Suspect

630 163 60
                                    


Mana nih yang kemarin bilang mas aheng?

Sorry kalau typo

Suara sirine polisi mulai terdengar di komplek perumahan elite

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara sirine polisi mulai terdengar di komplek perumahan elite. Bahkan semua tetangga langsung keluar dari kediamannya untuk melihat apa yang terjadi, tak sedikit diantara mereka yang mulai berbisik-bisik membicarakan hal yang tidak-tidak.

Bahkan sudah banyak wartawan yang sudah berdesakan untuk melihat penangkapan dari seseorang yang sudah mencuri data rahasia milik negara.

Polisi bahkan sudah mengepung rumah itu dari berbagai sudut, dan memastikan jika pelakunya tidak bisa kabur. Jun dan minghao sudah masuk kedalam rumahnya dengan cara mendobrak pintunya.

Di antara jun dan minghao, pelaku nya sudah di borgol di belakang dan dipaksa untuk berjalan lalu memasuki mobil. Tidak lupa awak media juga memfoto pelaku.

"Aku tidak bersalah! Aku tidak tau apa-apa tentang data itu! "Teriak pemuda itu sambil terus berontak.

"Jelaskan hal itu nanti kantor polisi,bocah" jun mendorong pelakunya untuk duduk dikursi mobil dan menyusulnya ke dalam.

Mobil polisi berlaju meninggalkan perumahan elite itu, di ikuti oleh mobil para wartawan dan menyisakan para tetangga yang masih berbisik.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

◀️⏳

.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang kun dan pemuda itu sedang berada diruangan kecil dengan pencahayaan minim dan dibawah lampu itu terdapat satu meja dan dua kursi yang saling bersebrangan.

Xiaojun tidak bisa hadir karena dirinya masih harus menangani kasus pembunuhan itu.

"Jadi, kau mau menjelaskan sesuatu tuan muda huang? " tanya kun

Pemuda itu hanya menunduk, kedua tangannya terkepal kuat diatas pangkuannya. Air matanya hampir saja menetes, rahangnya pun sudah mengeras.

"Aku tidak tau apa-apa tentang data atau dokumen itu!" ujar pemuda itu sambil menatap kun tajam

"Tapi sebuah bukti menyatakan bahwa jejak digital yang mencuri data tersebut berasal dari komputer milik anda"

"Kenapa kau tidak percaya padaku, lagi pula untuk apa aku mencuri hal bodoh itu" pemuda itu mendecih

"Tapi ayah mu seorang menteri keuangan, mudah untuk memperkuat alasan kenapa kau mencuri data tersebut " kun membuka lembaran kertas dari sebuah map dan menunjukan pada pemuda di depannya ini.

Kun menyeringai, alisnya terangkat. Pemuda di depannya ini langsung terdiam, ekspresi nya pun sudah berbeda dari yang tadi. Tampak seperti terkejut, tetapi setelah kembali mendatarkan nya lagi.

"Dan sebuah bukti juga menyatakan, jika ayah mu sudah mengambil uang negara, jadi....."

Kun menghentikan sejenak ucapan nya sebelum menunjukkan semua lembaran diatas meja tersebut

"....ada pembelaan? "


◀️⏳

"Pelaku pencurian data negara sudah terungkap. Sekitar jam 7 pagi di kediaman pelaku, dengan beberapa bukti yang mendukung. Pelaku tersebut masih seorang siswa sekolah menengah atas, berinisial HRJ. Dan ayahnya yang di duga ikut terlibat berhasil melarikan diri dan masih ditahap pencarian oleh pihak kepolisian "

Yangyang menghentikan pekerjaan nya untuk melihat berita yang ditayangkan di televisi. Mengerutkan keningnya sebelum mengambil ponsel dan menelpon winwin.

"Hallo ge, udah liat berita? "

"Pencurian data? Sudah semalam kun memberi tau ku. Kenapa? "

"Ngga, cuman nanya"

Setelah itu yangyang kembali melanjutkan pekerjaannya yang sedikit lagi selesai. Tidak membutuhkan waktu lama untuk yangyang memperbaiki motor itu.

Yangyang mengelap keringat yang mengucur di keningnya menggunakan punggung tangan.

"Permisi tuan, motor anda sudah selesai, silahkan bayar didepan" ujar yangyang ramah. Orang tersebut lantas menungu kedepan untuk melakukan pembayaran dan kembali lagi untuk mengambil motornya.

"Tadi aku menemukan kelopak bunga yang sudah layu dibeberapa sela sela nya" ujar yangyang sedikit berbasa-basi

"Ah benarkah? Pantas saja sering mogok"

"Anda seorang florist? "

"Bukan, tetapi aku suka berkebun. Nama ku Ten"

Yangyang membungkuk sebentar

"Saya yangyang, kakak ku punya toko bunga"

"Benarkah? Wahh kalau begitu aku harus bertemu dengan nanti"

Yangyang hanya tertawa kecil, ten sudah menyalakan mesin motornya

"Kerja mu Bagus, motor ku seperti mesin baru" ,setelah itu ten pergi dari tempat itu. Dan yangyang melanjutkan kembali pekerjaan nya.

Saat melirik ke arah kursi yang di duduk oleh pria tadi yangyang melihat sesuatu. Sebuah jam saku yang terlihat cukup elegan tetapi meninggalkan kesan antik dan misterius.

Tanpa ragu yangyang mengambil jam itu dan memasukkan nya kedalam saku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa ragu yangyang mengambil jam itu dan memasukkan nya kedalam saku

"Sebaiknya ku simpan dulu, nanti ku kembalikan "

"Sebaiknya ku simpan dulu, nanti ku kembalikan "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RoenJun0411_6920



Gimana yang kemarin bilang aheng sama lucas  pelakunya, mueheheheheh.  Tidak semudah itu  🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚




25 votes? Biar lama up nya, hehe :v

Turn Back Time || WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang