng lain yang ngajak tanding. Kalo dirasa-rasa gue kangen balap liar lagi.

Alvan:
sorry gaes, keadaan Chelly gak memungkinkan banget, gimana kalo kita rundingan masalah ini di basecamp?

Farel:
oke-oke aja gue mah..

Leo:
jam berapa?

Alvan:
satu jam lagi ya..

Faris:
oke..

Alvan memutuskan untuk turun ke lantai bawah, ia ingin membuat kopi sendiri di dapur.

"Den Al.." panggil salah satu pembantu rumah Alvan.

"Iya, kenapa?"

"Ini, tadi ada orang yang ngasih surat ini buat Den Alvan, katanya dari pihak rumah sakit."

"Ouh, iya. Makasih ya.."

"Iya Den, sama-sama."

Alvan mengurungkan niatnya untuk membuat kopi. Ia lebih memilih untuk duduk di taman dan membuka surat itu.

Di depan surat itu sudah terpampang nyata nama rumah sakit yang mengirim surat ini. RS DHARMA MEDICA.

"Bukankah ini rumah sakit tempat Dokter Andi bekerja?"

Alvan pun langsung membuka isi surat itu. Dari judulnya sudah terlihat bahwa itu adalah hasil Check-up nya kemarin.

"Kok ceper banget, katanya lama keluarnya."

Ia pun membaca isi hasil tersebut. Ia cukup terkejut, ternyata ia memang harus di operasi. Penyakitnya sudah cukup parah. Bahkan jadwal operasinya pun besok malam.

"Separah itu kah penyakit gue? Sampe operasinya aja mendadak.."

"Semangat ya sayang, kamu pasti bisa." Suara lembut itu berasal dari Mia. Ibunda Alvan.

"Iya mah, tapi aku operasi di sini kan, bukan di luar negri?"

"Iya sayang, tapi papah manggil spesalis dari luar negri.."

Alvan tersenyum bahagia. Ia tak perlu ribet ke luar negri. Ia tau, jika ia operasi disana, pasti masa pemilihannya pun akan disana juga. Ia tak mau lama-lama berpisah dengan Chelly.

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang