15. Garis

1 1 0
                                    

Hari ini, Sera sedang menunggu distasiun Bus dengan tujuan Daegu, ia berniat untuk menenangkan diri dirumah orangtua angkatnya, yang ia punya kini hanyalah keluarga angkatnya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, akhirnya Sera sampai dirumah orangtua angkatnya.

"Bundaaaaa!!!" Panggil Sera senang saat melihat ibu angkatnya tengah menyiram tanaman.

"Lho, kok gak bilang sih mau pulang," ujar Park Yoo Byul, ibu angkatnya Sera.

"Sera kangen." Sera berlari untuk memeluknya dengan erat, Sera harap dari pelukan itu ia akan mendapat kekuatan.

"Taeyong gak ikut?" Tanya Yoo Byul.

"Bunda kan tau dia sibuk banget," bohong Sera, pada kenyataannya Taeyong menjauh dari dirinya.

"Bunda tahu. Kamu gak punya sandaran ya karena Taeyong sibuk? Masih ada bunda disini." Padahal ia bukanlah ibu kandungnya Sera, namun semua hal mengenai Sera dengan mudahnya ia tebak.

"Yang lagi ramai dibicarakan disosial media mengenai karyamu, bunda percaya sama kamu, jadi kamu harus kuat ya untuk menghadapinya, yakinlah, ini akan selesai dengan cepat," ujar Yoo Byul seraya membelai Sera lembut, ia akan memberikan banyak kekuatan untuk Sera, meski Sera bukan darah dagingnya.

Sera tidak merespon ibunya, ia tengah menahan tangisnya supaya tidak pecah, ia malu jika harus menangis dihadapan ibunya, ia tidak mau terlihat lemah. Sera berpikir coba saja Taeyong juga mempercayai dirinya.

Dirasa cukup untuk mengirimkan kekuatan, Sera masuk kedalam rumah untuk bertemu dengan kakak lelakinya.

"Cha Woo Seok!" Panggil Sera dengan teriakkannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Punya adek gini amat sih. Punya sopan santun gak, mana gak panggil pake oppa lagi," omel Woo Seok yang tengah sibuk dengan gamenya. "Oh ya, Taeyong mana? Kagak ngikut?"

"Woo Seok oppa!" Panggil Sera dengan nada yang menjijikan tanpa menjawab pertanyaan Woo Seok mengenai Taeyong.

"Pergi jauh-jauh lo sono, geli!" Woo Seok mendorong Sera untuk keluar dari kamarnya.

Sera pergi dari kamar Woo Seok dan berniat untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar dikamar adik perempuannya.

"Bunda!!! Aku laper!" Teriak seorang perempuan yang baru saja pulang dari sekolahnya.

Sera terbangun dari tidurnya saat mendengar lengkingan suara yang mengganggu telinganya.

Ceklek

"AHHHH SETAN!!!!" Teriak perempuan tersebut saat melihat Sera yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Apaan sih, Cha Jeo-Yon!" Keluh Sera seraya menatap adik angkatnya dengan horor.

"Lho, Sera eoni kok gak bilang-bilang sih kerumah, kalau tau kan aku gak usah kaget," ujar Jeoyon seraya menaruh tasnya. "Lho, Taeyong oppa mana? Gak ikut?" Tanya Jeoyon.

Sera hanya menghela lelah, sepertinya akan menjadi aneh jika Sera pulang sendiri tanpa Taeyong. "Dia sibuk. Udah tau dia mau comeback," jawab Sera meneruskan bohongnya dan keluar dari kamar Jeoyon, takut jika ia banyak tanya mengenai Taeyong.

"Gak les?" Tanya Sera saat melihat Jeoyon keluar dari kamarnya dan duduk tak jauh dari Sera untuk menyantap makanan yang sudah dimasak oleh ibunya, meski saat ini bukan jam untuk makan.

"Sttt, jangan bilang bunda, aku bolos," bisik Jeoyon seraya melirik bundanya yang masih sibuk didapur. Sera menjentulkan kepala Jeoyon.

"Aw!"

District TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang