Pikirannya terus sibuk untuk mencari cara agar Taeyong dapat mengosongkan jadwal dihari spesialnya Sera. Taeyong merencanakan jadwalnya, ia ganti semua jadwal ditanggal 10, dan menjadikan hari sebelum itu akan menjadi padat.
"Jadi, saya akan mengganti semua jadwal di tanggal 10 ke tanggal sebelumnya, boleh?" Izin Taeyong pada manajernya.
"Saya sih fine-fine aja, tapi kalau nanti ada keadaan yang mengharuskan, atau keadaan darurat ditanggal segitu, saya harap kamu bisa datang," jawab manajernya Taeyong, Shin Yoo-Jin.
"Terimakasih," ujar Taeyong senang.
"Eh tapi, saya tidak mau ya kamu terlalu memforsir dihari sebelum tanggal 10. Jaga kesehatan, nanti kalau kenapa-kenapa sebelum hari perilisan, gimana?" Shin Yoo-Jin tidak ingin hal itu terjadi, apalagi Taeyong yang bernotabene Leader, yang sangat dibutuhkan.
"Siap!"
Selama seminggu, Taeyong berlatih dan memajukan semua jadwalnya. Waktu istirahatnya selalu ia potong, agar hari yang ia tunggu, tidak akan ada jadwal apapun. Namun ternyata, semuanya hanya ilusi, ia harus tetap ada dan bahkan ada urusan penting pada tanggal 10 Oktober.
Taeyong berusaha untuk tetap datang meski sebentar, namun Sera sudah mengetahuinya, dan pada akhirnya Sera merelakan Taeyong.
"Maaf, telah menganggu waktu liburnya," ujar seorang perempuan yang merupakan staff bagian rekaman.
"Okay, bisa kita mulai?" Tanya Taeyong yang diangguki oleh staff. Taeyong memasuki ruang rekaman untuk rekaman ulang.
Taeyong memangkas waktu agar ia bisa menghadiri acara penerbitan karya Sera, dan dalam waktu singkat, ia menyelesaikan tugasnya. Taeyong berlari keluar gedung untuk menyusul Sera, namun lagi-lagi ia ditahan oleh manajernya.
"Taeyong!" Panggil Shin Yoo-Jin.
"Ya?" Taeyong terpaksa memberhentikan langkahnya.
"Jadwal Variety Show kamu dengan Yeri Red Velvet diganti hari ini, Yeri akan ada promosi ditanggal 15, jadi dimajukan jadi hari ini. Kamu cepat siap-siap, saya tunggu dimobil," jelas Shin Yoo-Jin.
"Tapi, saya gak bisa. Say—
"Saya gak menerima alasan, cepat ya!" Shin Yoo-Jin pergi meninggalkan Taeyong.
"Bujangnim!" Panggil Taeyong namun tak didengarkan. "AISH! AH!" Kesal Taeyong seraya menetralkan kekesalannya agar tak asal melampiaskannya.
Taeyong mengecek akun sosial media D.A Publisher untuk melihat siaran langsung dari acara penerbitan karya Sera.
"Cantik," ujar Taeyong saat melihat Sera dilayar ponselnya.
"Maaf," ujar Taeyong tak enak seraya mematikkan ponselnya dan mengikuti arahan dari sutradara untuk penyuntingan acara dengan Yeri Red Velvet.
***
Dalam dunia perbukuan, karyanya Sera sedang hangat diperbincangkan karena merupakan karya dari penerbit yang tidak diragukan lagi dalam menerbitkan karya yang sangat bagus. Ada beberapa penulis senior yang menilai karya Sera melalui blognya atau media lainnya, Sera merasa tersanjung karena karyanya di notis oleh seorang penulis yang sangat ia sukai.
Sera membawa dua buah bukunya untuk menaruhnya dikamar Taeyong dan satunya lagi akan ia kirim ke alamat asrama Taeyong, karena Sera tahu pasti Taeyong tidak akan pulang dalam waktu dekat.
Selepas mengirimkan bukunya keasrama Taeyong, Sera berniat untuk menghampiri Taeyong yang sedang syuting seraya membawakan makanan yang ia masak sendiri.
"Melupakan untuk menjaga kebahagiaan." Itulah yang selalu Sera katakan jika ia bertemu dengan peristiwa yang membuat hatinya sedih, perihal Taeyong yang pergi bersama Yeri dan tidak datang keacara penerbitan bukunya, sudah Sera lupakan begitu saja, karena memikirkannya saja sudah membuat sedih Sera. Ia tidak mau menanyakan hal tersebut pada Taeyong, takut jika jawabannya akan semakin menyakitkan dari yang ia lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
District T
Fanfiction[Lee Tae-Yong] ------ Ahn Se-Ra, perempuan yang sudah menjadi temannya Lee Tae-Yong sejak kecil namun saat SMA mereka berbeda sekolah, meski begitu mereka tetap bersama. Ahn Se-Ra selalu menemani Lee Tae-Yong bahkan sampai ia debut sebagai idol. Seb...