SENYUMAN SENJA
Sebuah Kisah Klasik Remaja
Karya: BeeTheAuthor
CHAPTER 2
Andra POV
.
.
.
Waktu kembali bekerja sebentar lagi tiba, hanya tinggal beberapa hari lagi aku harus meninggalkan Dheeandra sendiri dirumah. Meski Mbok Min selalu ada untuknya dirumah, namun tetap saja rasa khawatirku ketika ia diluar rumah selalu ada. Dheeandra adalah satu-satunya adik yang aku miliki. Ketika berada dirumah, aku selalu memanfaatkan waktuku sebaik mungkin untuk menemani dan menjaganya. Aku melakukan hal yang biasa kami lakukan seperti membeli ice cream ditempat favorit, jalan-jalan ke taman bunga, menonton film di bioskop, bersepeda disetiap pagi.
“Dee, ice cream yuk?” seruku padanya. “Berangkat komandan” jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya padaku. Melihat ekspresinya yang begitu lucu, selalu membuat diriku tertawa kecil setiap kali melihatnya. Dheeandra adalah seorang adik kecil yang tak pernah kuinginkan tumbuh dewasa dengan begitu cepat. Namun waktu tak pernah berhenti, ia kini sudah menjadi seorang mahasiswi di salah satu fakultas ternama.
Begitu tiba di surga ice cream favorit kami, Dheeandra langsung memesan banyak menu ice cream kesukaannya. “Vanila cone cream 1, Bubble Vanila Almond 1, Choco Lava Cream 1, sama Vanila Lemon cup 1 pakai topping choco dan wafer ya mba” ucap Dheeandra. “Kamu doyan atau laper sih Dee?” Tanyaku sambil tertawa kecil. “Saya choco latte cream 1 sama strawberry cone cream 1, toppingnya kacang almond mixed mede ya” ucapku pada pelayan café tersebut. Setiap kali menunggu pesanan tiba, Dheeandra selalu menikmati lagu-lagu yang diputar di café dan mendengarkannya sambil berjoget kecil. Aku pun selalu saja mengeluarkan handphone untuk mengabadikan waktuku bersamanya. “Dee, foto yuk” ucapku. “Oh sebentar, aku harus dandan yang rapih dulu, harus cantik, harus wangi” begitulah jawaban Dheeandra. “Hahaha memangnya kamu ini mau kemana sampe harus dandan dan wangi segala, we just take a selfie bukannya mau pergi kondangan” ucapku sambil tertawa. Setelah melihatnya merapihkan make up dan tatanan rambutnya serta tak lupa juga ia memakai parfum kesukaannya, akhirnya kami berfoto. Setelah beberapa kali foto dan membuat boomerang di instagram, aku menaruh kembali handphoneku di saku.
Pesanan pun datang, aku melihat wajah yang begitu senang dan ekspresi yang sangat lucu dari Dheeandra. Lagi, yaa lagi-lagi aku kembali mengeluarkan handphone dari balik saku. Ku rekam wajah lucu Dheeandra yang begitu senang dengan pesanan ice cream kesukaannya yang baru saja tiba tepat dihadapannya. Aku hanya dapat tertawa kecil melihat ekspresi yang Nampak pada wajah adik kecilku itu.Author POV
.
.
.
Kedua kakak-beradik itu menikmati ice cream yang mereka pesan. Mereka menikmatinya dengan ditemani alunan lagu yang café tersebut mainkan. Keduanya terlihat begitu dekat, akrab dan juga hangat. Mereka begitu saling menyayangi satu sama lain, meski disaat orang tua mereka tak selalu ada waktu bersama Andra masih duduk di kelas 5 SD. Andra selalu menjadi sosok pengganti orang tua yang sangat baik bagi Dheeandra sejak ia masih begitu kecil. Meski kedua orang tua mereka sangat sibuk, tak berarti mereka mengabaikan anak-anaknya.
Orang tua Dheeandra memang pebisnis ternama di Bandung. Pradito Purnama Mahesa, begitu nama ayah Dheeandra dan juga Andra. Ia adalah seorang pengusaha property terkenal yang usahanya sudah tak diragukan bahkan sudah merambah ke kancah internasional. Bisnis yang ia jalankan merupakan hasil jerih payahnya sejak ia berusia 18 tahun. Sedangkan Andini Fahira Ningsih, ibu Dheeandra dan juga Andra, ia adalah CEO sebuah perusahaan besar dibidang marketing. Ia juga memiliki beberapa cabang rumah sakit, selain karena keluarganya mayoritas bekerja dibidang kedokteran, ia pun peduli akan masalah kesehatan sehingga berkeinginan membangun sebuah rumah sakit.
Dheeandra memiliki keluarga yang begitu hangat, menyayangi satu sama lain. meskipun kedua orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Dheeandra tidak pernah mengeluh dan belajar mandiri dengan Andra. Mereka tumbuh dengan mandiri bersama. Andra selalu menjaga, melindungi dan merawat Dheeandra. Andra tak sendiri dalam menjaga adiknya, ia dibantu oleh Mbok Min yang sudah lama menjadi bagian anggota keluarga mereka.
.
.
.
Setelah makan ice cream, mereka pun pulang menuju rumah. Dheeandra selalu bernyanyi mengikuti alunan musik yang diputar dalam mobil Andra. Mereka bernyanyi bersama dan berjoget bersama disaat musik yang diputar bergenre RnB, bahkan mereka seringkali menirukan gaya dan cara bernyanyi penyanyi Rock kesukaan Andra bersama.
Sesampainya dirumah, Andra langsung menyuruh Dheeandra mandi dan meminta Mbok Min menyiapkan makanan untuk Dheeandra. Dheeandra pun menuruti apa yang Andra minta. Ia langsung pergi ke kamarnya dan bergegas mandi. Andra pun segera berganti pakaian setelah menyuruh adiknya mandi. Setelah itu Andra menonton film di ruang tv keluarga. Sedangkan Mbok Min telah selesai menyiapkan makan untuk Andra dan juga Dheeandra.
Mereka pun menyantap makan malam yang telah disiapkan oleh Mbok Min, tak lupa mereka juga mengajak Mbok Min makan bersama dengan mereka. Andra, Dheeandra dan Mbok Min menikmati makan malam bersama. "Masakan Mbok Min emang paling juara deh, restoran bintang seribu juga kalah deh pokoknya sama masakan terenak sedunianya Mbok Min!" ucap Dheeandra yang memuji masakan Mbok Min setiap kali menyantap makanan yang dibuat Mbok Min. "Ah si non bisa aja, ya jauh atuh non masakan Mbok sama masakan restoran" ucap Mbok Min dengan nada malu-malu. "Ih beneran deh Mbok, masakan Mbok Min tuh yaa juaraaa..... banget. Kalo ads lomba masak tingkat internasional nih yaa, pasti Mbok Min juara satu deh" ucap Dheeandra dengan ekspresi menggemaskan merayu Mbok Min. "Bener sih Mbok yang Dheeandra bilang, masakan Mbok Min emang enak banget" seru Andra sambil mengacungi kedua jempolnya.
Setelah selesai makan, Andra dan Dheeandra menonton tv bersama. Mereka berdua suka sekali menonton film action luar negeri, contohnya saja seperti film-film marvel seperti Captain America, Star Wars, Iron Man, dan yang lainnya. Dheeandra sangat suka menonton sambil tiduran di pangkuan Andra dengan bantal. "Dee, kamu besok gak kuliah?" tanya Andra. 15 menit berlalu dan film pun sudah selesai, namun Andra pun tersadar bahwa tak ada jawaban dari Dheeandra atas pertanyaannya tadi. Andra pun memastikan hal tersebut. "Dee, besok kuliah gak kamu?" tanya nya lagi. "Dee.. Dheeandra?". Andra pun langsung melihat adiknya. Dheeandra sudah tertidur saat menonton film. Andra meminta Mbok Min untuk merapihkan kamar adiknya sebelum ia membawa adiknya ke kamar. "Mbok, mau minta tolong dong, boleh gak?" ucapnya. "Ada apa den?" jawab Mbok Min. "Ah, maaf ya mbok jadi ganggu waktunya mau istirahat. Tapi Andra mau minta tolong rapihin kamarnya Dheeandra yaa mbok, soalnya dia ketiduran waktu lagi nonton film" ucap Andra dengan perasaan tidak enak hati. "Oh iya den, gak apa-apa. Sebentar ya, mbok beresin dulu kamarnya non Dheeandra" jawab Mbok Min. Andra pun segera memindahkan Dheeandra ke kamarnya. Andra pun tidak lupa menyelimuti Dheeandra dan mematikan lampu kamarnya.
Pagi hari, saat mereka sarapan bersama sebelum Dheeandra berangkat kuliah, Andra mendapat telepon dari atasannya. Setelah mendapat telepon itu, ekspresi Andra berubah dan menjadi diam. "Kenapa mas? telepon dari siapa?" tanya Dheeandra. "Ah ini, dari atasan" jawabnya dengan nada lemas. "Kenapa? Atasan mas Andra bilang apa?" tanyanya lagi. "Mas harus berangkat hari ini, besok mas harus kerja lagi. Jadi, pagi ini mas harus siap-siap dan pesen tiket" jawabnya. "Oh gitu, jadi mas Andra pagi gak bisa anter aku ke kampus dong?" tanya Dheeandra dengan nada yang rendah. "Mas tetep anter kamu ke kampus kok, tenang aja. Yaudah sekarang habisin makanannya terus siap-siap ke kampus" seru Andra dengan tenang.
Setelah makan, Andra pun mengantar Dheeandra ke kampusnya. Dalam perjalanan Dheeandra dan Andra masing-masing hanya terdiam. Andra hanya memandang Dheeandra dengan suasana hati yang kacau. Ia tahu, waktu yang dihabiskan dengan adiknya tidak banyak. Ia pun tahu bahwa Dheeandra masih ingin menghabiskan waktu dengannya. Dheeandra pun hanya bisa diam karena mengetahui bahwa kakaknya harus pergi bekerja, namun ia rasa ini tidak adil dan belum saatnya untuk Andra kembali bekerja.
Sesampainya di kampus, Dheeandra pun berpamitan dengan Andra. "Aku langsung ke kelas yaa mas" ucapnya dengan nada lesu. "Dee, tunggu" ucap Andra sambil memegang tangan adiknya. "Kenapa mas?" tanya Dheeandra. Andra pun langsung memeluk adiknya. "Maaf ya, mas nanti gak bisa jemput kamu. Mas harus berangkat" ucapnya. "Iya mas" jawab Dheeandra. Mereka pun melepaskan pelukan tersebut. "Kok sedih gitu sih jadinya? Senyum dong" ucap Andra sambil mencubit pipi adiknya itu. "Ih mas Andra apaan sih, sakit tau" seru Dheeandra. Andra tertawa kecil melihatnya. "Yaudah ah aku mau masuk kelas dulu, nanti telat bisa diomelin dosen killer yang super galak itu" ucap Dheeandra. "Haha iya deh kalo gitu, belajar yang rajin yaa tuan putri" seru Andra sambil mengusap kepala adiknya. "Mas Andra hati-hati dijalan ya, nanti kalo udah libur lagi pokoknya mas Andra harus cepet pulang. Pokoknya cuti mas Andra nanti, aku mau liburan ke Swiss, aku mau main salju" ucapnya dengan manja. "Siap tuan putri, nanti kita main salju".
Pelajaran pun dimulai, Dheeandra kurang fokus belajar dan kurang memperhatikan dosen menjelaskan materi. Lusi yang memperhatikan sikap Dheeandra pun bertanya-tanya ada apa dengannya. Sahabat yang biasanya ia lihat selalu ceria, hari ini tampak murung. Dheeandra yang biasanya terlihat sangat fokus memperhatikan dosen menjelaskan pun hari ini tatapannya tidak karuan.
Perkuliahan selesai pukul 4 sore, Lusi mengajak Dheeandra dan sahabatnya yang lain makan bersama di cafe dekat kampus. "Girls, kita ke cafe tempat biasa yuk. Laper nih, kalian pada laper gsk sih? Mau makan gak?" tanyanya. "Nah pas banget nih, cacing yang ada diperut gue udah demo dari tadi pas dengerin dosen jelasin materi" ucap Zean. Mereka pun setuju untuk makan bersama, namun Dheeandra tetap saja tak seceria biasanya. Ia pun hanya memesan minuman tanpa memesan makanan apapun.
Pukul 5 sore, Dheeandra berjalan kaki dari cafe tersebut ke sebuah taman yang tak jauh dari tempat itu. Belum juga ia sampai di taman tersebut, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Dheeandra pun mencari tempat berteduh. Ia melihat sebuah halte yang jaraknya sekitar 100 meter dari tempat ia berdiri. Dheeandra pun segera berlari menuju arah halte tersebut. Rambut, pakaian serta tasnya semua basah karena terkena air hujan. Ia pun mengusap-usap lengan dan tas yang ia bawa.
sudah 30 menit Dheeandra menunggu di halte tersebut, namun hujan terlihat belum reda bahkan berhenti. pukul 17.35 terlihat seorang pria yang membawa sepeda hitam menuju arah halte. Pria tersebut pun ikut berteduh di halte bersama dengan Dheeandra. Pria tersebut berdiri tepat satu meter disampingnya. Dheeandra beberapa kali melihat kearah pria itu, sebaliknya pria tersebut hanya memandang sekilas pada Dheeandra yang sedang mencoba mengeringkan rambutnya yang basah sedari tadi.
.
.
.Nah loh ketemu cowok pas lagi hujan-hujan suasananya, romantis gak sih?
sampai disini dulu yaa readers ceritanya.
jangan lupa untuk vote ceritanya yaa :*Love. . .
@BeeTheAuthor
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyuman Senja
Teen FictionSenyuman Senja Karya: @BeeTheAuthor Blurb Dheeandra adalah seorang mahasiswi cantik yang lembut, ramah, penyabar dan juga ceria. Ia adalah mahasiswi semester 4 di salah satu universitas ternama di Bandung. Dheeandra mahasiswi yang pintar dan berpres...