Bagian 11

673 90 4
                                    

"Hyung, yakin nih pulang sendirian? Gak mau sama kita aja gitu?" tanya Seungmin yang entah kenapa tiba-tiba merasa tidak enak saat Kyungsoo menolak ajakannya untuk pulang bersama.

"Aku mau ke toko roti depan kampus dulu, tadi Sehun ngirim pesan katanya pengen makan kue yang biasa kita makan di toko itu. Jadi kamu sama Hyunjin duluan aja. Nanti aku bisa naik taxi pulangnya. Bye, Seungmin-ah."

Kyungsoo pergi meninggalkan Seungmin sembari melambaikan tangannya dan berlari kecil menuju ke toko kue di seberang kampus mereka. Pasti Sehun lagi mengidam dan sangat menginginkan kue itu. Makanya Kyungsoo dengan semangat ingin membelikannya agar keponakannya merasa senang.

Kyungsoo melihat kiri-kanan memastikan tidak ada kendaraan yang melintas saat ia menyebrang. Kyungsoo melangkahkan kakinya setelah merasa jalanan tampak lenggang. Namun dugaan Kyungsoo salah, justru tiba-tiba dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil yang melaju dengan sangat kencang semakin dekat dengannya. Kyungsoo pun tak bisa menghindar lagi, mendadak kakinya terasa begitu berat.

Bruk!

Tabrakan itu tak terelakkan. Tubuh Kyungsoo terlempar beberapa meter dari tempatnya berdiri. Pandangannya terasa semakin menggelap dan ia merasakan sesak yang teramat di dadanya. Tiba-tiba senyuman Jongin justru terbayang olehnya sebelum ia benar-benar kehilangan kesadarannya.

"Jo–jongin...."

—***—

Sehun tidak bisa membendung air matanya lagi sejak Seungmin menghubunginya dan memberitahukan jika Kyungsoo mengalami kecelakaan. Bahkan ia tidak peduli pada rasa pusing dan mualnya lagi yang tadi di rasakannya dan meminta Chanyeol melajukan mobilnya cepat agar mereka segera sampai di rumah sakit.

Begitu tiba di rumah sakit, Sehun dengan cepat menuruni mobil Chanyeol dan berjalan terburu-buru menuju UGD. Disana, Sehun bisa melihat Seungmin yang sudah menangis dalam pelukan Hyunjin dan Jongin yang menatap kosong pintu UGD. Ketiganya tampak begitu berantakan, Sehun pun berjalan mendekatinya.

"Minie?!" panggil Sehun dengan suara terbata.

Ketiganya kompak menolehkan kepalanya dan menatap Sehun yang juga sudah tak bisa menahan tangisannya lagi. Sontak Seungmin melepaskan pelukan Hyunjin dan segera memeluk Sehun erat.

"Soo hyung, hyungie. Kyungsoo hyung kita ada di dalam sana." Seungmin sesenggukan.

"Soo hyung pasti baik-baik aja, Minie. Tuhan akan melindunginya." Kata Sehun sembari mengeratkan pelukannya.

—***—

"Aku sungguh tidak menyangka kau akan berbuat sejauh itu. Kau benar-benar gila, Yoo Ah."

Yoo Ah hanya tersenyum tipis mendengar ucapan wanita yang kini berdiri tak jauh darinya. Wanita itu tengah menikmati indahnya kota pada malam hari dari balkon apartemennya.

"Bukankah harus ada yang mengalah jika ada dua orang yang mencintai satu orang yang sama. Sayangnya dalam kisahku tak ada satu pun yang mau mengalah dari kedua orang itu. Jadi sudah seharusnya kan aku yang harus membuat salah satunya mengalah."

Wanita itu terkekeh pelan mendengar ucapan Yoo Ah. Ucapan Yoo Ah memang ada benarnya menurutnya.

"Kau sangat licik, Yoo Ah." Wanita itu tersenyum mengejek.

Yoo Ah sontak menatap wanita itu dan tersenyum remeh padanya.

"Hei, sadarlah. Kau juga tidak kalah liciknya dariku. Kau mengaku hamil anak suamimu padahal dia tidak pernah menyentuhmu malam itu. Kau sengaja menjebaknya karena kau tahu dia adalah pria yang bertanggung jawab. Kita itu sama, Hyo Jung-ah."

BLUES!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang