Cuaca dingin memeluk tubuh Sera kuat hingga membuat Sera memeluk dirinya sendiri untuk menghangatkan tubuhnya, ia terus menyusuri apartemen mewah untuk menjadi bahan pertimbangannya saat menulis.
"Permisi," ujar Sera pada satpam yang tengah berjaga.
"Ya?"
"Saya penulis dari D.A Publisher, boleh lihat-lihat didaerah apartemennya? Untuk survei," izin Sera sopan seraya menunjukkan kartu identitas bahwa ia dari D.A Publisher.
"Oke. Saya temani." Sera tersenyum sopan seraya mengikuti arahan dari satpam, sesekali Sera menanyakan detailnya mengenai kehidupan diapartemen yang tergolong mewah.
"Kalau mau lihat dalamnya juga bisa, ada yang belum terisi," tawar Satpam tersebut.
"Benarkah? Boleh?" Tanya Sera antusias, ia tak menyangka akan mendapat tawaran untuk melihat betapa mewahnya isi dalam apartemen tersebut.
"Mau?" Tanyanya yang langsung diangguki oleh Sera.
"Silahkan." Satpam tersebut mempersilahkan Sera untuk masuk.
"Wahhhh," ujar Sera takjub saat melihat dalamnya. "Mewah banget."
"Nanti kalau udah punya uang banyak beli apartemen disini ah," celetuk Sera asal, membuat Satpam yang tengah menemainya terkekeh mendengar penuturan Sera.
"Eh, maaf," ujar Sera tak enak.
"Tidak apa-apa, saya pun mengidam-idamkan," ujar Satpam tersebut seraya tersenyum ramah.
Setelah puas melihat sekeliling dan menanyakan banyak hal. Sera keluar dari perkarangan apartemen tersebut.
Kini, hari liburnya tidak digunakan untuk istirahat, melainkan untuk mengejar waktu, agar selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Belakangan ini, pola hidup Sera sedikit tidak teratur. Biasanya akan ada seseorang yang memperingati atau memarahinya jika mengetahui apa yang dilakukan Sera. Sayangnya, seseorang itu tengah sibuk dengan jadwalnya yang sangat padat hingga akhir tahun.
Sera membuka ponselnya sebentar untuk mengecek, apakah pesannya sudah dibaca oleh Taeyong.
"Huuuu." Sera menghela nafas panjang. "Sesibuk itu kah," ujar Sera saat melihat pesannya yang belum dibaca oleh Taeyong. Lalu Sera membuka galeri untuk melihat jadwal Taeyong yang sudah ia foto.
"Kenapa lo sibuk banget sih, gak ada yang nemenin gue cari imajinasi," keluh Sera saat melihat sederet jadwal Taeyong. "Eh tapi, kalau ini berhasil, gue keren dong tanpa bantuan lo." Sera kembali tersenyum untuk menghilangkan penatnya.
"SuperM rilis album baru, NCT keseluruhan comeback dan sibuk promosi dengan dua grup sekaligus, dan semuanya selesai diakhir tahun, sedangkan dari sekarang masih 5 bulan menuju akhir tahun." Sera terus mengirimkan banyak pesan pada Taeyong agar selalu jaga kesehatannya dan tidak lupa untuk istirahat yang cukup.
"Satu lagi, jangan galak-galak sama adek-adeknya apalagi sama Chenle, Jisung, awas aja lo kena sama gue," ujar Sera saat merekam suaranya dan mengirimkan pada Taeyong.
Drtttt
Drtttt
"Kang Hye-In? Tumben," ujar Sera seraya mengangkat telepon dari temannya.
"Ada apa?" Tanya Sera saat sambungannya sudah terhubung.
"Lo kerumah gue bisa gak?" Tanya Hye-In dengan suaranya yang serak.
"Lo sakit?"
"Iya," jawab Hye-In.
"Oke, gue otw." Sera mematikkan ponselnya seraya berbalik arah, tadinya ia akan mendatangi apartemen yang lain, namun ia urungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
District T
Fanfiction[Lee Tae-Yong] ------ Ahn Se-Ra, perempuan yang sudah menjadi temannya Lee Tae-Yong sejak kecil namun saat SMA mereka berbeda sekolah, meski begitu mereka tetap bersama. Ahn Se-Ra selalu menemani Lee Tae-Yong bahkan sampai ia debut sebagai idol. Seb...