Bagian 14

665 98 8
                                    

Yoo Ah terus tersenyum tampak begitu bahagia. Pandangan itu pun tak luput dari sang ibu mertua yang kini tengah menemaninya makan malam.

"Kau tampak bahagia sayang." Sang ibu mertua berujar pada menantunya itu.

Yoo Ah menganggukan kepalanya dan tersenyum lebar.

"Kamu dan Jongin baik-baik saja kan?" tanya sang ibu mertua yang juga ikut merasa senang melihat menantu kesayangannya itu.

"Tentu saja ma dan aku yakin setelah ini akan semakin membaik." Yoo Ah merasa begitu yakin.

Keduanya kembali menikmati hidangan makan malam dalam diam. Untuk sesaat Yoo Ah tidak peduli jika Jongin tidak di antara mereka, mungkin pria itu sekarang sedang menangisi nasib simpanannya . Tapi setelah ini Jongin akan sepenuhnya menjadi miliknya bukan.

"Apa Jongin masih berhubungan dengan pria jalang itu?" tanya ibu Jongin kembali membuka suara.

"Entahlah ma, aku tidak tahu. Tapi sepertinya mereka tidak akan pernah berhubungan lagi untuk selamanya. Mama tenang saja ya, Jongin akan kembali ke tanganku ma. Aku janji tidak akan membiarkannya melepaskanku lagi." Yoo Ah berusaha meyakinkan sang mertua.

Ibu Jongin hanya menganggukan kepalanya, percaya pada menantunya itu. Lagi pula tidak ada yang bisa di banggakan dari lelaki selingkuhan Jongin itu. Yoo Ah jauh lebih baik, terlebih lagi Yoo Ah juga seorang wanita. Apa yang bisa dibanggakan dari pacarmu yang seorang pria pikir ibu Jongin.

.....

"YOO AH!!!!"

Yoo Ah dan ibu Jongin yang kini tengah bersantai di ruang tengah sembari menikmati segelas teh, terlonjak kaget saat mendengar suara Jongin yang memanggilnya dengan suara yang begitu lantang. Yoo Ah tiba-tiba merasa takut melihat Jongin yang berjalan mendekatinya dengan raut wajah tampak menahan amarah. Ibu Jongin hanya menatap bingung anaknya itu yang tampak seperti menahan amarah.

Plak!

Satu tamparan keras melayang di pipi Yoo Ah, membuat wanita itu meringis kesakitan. Sedangkan sang ibu hanya membulatkan matanya melihat anaknya yang sekasar itu.

"Jongin!! Apa yang kau lakukan?" Ibunya setengah membentak lalu langsung mendekati Yoo Ah dan memeluk menantunya itu.

"Mama tau seberapa gilanya menantu kesayangan mama ini? Dia berniat membunuh seseorang, ma. Dia hampir saja menghilangkan nyawa orang lain." Jelas Jongin dengan nada suara yang begitu dingin. Yoo Ah sendiri masih tidak berani menatap Jongin dan terus menangis dalam pelukan sang ibu mertua.

Ya, selain pengakuan dari Sehun, Jongin juga memeriksa CCTV di sekitar koridor ruangan Kyungsoo. Nemang benar Yoo Ah masuk kedalam ruangan Kyungsoo.

Nyonya Kim menatap putra kesayangannya itu dengan tatapan tidak percaya. Tidak mungkin menantunya seperti itu.

"Jangan berbohong pada mama, Jongin." Sanggah Nyonya Kim berharap omongan anaknya itu tidaklah benar.

"Apa aku terlihat seperti orang berbohong? Tanyakan saja pada menantu kesayangan mama itu." Jongin masih terus menatap datar istrinya yang masih berada dalam pelukan mamanya.

Nyonya Kim menatap menantunya yang tampak begitu ketakutan dan mengusap rambut menantunya itu sayang.

"Apa yang di katakan suamimu benar?" tanya Nyonya Kim hati-hati.

Yoo Ah hanya diam dan semakin sesenggukan. Tidak mungkinkan jika ia katakan jika semua ucapan Jongin benar.

"Lihat, dia tidak bisa menjawabnya kan ma. Menantu kesayangan mama itu memanglah pembunuh." Kata Jongin lagi tersenyum remeh.

BLUES!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang