36. Smile

1.2K 121 1
                                    

Yap, update lagiii...

Let's go reading all❤️

Part ini dan seterusnya short ya!
Kecuali part2 spesial!



Tawa mu, menghadirkan seribu kebahagiaan bagiku. Sedih mu menimbulkan sepuluh ribu tusukan untukku.
-AlvanEmilio

Hari ini Chelly sekolah, ia tak mau belajarnya terganggu hanya karna masalah Cintanya. Bagaimanapun juga, dia harus bisa lulus dengan nilai bagus dan melanjutkan kuliah.

Pagi ini Alvan menjemput Chelly, ia tau gadis itu masih sedih, itu sebabnya Alvan ingin terus berada di sisinya.

Alvan sedang menunggu di depan gerbang rumah Chelly, menunggu Chelly keluar dari rumahnya untuk sekolah. Tak lama kemudian, sebuah mobil ikut berhenti juga di depan rumah Chelly. Dia Bian, tentu saj ia akan menjemput Chella.

"Hei.. njemput Chelly ya..?" Tanya Bian.

Alvan mengangguk.

"Kalian ini pacaran..?"

"Sahabat.. sejak SMP.."

"Gue kira pacaran..."

Gerbang terbuka, Chelly keluar mengenakan seragam SMA-nya. Sangat rapi. Rambutnya di bikin sedikit gelombang di ujungnya. Sangat menarik!

Melihat Bian yang sedang menunggu Chella, tentu saja hatinya iri. Bukankah seharusnya ia menjemput Chelly? Tapi, ya sudahlah..
Jika ia mau melupakannya, ia harus acuh dalam segala urusan yang berkaitan dengan Bian.

"Nih Chell.. pake helm-nya.." ucap Alvan, dia menyodorkan helm ke Chelly. "Eh, gue pakein aja deh.."

Chelly menurut, ia di pakaikan helm oleh Alvan. Setelah itu, mereka pergi ke sekolah.

*****

"Bi.." panggil Chella ke Bianca.

"Apa..?"

"Sekali-kali pake motor kek, biar kaya Chelly.."

"Maksud kamu?" Bianca kebingungan.

"Ck, maksud gue, gue juga mau di pakein helm sama kamu.."

"Iya, nanti gue beli motor.."

Chella tersenyum sumringah. "Makasih..."

"Yaudah, yuk. Berangkat.."

Mereka pun berangkat ke sekolah.

******

Chelly sedang duduk di kelas sendirian, ia tak mau keluar kelas, ia takut bertemu Bian.

Tiba-tiba Alvan datang, membawakannya sebuah kalung, ada liontin bergambar emoji Smile.

"Buat Lo.." Alvan tersenyum. "Gue pakein yah.."

Chelly mengangguk. Alvan pun memakaikan kalung itu ke leher Chelly.

"Makasih ya.." Chelly tersenyum sendu. Ia kembali meluk Alvan.

"Gue, kadang lebih suka Lo sedih terus Chell.."

"Hah?"

"Karna.. Lo sering banget meluk gue haha..."

Alvan mengaduh saat perutnya di cubit oleh Chelly. "Berarti lo bahagia di atas penderitaan orang lain.." Chelly melepaskan pelukannya.

Kali ini Alvan yang menarik tubuh Chelly dan memeluknya erat. "Enggak kok, pokoknya Lo harus banyak senyum." Alvan mengecup puncak kepala Chelly. "Liat tuh, liontin aja senyum terus, masa Lo enggak?"

Chelly tersenyum.

"Nah, gitu dong.. kan cantik, gue jadi makin suka.."

"Hah?"

"Eh, suka sama senyum Lo Chell.." Alvan menjelaskan.

"Lo, tumben gak di kerubungi Fans-fans ganjen lagi..?" Tanya Chelly.

"Karna... Gue udah ngaku sama mereka kalo gue udah jadi milik seseorang.."

"Oh ya? Siapa?"

"Ada deh..."

Chelly kesal, ia mengerucutkan bibirnya.

"Atau, jangan-jangan kegantengan gue udah ilang kali yah? Makanya mereka gak nganggu gue lagi.." Alvan menduga-duga.

"Lo, ganteng kok.."

Alvan memegangi dadanya, dan pura-pura pingsan di tempat.

"Al.. Lo kenapa?" Tanya Chelly panik.

"Gue jantungan! Ini pertama kali Lo muji ke gantengan gue, gue Shock!"

Chelly tertawa melihat tingkah konyol sahabat nya itu.

"Biasanya kan, kalo gue lagi muji diri sendiri, lo pasti bilang ke-PDan.." Alvan kembali bangun dan duduk.

"Emang iya.."

"Jadi, gue jelek?"

"Enggak kok, bercanda.."

"EKHEM..! PACARAN TROSSS..!!" Seluruh teman sekelasnya tiba-tiba masuk ke kelas bersama Bu Winda.

Memalukan. Hanya itu yang ada di pikiran Chelly dan Alvan.

"Enggak kok Bu, kita lagi bercanda doang.." Alvan membela diri.

"Ibu kira kalian pacaran, emang selama enam tahun kalian kenal, kalian gak saling suka?"

Yaampun, pertanyaan Bu Winda sama saja seperti teman-teman yang lain. Selalu menanyakan status Chelly dan Alvan.

"Enggak kok Bu, kita sahabatan.." Chelly menyender di bahu Alvan.

Alvan mengelus kepala Chelly. "Iya, bener kata Chelly.."

"Nanti, kalo suka beneran awas kalian! Gue bakal jadi orang pertama yang minta PJ!!" Suara Aldo menggema.

Bu Winda dan seluruh teman-teman nya tertawa.

"Yaudah, kita mulai dulu belajarnya, bercandanya bisa dilanjutkan nanti saat jam istirahat.." ucap Bu Winda.

"Iya Bu.."

Jika mau meng-copy kata-kata mutiara di cerita ini, pastikan mengikut sertakan nama tokoh/penulisnya ya..

Setiap tulisan itu karya yang harus dihargai.

Yeahh..

Scane humor kembali di tampilkan..

Tunggu part selanjutnya Yap!

Salam manis,

Salsabil_salwa.
18.09.2020

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang