3. Kuas

5 2 0
                                    

Suara ketikkan terdengar sangat nyaring, tidak ada suara lain yang mengisi di rumahnya selain suara ketikkan keyboard.

"Semangat!" Ujar Sera seraya terus fokus mengetik banyak kata dilaptopnya.

Tak lama terdengar seseorang membuka pintu rumahnya, Sera menengok sekilas dan kembali fokus pada laptopnya saat tahu siapa yang memasuki rumahnya.

"Gilaaa, kotor banget sih rumah lo," ujar Taeyong saat melepas sepatunya dan melihat setiap sudut rumahnya Sera yang jauh dari kata bersih.

"Sutttt jangan ganggu," ujar Sera yang merasa terganggu saat ada yang mengajaknya bicara. Dengan inisiatifnya sendiri, ia langsung membersihkan rumah Sera yang tidak tergolong besar karena memang hanya diisi oleh satu orang. Sepertinya Sera sangat berbanding balik dengan Taeyong yang menyukai kebersihan dan tidak bisa melihat yang kotor-kotor, ia memiliki Myshophobia, seseorang yang takut dengan kotoran, kuman dan sejenisnya, maka dari itu ia selalu menjaga kebersihannya.

Taeyong tersenyum senang saat melihat sekelilingnya sudah bersih, ia mengambil satu kursi dan mendekat kearah Sera. "Udah ngetik dari jam berapa?" Tanya Taeyong.

"Pagi, jam delapanan lebih lah," jawab Sera tanpa mengalihkan fokusnya. Taeyong melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul setengah sebelas.

"Udah istirahat belum?" Tanya Taeyong seraya menatap Sera yang sedang fokus menulis.

"Udah tadi pas sarapan."

"Sarapan jam berapa?" Tanya Taeyong kembali.

"Jam delapan."

"Istirahat dulu!" titah Taeyong, namun Sera tidak mendengarkan ucapannya.

"Ahn Se-Ra," panggil Taeyong memperingati, namun tidak ada sahutan apapun.

Taeyong merebut laptop Sera lalu mengklik fitur simpan dan langsung menutup laptopnya.

"TAE.... Yong." Tadinya Sera ingin meneriakinya namun saat melihat tatapan Taeyong yang menyeramkan, Sera langsung mengecilkan suaranya.

Taeyong mengambil kedua tangan Sera dan memijatnya perlahan. "Jangan marathon kalau nulis, inget waktu, kalau nanti tangannya kram gimana? Gak bisa nulis lagi kan," ujar Taeyong lembut.

"Ya jangan lah."

"Makannya harus tahu aturan, apalagi kalau udah ngerasa pegel, udahan dulu." Taeyong mengajak Sera untuk beranjak kesofa dan membuka cemilan yang ia beli diperjalanan menuju rumahnya Sera.

"Lo gak sibuk? Kesini Jam segini?" Sera kembali menetralkan suasana.

"Libur dulu hari ini, sehari doang sih."

Setelah mengistirahatkan tangannya, Sera kembali menghadap laptop dan melanjutkan tulisannya yang terhenti.

"Alat lukis gue dimana?" Tanya Taeyong seraya membuka laci biasanya ia menaruh cat, kuas, spidolnya disana, namun saat ia membuka laci, peralatannya tidak ada ditempat.

"Dilaci ke 3 dikamar gue, jangan ngajak gue ngobrol," ujar Sera seraya diam sejenak untuk mengingat alur cerita yang akan ia buat.

Sera tidak tahu apa yang dilakukan Taeyong, ia tidak peduli, asalkan Taeyong tidak mengganggunya.

"Gue balik ya!" Ujar Taeyong seraya merapihkan barang-barangnya. Sera mendongakkan kepala dan memberhentikan aktivitasnya untuk mengantarkan Taeyong hingga depan rumahnya.

"Makasih atas cemilan enaknya, haha." Sera bersender pada dinding sembari memperhatikan Taeyong yang sedang memakai sepatu.

Sera menajamkan pandangannya saat melihat ada yang aneh dirak sepatunya. "Ini sepatu siapa?" Tanya Sera seraya mendekat kearah rak dimana sepatu berwarna pink dengan banyak lukisan beberapa karakter.

District TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang