Bagian 1

2K 126 4
                                    

Don't Like, Don't Read!

Typo!

Bahasa amburadul!

.

.

.


Do Kyungsoo tahu jika hubungan yang sekarang dijalinnya adalah sebuah kesalahan, tapi ia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri jika ia mencintai kekasihnya. Tidak masalah jika ia hanya dijadikan simpanan asalkan ia terus bersama sang kekasih. Cintanya pada sang kekasih sudah terlanjur begitu dalam dan itu yang membuatnya bertahan walau menjadi seorang simpanan.

"Soo hyung?! Jongin hyung dateng tuh."

Oh Sehun, teman seperantauan dengannya yang juga tinggal satu apartemen dengannya. Lelaki yang nasibnya juga tak jauh berbeda dengannya, sama-sama menjadi seorang simpanan.

"Iya, Hun. Suruh tunggu sebentar ya, aku pakai baju dulu."

Sehun langsung meninggalkan kamar Kyungsoo dan menemui pria yang di panggil Jongin hyung itu dan menyampaikan pesan Kyungsoo agar menunggunya.

"Soo hyungnya lagi pakai baju. Jongin hyung mau minum apa?" tanya Sehun pada pria yang kini sudah duduk di sofa yang ada di apartemen mereka.

"Gak usah Hunie, habis ini kita juga langsung pergi kok."

Sehun menganggukan kepalanya lalu langsung permisi pada pria itu dan masuk ke kamarnya.

Tak lama Kyungsoo muncul dengan penampilan yang sudah rapi dan langsung menggandeng tangan pria itu dan segera mengajaknya pergi.

.....

"Kita mau kemana sayang?" tanya pria itu pada Kyungsoo begitu keduanya sudah berada di dalam mobil. Kyungsoo tampak berpikir lalu setelah itu menggelengkan kepalanya.

"Kemana saja yang penting denganmu."

Kim Jongin merupakan pengusaha kaya raya yang kini berstatus kekasih Kyungsoo. Sudah hampir 1 tahun ini mereka menjalin hubungan sembunyi-sembunyi. Iya sembunyi-sembunyi karena sebenarnya Jongin sudah memiliki seorang istri yang berstatus sebagai dokter.

"Ke hotel saja kalau begitu."

Jongin tersenyum menyeringai menatap Kyungsoo dan dibalas Kyungsoo dengan dengusan kasar.

"Sisa kemarin saja masih sakit, Jongin. Bahkan yang ini belum hilang."

Kyungsoo menunjuk lehernya yang masih terdapat bekas-bekas merah. Yang dibalas Jongin dengan kekehan.

"Yaudah iya. Kalau gitu kita ke Restoran biasa aja gimana?" tanya Jongin lagi.

Kyungsoo menganggukan kepala mengerti. Lagi pula Kyungsoo juga lapar.

.....

Sehun hanya menatap bosan pria yang kini berdiri di depan pintu apartemennya dengan tatapan memohonnya. Sehun masih kesal denga pria yang sekarang sudah memaksa ingin masuk kedalam apartemennya. Sehun mendorong pria itu agar meninggalkan apartemennya, tapi ternyata tenaga pria itu jauh lebih kuat, sehingga ia mampu mendorong Sehun untuk masuk kedalam apartemen.

"Hunie marah sama hyung?" tanya pria itu sambil menangkup wajah Sehun agar mau menatapnya.

Sehun hanya diam dan enggan menjawab pertanyaan pria itu.

"Maafin hyung ya, kemarin hyung bener-bener lupa buat jemput Hunie di kampus."

Sehun hanya diam namun setelah itu setitik air mata jatuh di pipi mulusnya.

"Hunie udah bosen terusan-terusan dibohongi. Hunie capek. Sebaiknya kita pisah aja dan hyung bisa jalani hidup normal hyung lagi bareng tunangan hyung."

Pria itu menggeram marah tidak terima mendengar ucapan Sehun. Dia tidak ingin berpisah dengan Sehun yang jelas-jelas sudah menguasai separuh hatinya. Pria itu lantas menarik tangan Sehun dan membawanya ke kamar Sehun yang sudah tak asing lagi untuknya. Sehun meronta ingin dilepaskan tapi kekasihnya itu justru mencengkram tangannya semakin kuat.

Sehun didorong ke atas kasur dengan kasar oleh pria itu. Dari tatapannya saja Sehun tahu jika kekasihnya itu marah padanya. Dan itu sedikit membuat Sehun takut, kekasihnya tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Plak!

Satu tamparan melayang di pipi Sehun membuat Sehun menatap pria yang kini berada di atasnya dengan tatapan tidak percaya. Kekasihnya kini sudah berani main tangan dan itu membuatnya semakin tidak bisa menghentikan tangisannya.

Pria itu langsung membawa Sehun kedalam pelukkannya setelah sadar dengan apa yang baru saja dilakukannya. Ia berkali-kali membisikkan kata maaf karena sudah berbuat kasar pada Sehun.

"Hyung gak mau pisah sama Hunie, sayang. Hyung sayang banget sama Hunie. Hyung gak bisa jauh dari Hunie."

Park Chanyeol, seorang pengusaha muda yang tak kalah suksesnya dari Jongin. Yang kini juga berstatus sebagai tunangan seorang wanita yang bekerja sebagai asistentnya sendiri di perusahaannya.

++***++

Sepi menyambut Kyungsoo begitu ia tiba di apartemennya. Tadi Jongin hanya mengantarnya sampai di lobi saja karena tiba-tiba istrinya menelponnya. Kyungsoo merasa kesal tentu saja tapi ia juga tidak mungkin menahan Jongin yang sepenuhnya bukan miliknya.

Kyungsoo menghentikan langkah kakinya sejenak saat melewati kamar Sehun. Ia mendengar suara-suara aneh dari dalam sana dan sudah dipastikan jika sahabatnya itu tengah bergumul hebat dengan kekasihnya. Kyungsoo hanya menghembuskan nafasnya kasar karena entah kenapa tiba-tiba ia jadi merindukan sentuhan Jongin.

"Uh! brengsek sekali mereka berdua."

.....

Chanyeol mengusap lembut keringat yang ada di kening Sehun lalu mengecupnya begitu lama. Sehun hanya diam, ia terlalu lelah. Satu hal yang sangat tidak disukainya ketika ia bertengkar dengan Chanyeol, yaitu mereka yang akan selalu berakhir di atas ranjang.

"Tidurlah." Perintah Chanyeol menatap Sehun dengan tatapan sendunya

Sehun menggeleng sekilas.

"Hyung gak pulang?" tanya Sehun dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah.

"Hyung masih mau nemenin Hunie. Hyung masih kangen Hunie. Bolehkan?" tanya Chanyeol seraya mengeratkan pelukannya.

Sehun menganggukan kepalanya.

"Hunie sayang banget sama Chan hyung."

"Hyung jauh lebih menyayangi Hunie."



TBC

BLUES!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang