"Chan, jangan percaya sama ucapan dia. Aku gak mungkin bohongin kamu. Ini anak kamu, ini anak kita." Suara Hyo Jung terdengar bergetar seraya menatap Chanyeoo takut-takut.
"Aku tanya sekali lagi. Apa yang baru saja aku dengar benar adanya?" ulang Chanyeol masih berusaha menahan amarahnya.
"Chan ini tidak seperti yang kau—"
"JAWAB SAJA PERTANYAANKU, HYO JUNG!" bentak Chanyeol membuat Hyo Jung menangis.
Yuta hanya diam memperhatikan, namun diam-diam dia tersenyum puas melihat pertengkaran suami-istri di hadapannya. Jika saja sejak awal Hyo Jung menuruti ucapannya maka semuanya tidak akan berakhir seperti ini.
"Aku akan segera mengurus surat perceraian kita. Juga, mulai hari ini kau bukan lagi istriku."
Setelah mengatakan itu Chanyeol pergi begitu saja dari hadapan kedua orang itu, meninggalkan Hyo Jung yang sudah bersimpuh sembari menangis memanggil-manggil Chanyeol. Namun Chanyeol acuh, berpura-pura tak mendengarnya lalu segera kembali ke mejanya dan Sehun.
"Bangun! Kita pergi dari sini." Seru Chanyeol pada Sehun yang sejak tadi hanya diam memperhatikan keributan Chanyeol dan istrinya. Sehun juga tak kalah terkejutnya dari Chanyeol, mengetahui anak yang Hyo Jung kandung bukan anak Chanyeol.
"Kemana?" tanya Sehun bingung.
"Jangan banyak tanya. Sudah ikut saja denganku." Chanyeol memaksa.
Sehun menggelengkan kepalanya. Menolak ajakan Chanyeol.
"Gak, Hunie gak mau. Hunie belum minum kopi yang Hunie pesen. Jadi kalau hyung mau pergi, ya pergi aja sana sendiri." Sehun acuh, tapi tatapannya terus menatap kearah Hyo Jung yang tampak kesakitan sembari memegangi perutnya.
'Ada apa?' pikirnya.
"Jangan sampai aku memaksamu, Sehun." Desis Chanyeol menatap Sehun dingin.
Sehun tak gentar, justru ia membalas tatapan Chanyeol tak kalah dinginnya.
"Tapi Hunie belum minum kopinya, hyung. Nanti baby terus berliur kalau kemauannya gak di penuhi." Kesal Sehun tanpa menyadari ucapannya barusan yang membuat Chanyeol mengernyitkan dahinya.
"Baby?" Chanyeol mengulangi, memastikan kalau ia tidak salah dengar.
"Iya baby Hunie, hyung." Ujar Sehun begitu polos sambil mengelus perutnya yang membuncit.
Chanyeol masih berusaha mencerna ucapan Sehun. Baby apa yang di maksud Sehun. Bayi kah? Tapi bagaimana bisa?
"Nanti kita kembali lagi. Hyung akan belikan kopi yang banyak buat Hunie sesuai kemauan Hunie. Tapi sekarang Hunie ikut dengan hyung dulu." Bujuk Chanyeol selembut mungkin.
Akhirnya Sehun luluh dan menuruti Chanyeol.
.....
Hyo Jung mengepalkan tangannya erat saat melihat siapa yang bersama Chanyeol saat pergi meninggalkan cafe. Dugaannya benar, jika suaminya itu kembali dekat dengan mantan selingkuhannya itu.
"Aaakhhhhh!!!!!"
Hyo Jung memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa sangat sakit. Yuta yang tadinya juga fokus menatap kepergian Chanyeol, kini beralih menatap Hyo Jung karena mendengar rintihan wanita itu.
"Ba–bayiku. Sa–sakit...." rintih Hyo Jung sambil menatap ngeri darah segar yang mengalir di kedua pahanya.
Yuta yang sadar akan keadaan Hyo Jung segera membopong wanita itu keluar dari cafe setengah berlari menuju mobilnya. Keadaan Hyo Jung benar-benar tidak dalam keadaan baik. Tidak, ia tidak mau kehilangan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUES!!
Cerita PendekBagaimana rasanya menjadi selingkuhan? Apakah menyenangkan? Jika kalian ingin tahu, tanyalah pada Kyungsoo dan Sehun, Maka mereka akan memberikan jawabannya!