Chapter 1

74 17 23
                                    

SENYUMAN SENJA

Sebuah Kisah Klasik Remaja

Karya: BeeTheAuthor

CHAPTER 1

Kriiing... kriiing... kriiing... suara khas alarm kesayanganku yang selalu kudengar sebelum aku memulai hari-hariku. Ku buka tirai jendela kamarku untuk menyapa sang surya yang bersinar cerah pagi ini dan ku buka pintu balkon kamarku untuk menyapa para matahariku, ya seperti itulah aku memanggil para tanaman bunga matahari yang menjadi favoritku. Kemudian aku bergegas mandi karena harus berangkat ke kampus untuk mengikuti kuis pagi.
"Selamat pagi non Dheeandra, sarapannya sudah siap" begitulah kalimat pembuka yang selalu Mbok Min ucapkan di pagi hari padaku. Mbok Min adalah asisten rumah tangga yang sudah bekerja selama 23 tahun untuk keluargaku. Usia Mbok Min sudah 60 tahun namun masih sangat gesit mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mbok Min sudah dianggap anggota keluarga kami, begitupun aku sudah menganggapnya seperti seorang ibu. "Makan siangnya mau sama apa non?" Tanya Mbok Min. "Kayanya gak usah masak deh mbok, aku mau pergi sama temen-temen dan gak tau pulang jam berapa" jawabku sambil mengunyah roti dengan selai kacang dan cokelat yang sudah disiapkan. "Oh ya mbok, mas Andra belum bangun ya?" tanyaku pada mbok min. "Sepertinya belum non" jawabnya. "Dasar pilot tukang tidur, yaudah mbok nanti kalo mas udah bangun bilang aja aku udah berangkat kuliah" ucapku pada mbok min.
.
.
.
Setibanya di kampus, aku disambut dengan sahabat-sahabat yang selalu ada. Mereka adalah Zean, Fira, Meta dan Lusi. Zean dan Fira adalah sahabat sejak duduk dibangku SMA, sedangkan Meta sahabat yang bertemu saat aku mengikuti kelas puisi saat aku berusia 16 tahun. Lusi adalah sahabat sejak awal masuk kuliah dan kami semua bertemu di kampus dan fakultas yang sama, begitupun kelasnya. "Eh iya ke perpus dulu yuk, lumayan baca-baca buat refrensi kuis nanti" ucapku pada mereka. "Anak rajin selalu ngajak ke perpus" ucap Zean. "Ide bagus tuh, yuk ke perpus" jawab Fira. Fira dan Dheeandra pergi ke perpustakaan sementara Zean, Meta dan Lusi pergi ke kantin kampus untuk sarapan.
Perkuliahan pun dimulai, dosen membagikan lembaran kertas berisi materi kuis yang harus mereka kerjakan. Soal-soal kuis yang dibagikan oleh dosen satu persatu dibaca dan dipahami dengan teliti oleh Dheeandra. Zean terlihat pusing dengan membaca soal-soal yang ada dilembaran kertas tersebut. Fira mengerjakan soal dengan tenang, sedangkan Meta dan Lusi terlihat santai dan sedikit bingung.
Pukul 11 pagi, perkuliahan mereka selesai. Zean dan Meta mengajak teman-temannya untuk pergi ke bioskop. Semua teman-teman setuju kecuali Fira yang menolak ajakan tersebut karena merasa tidak punya cukup uang untuk bermain. Zean yang sudah paham keadaan Fira pun memaksa agar ia ikut. "Ayolah ra, ikut aja gapapa. Kali ini gue yang bayarin" ucap Zean. Zean memang termasuk anak orang berada karena keluarganya pengusaha sukses. Sedangkan Fira hanyalah seorang anak buruh cuci dan ayahnya bekerja sebagai supir taxi. "Wih asik dibayarin sama juragan empang nih" ucap Dheeandra sambil tertawa. "Juragan empang tuh bokap gue yaa Dee" ucap Meta dengan sambut tawa para sahabatnya. Ayah Meta memiliki usaha tambak udang yang cukup terkenal di Bandung.
Mereka pun akhirnya pergi menonton film bersama. Zean dan Dheeandra pergi untuk memesan tiket serta makanan dan minuman untuk persediaan mereka menonton. "Zean, jangan lupa cemilannya yang banyak ya" ucap Dheeandra. "Tenang aja Dee, kita pasti kenyang hahaha" seru Zean. Setelah memesan tiket, mereka harus menunggu selama 20 menit untuk masuk kedalam Theater. Dheeandra mengajak para sahabatnya untuk membeli ice cream lebih dulu. "Girls, mending kita beli ice cream deh yuk biar gak boring nih nunggunya" ajak Dheeandra. "Wah ide bagus tuh Dee, yok gengs Dheeandra yang traktir" ucap Meta dengan sambut tawa Lusi dan Zean. "Wah sial haha okedeh mumpung gue baru dapet jajan dari Mas Andra."
.
.
.
"Den Andra sudah bangun, mau mbok buatkan teh?" ucap Mbok Min. "Gak usah mbok, nanti biar Andra aja yang buat. Dheeandra belum pulang ya mbok?" Tanya Andra. "Belum, katanya non Dheeandra mau pergi sama teman-temannya" jawab Mbok Min. Andra pun menelpon adiknya untuk memastikan bahwa adiknya baik-baik saja. Andra termasuk seorang kakak yang cukup ketat mengawasi adiknya, ia harus tau ada dimana dan dengan siapa adiknya itu pergi. Peran Andra sebagai pengganti orang tua disaat Papi dan Mami mereka pergi sangatlah baik, Andra begitu peduli dan khawatir pada adiknya, bahkan untuk urusan kecil sekalipun ia harus mengetahui secara detail.
Kamu lagi dimana? Mas telpon kok gak dijawab?
Dee?
Kata mbok kamu pergi sama temen-temenmu, pergi kemana?
Sama siapa?
Kamu udah makan belum?
Begitulah isi pesan yang Andra kirimkan pada Dheeandra. Tak kunjung dapat balasan atas pesannya, Andra pun segera mandi dan bersiap untuk mencari adiknya. Andra merasa khawatir karna tak mendapat respon atas telpon serta pesan singkatnya dari Dheeandra. Setelah selesai mandi, Andra mencari kunci mobilnya yang ia lupa meletakkannya dimana. "Caria pa den?" Tanya Mbok Min. "Kunci mobil dimana ya mbok? Andra buru-buru nih mau cari Dheeandra" ucapnya. Mbok Min pun membantu Andra mencarikan kunci mobil tersebut.
.
.
.
Selesai menonton film, Dheeandra tersadar bahwa ia belum mengecek handphone sama sekali. Ia melihat 5 panggilan tidak terjawab dan 5 pesan yang belum dibaca dari Andra. "Wah ternyata mas Andra nyariin" gumamnya dalam hati.
Aku main sama Zean, Fira, Meta dan Lusi. Baru aja keluar bioskop
Balas Dheeandra pada pesan kakaknya tersebut. Tak lama, Andra menelponnya. "Dimana Dee? Kenapa tadi ditelpon gak diangkat?" Tanya Andra dengan panik. "Aku lagi main ke mall sama temen-temen, kan tadi udah aku chat di whatsapp" jawab Dheeandra. "Shareloc sekarang, mas kesana". Dheeandra pun mengirimkan lokasinya pada Andra.
"Dee, gimana kalo kita foto bareng? Seru kan kayanya, lagian kita juga belum punya foto studio atau photobox berlima kan?" ucap Lusi. "Wah bener juga tuh Dee, yaudah mumpung sekarang formasi kita lengkap, langsung berangkat aja" seru Zean. "Ehhmm guys tunggu sebentar ya, soalnya Mas Andra mau kesini katanya" , "Ahh seru nih kalo ada mas ganteng pujaan hatiku" ucap Zean. "Kebiasaan lo, centil banget kalo udah mau ketemu sama mas Andra" ucap Fira. "Tau nih" seru Dheeandra.
15 menit kemudian Andra pun sampai dan menelpon Dheeandra.
"Dimana Dee? Mas udah di parkiran nih"
"Aku di timezone mas"
"Oke tunggu disana"
5 menit kemudian Andra pun menemui Dheeandra. "Mas Andra, disini" seru Dheeandra sambil melambaikan tangannya saat melihat kakaknya tersebut. Andra pun segera menghampiri Dheeandra. "Eh ada mas ganteng disini, apa kabar mas?" sambut Zean dengan centilnya yang khas. "Baik Ze" jawabnya dengan senyuman tipis. "Huuu dasar lenjeh, kumat deh. Gak bias banget liat yang bening hahaha" seru Meta. Andra pun hanya tertawa kecil melihat tingkah sahabat dari adiknya itu. "Eh iya kamu udah makan belum?" Tanya Andra pada Dheeandra sambil memengang kepala adiknya dengan lembut. "Belum nih mas ganteng" jawab Zean dengan cepat. "Yang ditanya kayanya gue deh, kenapa lo yang nyaut sih kiting" ucap Dheeandra. "Tau nih lenjeh banget sih lo astaga" ucap Lusi yang menggelengkan kepala melihat tingkah Zean.
Andra menemani Dheeandra dan para sahabatnya makan disebuah café yang tak jauh dari Mall tersebut. Sesampainya di café tersebut, Andra pun memesan makanan untuknya dan adiknya. "Kamu mau makan apa Dee?" Tanya Andra. "Aku pengen lasagna dong, sama Smoothies Strawberry" jawab Dheeandra. Setelah mereka selesai makan, Dheeandra pun meminta Andra menemaninya ke studio foto bersama temannya. Andra pun menyetujuinya.
Setelah menemani adiknya main bersama teman-temannya, Andra pun mengajaknya pulang ke rumah. Sebelum pulang, Andra mengajak Dheeandra untuk makan ice cream ditempat favorit mereka. "Dee, ice cream yuk" ajaknya. "berangkat komandan" jawab Dheeandra tanpa perlu berfikir lagi. Andra dan Dheeandra memang seringkali menghabiskan waktu bersama dan salah satu cara menghabiskan waktu adalah dengan mengajaknya makan ice cream ditempat yang selalu mereka jadikan tempat favoritnya sejak kecil.
Setelah tiba di Ice Cream Paradise, tempat yang menjadi surge bagi pecinta ice cream seperti Andra dan Dheeandra, mereka langsung memesan ice cream. "Vanila cone cream 1, Bubble Vanila Almond 1, Choco Lava Cream 1, sama Vanila Lemon cup 1 pakai topping choco dan wafer ya mba" ucap Dheeandra. "Kamu doyan atau laper sih Dee?" Tanya Andra sambil tertawa kecil. "Saya choco latte cream 1 sama strawberry cone cream 1, toppingnya kacang almond mixed mede ya" ucap Andra pada pelayan café tersebut.


Yeah you got that yummy yum
That yummy, yum
That yummy, yummy
Yeah you got that yummy, yum
That yummy, yum
That yummy, yummy
Say the word, on my way
Yeah babe, yeah babe, yeah babe
Any night, any day
Say the word, on my way
Yeah babe, yeah babe, yeah babe
In the morning or late
Say the word, on my way

(Justin Bieber - Yummy)


Dheeandra begitu menikmati suasana café dan musik-musik yang dimainkan ditempat tersebut. Suasana yang begitu nyaman, unik, berwarna ceria serta musik yang dimainkan membuat suasana hati Dheeandra selalu ceria saat berada ditempat itu. Andra pun demikian, ia menyukai suasana yang ada di café tersebut, terlebih lagi ia menghabiskan waktunya ditempat itu bersama adik kesayangannya.


Pesanan mereka pun tiba, Dheeandra menyambutnya dengan wajah yang sangat ceria dan suasana hati yang begitu senang. Andra hanya tertawa melihat ekspresi adik tercintanya tersebut dan langsung mengambil handphone dari sakunya untuk mengabadikan momen yang ada saat itu. Tak hanya merekam video kebersamaannya dengan Dheeandra, ia pun selalu menyempatkan untuk mengambil beberapa foto Dheeandra dan dirinya, tak lupa mereka foto bersama saat melakukan kegiatan bersama pula.
.
.
.
Sekian cerita pada Chapter 1 ini
Selamat membaca dan jangan lupa untuk vote yaa biar aku makin semangat up nya hehe
Love you readers :*

Senyuman SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang