The Shelter | CHAPTER 1

66 7 3
                                    

Wyoming, Cheyenne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wyoming, Cheyenne.

Musim panas kali ini hingga nanti, Ellie hanya akan menghabiskan waktu sendiri bersama bibinya. Peternakan yang menjadi warisan, kini merupakan tanggung jawab miliknya agar terus berlangsung dan tentunya sebagai kebutuhan jangka panjangnya.

Rasa sedih yang tak dapat Ellie jelaskan, kerap kali menyelimutinya di setiap ia menginjak peternakan. Semua kenangannya bersama alhamarhumah kerap kali membekas. Di tiap harinya hingga kini.

Saat Ellie yang sedang menuntun mengajak beberapa kuda berjalan mengelilingi hamparan lapangan peternakan, klakson mobil yang amat dikenalinya memberhentikannya beraktivitas.

Seorang wanita berkemeja biru muda memasuki peternakan. Senyum di sana menyapa dan Ellie pun membalas pelukan hangat yang diberikan.

"Apa kabarmu Ellie?" Samantha masih memeluk gadis berumur 17 tahun ini sembari mengelus punggung lelahnya.

"Aku baik-baik saja," jawab Ellie. Ellie yang awalnya akan tenggelam oleh suasana, lantas mengerjabkan matanya. Gadis itu masih bersedih.

"Benarkah? Ada yang ingin kau ceritakan?"

Ellie lalu tertawa kecil. Ia ketahuan. "Ahhh tidak, tidak ada yang perlu diceritakan."

Samantha mengernyitkan dahinya terenyuh mendengar kalimat anak almarhumah sahabatnya ini. "Ceritalah apapun itu kepadaku Ellie. Jangan menyembunyikan perasaanmu," tutur Samantha.

Terdiam tuk beberapa detik, Ellie lantas segera mengalihkan pembicaraan kala Samantha beralih mengambil tali kekang kuda yang sempat dikendalikan olehnya. "Masalah kuda, aku mendapati benjolan kecil di bagian lehernya."

"Kau benar, kau menghubungiku kemarin untuk itu. Baiklah aku akan mengecek dan akan memberikan vaksin ke yang lainnya."

Usai tiba di kandang, dokter Samantha banyak melakukan pengecekan luar. Ellie tidak tahu banyak apa yang dilakukan Samantha, ia hanya memperhatikan prosedur yang dilakukan oleh dokter hewan tersebut.

Samantha menunduk, meraba yang dimaksud oleh Ellie. "Sejak kapan?"

"Kurasa satu dua minggu, tetapi aku baru saja mendapatinya kemarin."

"Sarcoids," ungkapnya kemudian.

"Apa itu?" Ellie mendekat memperhatikan lebih saksama benjolan pada leher di salah satu kuda peliharaannya.

"Kanker kulit, kita harus mengangkatnya. Kita belum terlambat Ellie." Samantha tersenyum mendapati kekhawatiran Ellie. "Sayangnya aku tidak membawa rekanku sekarang. Bisakah kau membantuku?"

THE SHELTER  (Wylbert)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang