41. Ingat, ada aku disini..

1.3K 101 6
                                    

Awas Typo :p











Hari ini keluarga Chelly sudah berada di hotel mewah, pelaksanaan pertunangan Chelly dan Bian akan dilangsungkan besok. Ada Genandra yang baru saja pulang ke Indonesia. Dia sangat sayang ke Chelly, dia bahkan membelikan Chelly sebuah iPhone keluaran terbaru.

Dan yang lebih membahagiakannya lagi, Chelly berhasil menyelesaikan UN-nya dengan baik. Ia tak sabar ingin melihat berapa nilai nya nanti. Dia terus belajar demi UN ini bahkan ikut les bersama Alvan.

Chelly sedang duduk di balkon kamar hotelnya, kepalanya mneyender di bahu Alvan, sejak tadi tidak ada pembicaraan apapun. Alvan tau hati Chelly sedang sakit. Bagaimana tidak? Besok orang yang dicintainya bertunangan.

"Gimana kalo seandainya gue yang tunangan sama Bian?" Tanya Chelly. Matanya sendu menatap langit.

"Gue akan jadi orang pertama yang tersenyum melihat kebahagiaan Lo Chell.."

"Sungguh..?"

Alvan mengangguk.

"Tapi..." Air mata Chelly jatuh. "Semuanya berubah, hal yang aku tunggu-tunggu ternyata gak bisa kau dapetin."

"Hapus air mata kamu, ada gue disini.." Alvan memegang erat tangan Chelly. "Seburuk apapun takdir melukai kamu, gue bakal jadi sandaran buat Lo, gue janji gak akan pernah ninggalin Lo kaya yang lain.."

Kembali hening.

Pikiran Chelly larut dalam kesedihannya. Masa kecilnya terus menghampiri pikirannya.

Sedangkan Alvan, dia sedang menahan rasa sakit di hatinya. Dia sakit saat melihat Chelly bersedih, tapi dia juga sakit jika melihat Chelly berbahagia dengan Bian.

"Gue mau nanya.." ucap Chelly memecah keheningan.

"Apa?"

"Apa selama ini, diantara kita..." Pandangan Chelly beralih ke Alvan. "Gak ada rasa apa-apa?"

Alvan gugup. Tatapan Chelly begitu lekat, dia terus mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

"M-maksud lo..?"

"Gue takut, gue takut Lo punya perasaan lebih ke gue.." Chelly beralih mengusap tangan Alvan. "Gue sayang sama Lo, tapi sebagai sahabat, Lo malaikat gue.."

Apa yang di rasakan Alvan? Tentu saja sakit! Belum sempat ia mengatakan perasaannya, tapi sudah mendapat penolakan.

Bagaimana keadaan hatinya? Hancur, lebur, seperti di sayat. Yang ia lakukan hanya berusaha tersenyum saat ini.

"Iya, gue tau.." Alvan mengelus kepala Chelly. "Lo itu adik kecil gue.."

Chelly tersenyum lega, dia memeluk Alvan dengan erat.

*****

Taman.

Chella dan Bian berada di taman hotel sekarang. Hotel yang dipilih Bian adalah hotel mewah yang sangat menonjolkan nuansa hijau di sekitarnya. Membuat siapapun yang melihat akan terkesima.

Sungguh pemilihan yang tepat!

"Jadi, Lo bahagia gak?" Tanya Bian.

"Tentu.."

"Lo udah liat gaun pertunangan kita?"

Chella menggeleng pelan. "Lupa.."

"Ada di kamar Mama kamu.. nanti kamu ambil, trus di coba ya.."

"Iya.."

"Jujur, gue gak nyangka bisa ketemu Lo lagi.. sudah sekian tahun kita berpisah, rindu terus ada di hati gue, tapi semua kerinduan itu terbayarkan  karna ngeliat kamu yang bahagia, orang tua kamu juga udah sayang ke kamu, mereka bahkan antusias banget sama pertunangan kita."

Tunggu-tunggu, bukankah selama ini orang tua Chella selalu sayang padanya? Sebenarnya apa maksud Bian? Chella sedikit curiga sekarang. Ada apa ini?

"Gue.. juga bahagia bisa dapetin cowo kaya Lo, baik, penyabar, romantis, dan yang paling gue suka, Lo itu sedikit manja.."

Bian sedikit tertawa. "Manja ke tunangan sendiri kan gak pa-pa.."

Chella mencubit pipi Bian. "Dasar!"

"Nanti kalo lulus kuliah, trus nikah, gue bakalan lebih manja lagi sama kamu.."

"Pikiran Lo kejauhan ih!" Chella menggerutu.

"Bahkan mungkin, gue bakal lebih manja dari anak kita.. hahahaha.." Bian benar-benar menjengkelkan.

"Oh ya? Kalo gitu Lo pake popok lagi aja sana.. biar jadi bayi tua.." ledek Chella.

"Its okay! Tapi dipekein sama kamu ya.."

"Dih, ogah!" Chella tertawa.

*****

Di balik tertawanya mereka. Ada Chelly yang melihat dari atas balkon. Memang posisi kamar Chelly dan taman yang di kunjungi Chella searah. Jadi, tentu saja keliatan.

"Tahan Chell, Lo gak boleh nangis!"

"Lo kuat kan?"

"Lo harus kuat!"

"Liat, Chella begitu bahagia!"

"Lo juga harus bahagia.."

"Bian juga bahagia Chell! Lo harus bahagia juga.."

"Ayo Chell!!"

"Ayo tersenyum!"

"Ayo!"

Batin Chelly.

Chelly tersenyum. Dia harus bahagia melihat kakaknya bahagia dengan orang yang dia cintai. Pokoknya harus ikut bahagia! Pokoknya nanti saat acar pertunangan, Chelly harus tetap tersenyum, harus!

"Gue, seharusnya bahagia kan? Kenapa harus nangis? Mereka berdua kan orang yang gue sayang.." gumam Chelly.

"Taraaaa...!! Martabak to youuu..!!" Alvan tiba-tiba masuk ke kamar Chelly, ada martabak di tangan kanannya, dan ada Boba di tangan.

Benar-benar Moodboster!

Dalam kondisi seperti ini, Alvan selalu membahagiakan Chelly apapun keadaanya.

"Makasih..."

"Iya, sama-sama.."

"Lo besok ikut menghadiri pestanya kan?" Tanya Chelly.

"Tentu.. kalo masalah diundang atau enggak, gue gak peduli.. gue pingin selalu ada disisi Lo.."

Chelly tersenyum bahagia. Entah dari mana Tuhan memberi malaikat  se-baik Alvan untuk Chelly.

Yo gaes!

Aku lagi rajin update nih,

Biar MD cepet tamat haha.

Semoga nanti endingnya gak membagongkan.

Yo! Terus baca MD ya, dan jangan lupa bagikan ke teman-yeman Wappy kalian.

Salam manis,

Mbak Author.
24.09.2020

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang