HARAP FOLLOW PENULISNYA TERLEBIH DAHULU
TERIMA KASIH :)
****
Punten slur.
Mohon maap nih ye kalau part awalnya berantakan kayak jalan percintaan author. Tapi author berjanji dengan segenap jiwa dan hidup author, author akan memperbaiki tulisan autho...
Abi terbangun dari tidurnya saat merasakan bahunya ngilu lagi. Dia kemudian melirik jam yang ada di nakas dekat tempat tidurnya. 00.23 malam.
Dia memandang kamarnya yang terlihat remang-remang karena lampunya dimatikan. Hanya tersisa lampu kecil di meja belajarnya.
Abi kemudian menyingkap selimut yang dia pakai lalu turun dari tempat tidurnya. Dia berjalan perlahan ke pintu kamarnya, kakinya itu masih terasa sedikit ngilu saat dibuat berjalan.
Abi masuk ke kamar Gara yang berada tepat di sebelah kamarnya. Sepertinya dia bisa meminta bantuan Gara untuk mengusap-usap lengannya sampai dia bisa tertidur lagi.
Abi mendudukkan dirinya di pinggir kasur milik Gara. Tangannya menggoyang-goyangkan lengan Gara. "Pa...bangun dong Pa! Usapin bahu Abi! Pa!" ucap Abi pelan.
Gara yang merasakan seseorang menepuk-nepuk lengannya dan mendengar suara anaknya pun langsung terbangun. Dia menghidupkan lampu kamarnya agar bisa melihat lebih jelas.
"Loh...kamu ngapain ke sini? Kok gak tidur?" tanya Gara dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Gak bisa tidur, bahu aku ngilu lagi" balas Abi.
"Kok bisa? Mau Papa panggilin dokter? Atau langsung ke rumah sakit aja? JA-"
"Gak mau! Abi gak mau ke rumah sakit!" potong Abi saat Gara hendak meneriaki nama Jaya. Tentu Abi menolak. Niatnya ke kamar Gara ingin dimanja atau diapain kek, malah di ajak ke rumah sakit. Tempat yang paling Abi benci.
"Terus gimana? Tangan kamu perlu di periksa Abi, kalau dibiarin bisa bahaya. Kita ke rumah sakit sekarang. Papa gak butuh penolakan kamu!" tegas Gara.
Gara langsung menyingkap selimut yang dia pakai lalu turun dari tempat tidurnya. Mengambil jaket asal lalu kembali menghampiri Abi yang sudah tiduran di tempat tidurnya.
Gara menggelengkan kepala lalu duduk di sebelah Abi. Tangannya mengusap-usap kepala Abi.
"Gak mau! Gak mau! Gak mau! Gak mau ke rumah sakit. Nanti disuntik lagi, Abi gak mau" rengek Abi.
"Enggak kok, gak disuntik. Cuma diperiksa aja"
"Gak mau! Gak mau! Gak mau!"
****
Sejak bangun tidur, Abi sudah bersikap manja kepada Gara. Minta di mandikan, padahal kemarin dia menolak keras saat Gara akan memandikannya. Saat sarapan pun, Abi ingin disuapi oleh Gara. Selalu menuruti ucapan Gara. Pokok pengen selalu dekat sama Gara.
Bahkan ditinggal Gara ke kamar mandi saja Abi sudah merajuk. Entah apa yang terjadi kepada Abi. Gara dan beberapa bodyguard yang melihat sampai merasa keheranan.
Tapi meski demikian, Gara merasa senang karena Abi bersikap manja dengannya. Sudah lama dia tak melihat Abi yang bertingkah manja seperti ini.
Kini keduanya berada di dalam kamar milik Gara. Karena kejadian semalam, Gara memutuskan agar Abi tidur di kamarnya. Untuk memudahkan Abi jika menginginkan sesuatu.
"Kamu hari ini kok manja banget sih Bi?" tanya Gara.
Kepalanya menoleh menatap Abi yang terlihat fokus menonton serial TV yang menampilkan kartun bocah kembar dari kampung durian runtuh. Abi dan kartun anak-anak, seolah tak bisa dipisahkan.
Meskipun Abi sudah remaja, namun Abi lebih menyukai kartun anak-anak daripada berita fashion atau serial TV romantis.
"Emang gak boleh? Yaudah kalau gak boleh, Abi cari Papa baru yang mau manjain Abi aja" jawab Abi ketus.
"Enak aja! Punya Papa satu aja gak habis-habis, kok sok-sokan mau nyari Papa baru" sentak Gara.
"Ih ya biasa aja dong Pa gak usah ngegas!"
"Ya habisnya kamu sih!"
Abi hanya bergumam. Tak terlalu fokus sebenarnya dengan ucapan Gara sejak awal. Karena fokusnya sudah tertuju pada serial kartun di TV.
"Kamu kok makin kurus ya, Bi?" ucap Gara kala menyadari badan anaknya yang semakin kurus. Walaupun pipinya yang masih terlihat chubby.
"Oh ya? Pantesan Abi ngerasa kaos Abi makin besar" jawab Abi acuh.
"Bukan baju kamu yang makin besar, tapi badan kamu yang makin kecil"
Abi tak menjawab. Dia malah merebahkan badannya dan meletakkan kepalanya di atas paha Gara. "Pa...usapin kepala Abi! Ngantuk" ujar Abi.
Gara dengan senang hati menuruti kemauan anaknya. Abi memang terlihat mengantuk sejak menghabiskan makan siang mereka tadi. Mungkin efek kejadian semalam yang membuat Abi baru tidur pukul 3.
Dia juga baru menyadari kalau serial kartun bocah kembar dari durian runtuh itu kini sudah habis dan digantikan dengan berita infotainment.
TBC
Maklum masih kecil. Masih pengen dimanja. Masih suka ngerengek juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi gemes kan aku nya.
Maap ya kalau ceritanya Gara gak sesuai sama ekspetasi kalian.
Oh iya, ada yang setuju gak kalau cast Abi/Bima gue ganti jadi Drake Laedeke?
Yang suka Thailand pasti tau. Apalagi yang ngikutin 2gether series sama still 2gether juga pasti tau.