Bagian 9

635 88 4
                                    

Sehun menatap tidak percaya siapa yang kini ada di depan pintu apartemennya. Berbeda dengan Kyungsoo yang berada di sampingnya sudah menatap kedua orang yang ada dihadapan mereka dengan tatapan marah.

"Mau apa kamu bawa si brengsek itu kesini hah?" tanya Kyungsoo begitu sarkastis.

Kedua orang yang sekarang ada di hadapan Sehun dan Kyungsoo adalah Jongin dan Chanyeol. Jongin memang membawa Chanyeol yang tengah mabuk ke apartemen Sehun dan Kyungsoo, karena hanya apartemen ini yang terpikirkan olehnya.

"Biarin malam ini Chan hyung ada disini, Soo. Emang kamu gak liat dia kacau banget kayak gini. Boleh ya?" pinta Jongin setengah memohon pada kekasihnya itu selaku pemilik apartemen.

"Yaudah masuk aja, hyung. Bawa aja Chan hyung ke kamar aku." Potong Sehun cepat tanpa menunggu jawaban Kyungsoo.

Sontak Kyungsoo menatapnya tajam, tapi Sehun justru membalasnya dengan tatapan memohon.

"Malam ini aja, hyung. Aku janji." Pinta Sehun sambil mengatupkan kedua tangannya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Entahlah, Sehun hanya terlalu khawatir melihat Chanyeol yang seperti itu.

Kyungsoo mengangguk pasrah. Tidak tega juga pada Sehun yang menatapnya dengan tatapan yang seperti itu.

Jongin dengan cepat membawa Chanyeol ke kamar Sehun dan membaringkannya di atas ranjang Sehun.

Sehun dengan cepat membuka sepatu yang masih melekat di kaki Chanyeol beserta dengan kaos kakinya. Lalu mengendurkan lilitan dasi Chanyeol dan membuka dua kancing teratas kemeja Chanyeol agar terasa lebih nyaman. Lalu menarik selimut sampai batas dada Chanyeol dan membiarkannya tidur dengan nyaman.

Kyungsoo dan Jongin hanya diam memperhatikan Sehun yang sesigap itu. Bagaimana mungkin Sehun masih bisa bersikap seperti itu di saat Chayeol sudah menyakitinya.

Jongin yang sadar akan situasi segera menyeret Kyungsoo meninggalkan kamar Sehun dan membiarkan dua orang itu berdua. Kyungsoo menolaknya tapi setelah Jongin membisikan sesuatu Kyungsoo dengan terpaksa langsung menurutinya.

.....

Sehun yang sejak tadi terduduk di sisi Chanyeol terus mengamati wajah mantan kekasihnya itu dengan seksama. Tangannya terulur bermaksud mengusap wajah itu namun ia menariknya kembali dengan cepat. Sehun sadar jika sekarang Chanyeol bukan miliknya lagi dan dia tidak ada hak untuk melakukan itu.

Sehun membawa tangannya pada perutnya dan mengusapnya begitu lembut.

"Sayang, Apa kamu tahu? Yang tengah tertidur itu adalah papamu, tapi sayang ia tidak bisa tinggal bersama kita. Papamu juga tidak tahu jika saat ini kamu tengah tumbuh di perut mama. Maafin mama ya jika saat kamu lahir nanti papamu tidak ada di sisimu."

Sehun berusaha menahan tangisnya saat membisikkan kata-kata itu pada anaknya sambil mengusap perutnya. Sehun merasa bersalah pada anaknya karena saat ia lahir nanti ia tidak akan memiliki papa. Mereka hanya akan hidup berdua di keluarga kecil mereka.

—***—

"Diem mulu Soo, masih marah ya karena aku bawa Chanyeol hyung kesini." Bisik Jongin pada Kyungsoo yang kini duduk nyaman di atas pangkuannya. Keduanya kini berada di kamar Kyungsoo dan menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.

Kyungsoo menganggukan kepalanya lalu mengerucutkan bibirnya sambil menatap Jongin sebal.

Chu!

"Apaan sih cium-cium."

Kyungsoo misuh-misuh. Jongin terkekeh pelan.

"Gemesin banget sih kalau lagi ngambek." Ejek Jongin lalu mengecupi seluruh permukaan wajah Kyungsoo. Jongin tidak bisa menahannya karena sekarang Kyungsoo terlalu menggemaskan.

BLUES!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang