Bagian 10

692 89 4
                                    

"Kamu dari mana aja Chan? Kenapa baru pulang?"

Langkah kaki Chanyeol yang tadinya di percepat karena ingin segera sampai di kamarnya, terpaksa terhenti saat mendengar suara istrinya menyapa pendengarannya. Chanyeol menolehkan kepalanya dan menemukan istrinya yang sudah menatapnya begitu datar sembari memegang segelas susu di tangannya.

"Aku lembur, Hyo Jung-ah. Sekarang aku mau istirahat." Chanyeol menjawab seadanya.

"Kata sekretaris kamu, kamu udah keluar kantor dari sore Chan. Kamu kemana aja hah?" Hyo Jung meninggikan nada suaranya. Hyo Jung merasa tidak terima sudah di bohongi oleh Chanyeol.

"Jadi kamu menuduhku berbohong?" Chanyeol mulai terpancing emosinya.

Perasaannya saat ini sedang kacau karena terus mengingat ucapan Kyungsoo tadi. Dan sekarang istrinya justru semakin memperkeruh suasana hatinya.

"Kamu memang berbohong, Chanyeol. Aku mulai muak dengan kebohonganmu itu." Hyo Jung juga mulai emosi. Tatapannya begitu dingin.

"Terserah."

Setelah mengatakan itu Chanyeol langsung meninggalkan Hyo Jung begitu saja menuju kamarnya. Tidak peduli pada teriakan Hyo Jung yang memintanya untuk menjelaskan kenapa ia berbohong. Bahkan Chanyeol sengaja mengunci pintu kamarnya agar sang istri tidak bisa masuk.

Gila, Chanyeol memang gila. Bagaimana mungkin ada suami yang dengan sengaja tidak mengijinkan istrinya masuk ke kamar mereka. Sepertinya hanya Chanyeol yang melakukan itu semua. Ini juga pertama kalinya mereka ribut seperti ini semenjak pernikahan mereka beberapa bulan yang lalu.

Ini semua karena Kyungsoo pikirnya. Jika tadi Kyungsoo tidak memperkenalkan pria itu sebagai kekasih baru Sehun, maka Chanyeol juga tidak akan sekacau ini.

"Kyungsoo brengsek!!" umpat Chanyeol.

—***—


Jongin yang tadinya sibuk pada berkas-berkasnya, terpaksa menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu ruang kerjanya di buka. Setelahnya ia melihat ibunya yang seenaknya masuk keruangannya dan langsung di duduk di atas sofa yang ada di ruangan itu. Jongin bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati sang ibu.

"Tumben banget mama ke kantor. Ada apa ma?" tanya Jongin yang kini duduk di hadapan sang ibu.

Wanita paruh baya itu tak langsung menjawab pertanyaan sang anak, tapi ia justru tampak mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Apa maksud dari gambar-gambar ini? Apa kau sudah gila?"

Wanita itu melemparkan beberapa lembar foto di atas meja. Jongin tentu saja terkejut dan ekspresinya itu tak luput dari pandangan sang ibu.

"Sejak kapan?" tanya ibunya begitu datar.

Jongin menghela nafasnya sejenak lalu menatap ibunya kembali.

"Dari mana mama mendapatkan foto-foto itu?"

Tidak langsung menjawab pertanyaan sang ibu, Jongin justru berbalik bertanya pada ibunya.

"Kamu tidak perlu tahu dari mana mama bisa mendapatkan foto-foto itu. Cukup katakan saja sejak kapan kau berhubungan dengan pria itu, Jongin." Sang ibu tampak begitu kecewa dan Jongin menyadari itu.

"Satu tahun yang lalu dan aku sangat mencintainya."

Plak!

Tamparan keras melayang di pipi Jongin. Ibunya kini sudah berdiri menatapnya dengan tatapan menyalang. Jongin mendongakan kepalanya dan membalas tatapan itu dengan tatapan penuh rasa bersalah.

BLUES!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang