Prolog

82 20 27
                                    

Senyuman Senja

Karya: BeeTheAuthor

Prolog

Anindita Dheeandra Maheswari begitulah nama lengkapku. Teman-teman dan keluargaku biasa memanggilku Dheeandra atau panggilan singkatnya adalah Dee. Aku adalah seorang mahasiswi semester 4 di salah satu universitas ternama di Bandung. Hobiku adalah membaca dan menulis puisi disaat waktu luangku. Aku juga sangat senang mendengarkan musik melalui headphone berwarna biru kesukaanku. Orang tuaku adalah seorang pengusaha yang sibuk mondar-mandir keluar kota bahkan terkadang ke luar negeri untuk urusan bisnis mereka. Aku adalah seorang anak bungsu dari dua bersaudara. Andito Andra Mahesa, ia adalah kakak pertama sekaligus kakak satu-satunya yang aku punya. Usia kami berbeda 5 tahun dan ia bekerja sebagai Pilot di Indonesian Air sejak 3 tahun lalu.

Suatu hari, aku bertemu dengan seorang yang begitu misterius. Ia berwajah tampan, berkulit putih dan postur badannya pun tinggi. Ekspresi wajahnya begitu dingin dan terlihat kaku, namun saat ia membantuku ditengah hujan deras sore itu, aku fikir ia tak sedingin ekspresinya. Wajahnya yang teduh dan tenang membuat rasa penasaranku hadir untuk mencari tahu siapa pria itu. Mengapa ia membantuku tetapi ekspresinya begitu datar dan dingin? Entahlah, aku semakin penasaran ingin mengenalnya lebih jauh lagi.

.
.
.

Sore itu, ketika aku pulang dari rutinitas latihanku hujan turun begitu deras. Aku menunggu ditepian pos satpam didepan gerbang sebuah sekolah. 30 menit menunggu, hujan yang deras itupun mereda. Aku menghampiri sepeda hitamku yang selalu menemani setiap aktivitas yang ku jalani setiap harinya. Dengan jeans putih, kaos polos putih, kemeja kotak-kotak, sneakers hitam dan topi baseball hitam favoritku yang ku pakai hari itu. Oh ya, perkenalkan namaku Senja. Saputra Senja Pratama, begitulah nama lengkapku. Sore itu ditengah perjalanan pulang menuju rumah, aku berhenti sejenak disebuah halte karena hujan turun dengan deras lagi. Aku melihat seorang gadis disana sedang menatap kearah langit yang mungkin menunggu hujan itu berhenti. Aku berteduh dihalte tersebut bersamanya. Tanpa berkata sedikitpun, kami saling diam seribu bahasa tanpa saling menyapa. "Woy, nyetir tuh liat-liat!!" teriakku saat tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang dan membuatku tersiram genangan air. Segera saja aku membersihkan baju dan celanaku khususnya. Aku menoleh kearah gadis tersebut dan ia terlihat sangat kedinginan. "Lo gak apa-apa?" tanyaku dengan santai. Gadis itu hanya terdiam menggil dan duduk dibangku halte yang berada tepat dibelakangnya. Aku kembali fokus dengan membersihkan pakaianku yang kotor karena mobil sialan tadi. Kami kembali saling diam, tapi kemudian aku melihat wajahnya mulai pucat dan ia semakin menggigil kedinginan. Ku lepaskan kemejaku yang cukup kering dan ku pinjamkan pada gadis itu. Meski awalnya ia menolak, tapi aku langsung memakaikan kemejaku padanya.

Hujan pun mereda, aku langsung bergegas menghampiri sepedaku. Saat aku ingin langsung pergi, ku lihat gadis itu sudah lemas karena kedinginan. "Rumah lo dimana? Biar gua anter pulang" tanyaku sambil mengulurkan tangan padanya. Tanpa berkata, ia menyambut tanganku. Gadis itu duduk tepat didepanku, karena sepedaku tidak ada bangku dibelakangnya akhirnya ia duduk disana. Kami pun pergi menuju rumahnya. "Turunin aku dirumah depan yang berpagar hitam" ucapnya dengan pelan. Kemudian aku berhenti tepat dirumah yang ia maksud lalu aku langsung pergi menuju rumahku.

.
.
.
.

Sekian prolog dari cerita ini
tunggu up Chapter 1 untuk lebih tau ceritanya yaa ^-^
jangan lupa vote
Terima Kasih! ♡♡

Senyuman SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang