My Destiny [END]

47. Kesalahpahaman.

Akhirnya update!!

Udah nungguin yak?

Spam next dong biar semangat!

Biar gue rajin update wkwk.

Are you ready reading all?

LETS GO!＼(^o^)／

"Maaf Al, tapi gue harus iklasin Bian buat Chella, gue gak mau disalahkan lagi jika Chella bunuh diri.." gumam Chelly.

Chelly bergegas mengambil ponsel, dia ingin minta maaf ke Alvan, mungkin ucapannya tadi melukai perasaan Alvan.

Berkali-kali Chelly menelfon Alvan, namun tidak ada satupun yang terjawab. Hingga Chelly menyerah.

Kemudian Chelly menelfon Bian, mungkin ini pertemuan terakhir mereka. Setelah itu Bian akan menjadi milik Chella.

"Bian..?"

"Iya Chell, kenapa?"

"Masih sibuk?"

"Enggak kok.."

"Gue mau ketemu sama Lo..."

"Dimana?"

"Taman biasa.."

"Okay.."

Chelly mengambil tas kecilnya. Dia akan ke taman sekarang. Entah apa yang akan ia bicarakan nanti. Tapi yang jelas, ini pertemuan terakhirnya.

******

Alvan membenturkan kepalanya berkali-kali ke Stir mobil. Dia frustasi.

"Kenapa gue ninggalin Chelly?! Kenapa!"

"Bego!! Bego!! Bego!!"

"Harusnya gue gak ninggalin dia! Harusnya gue ngerti keadaan dia!!"

"Aarrggghh!! BEGOO!!"

Dahi Alvan mengucurkan darah segar, melewati matanya hingga ke pipi. Alvan mengusap nya dengan kasar.

Dia kembali menancapkan gas menuju apartemen. Dia harus menemui Chelly dan meminta maaf.

Setelah sampai di apartemen, Alvan tidak menemukan Chelly disana, apartemen nya kosong.

Derrttt...
Ponsel Alvan berbunyi.

"Halo? Ada apa?!"

"Ada informasi baru bos.."

"Informasi apa?"

Setelah mendengar informasi dari orang suruhan nya, Alvan bergegas menuju mobil dan pergi ke suatu tempat.

Rahangnya mengeras. Deru nafasnya tak beraturan. Sepertinya dia sedang marah.

*****

Sampai lah Alvan di suatu tempat. Dia melihat cowo ber-jas yang sedang duduk di sana. Dengan cepat, Alvan menghampiri Cowo itu.

Bugh!!
Alvan memukul pipinya.

Bugh!!
Alvan memukul hidungnya.

Bugh!
Memukul lagi.

Bugh!!
Dan lagi.