Gara Marah

1.7K 156 14
                                    

Happy Reading

****

"Abi,"

Gara memanggil nama Abi dengan suara rendah miliknya. Membuat Abi yang berdiri kaku menghadap kearah Papanya itu seketika menegang. Dimas yang sejak tadi berdiri disebelah Abi pun langsung menggenggam tangan Abi berusaha untuk menenangkan adik sepupunya itu.

Tak hanya Abi saja yang ketakutan. Semua teman-teman Abi dan Dimas pun sampai menahan nafas mendengar suara Papa Abi yang terdengar menyeramkan di telinga mereka semua.

"Gimana, udah puas mainnya? Bisa kita pulang sekarang?" lanjut Gara. 

Abi masih diam ditempatnya. Melihat itu Gara memberikan kode kepada Dimas agar membawa Abi mendekat kepadanya. Dimas paham. Remaja itu menarik tangan Abi yang ada dalam genggamannya untuk mengikuti langkahnya.

Namun Abi menahannya. Dia masih diam ditempatnya membuat semua orang disana semakin menahan nafasnya karena aura yang dikeluarkan oleh Gara semakin gelap. Belum lagi tatapan Gara yang semakin menajam setelah melihat penolakan Abi.

Abi pun semakin beringsut kebelakang melihat Gara yang semakin menakutkan. Dia kemudian mencoba menarik tangannya yang ada dalam genggaman Dimas. Tapi Dimas malah mengeratkan genggamannya dan menarik Abi untuk mendekat ke Gara.

Abi jelas memberontak. Dia terlalu takut berhadapan dengan Papanya sekarang. Pria itu terlihat sangat menyeramkan saat ini. Karena itulah Abi berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Dimas agar dia bisa melarikan diri.

Tapi nihil. Tenaga Dimas jauh lebih kuat dibandingkan dirinya. Pun rasanya percuma melarikan diri saat ada 10 bodyguard yang siap mengejarnya jika dia melarikan diri.

Abi rasanya ingin menangis saja saat ini. Dia belum siap berhadapan dengan Papanya yang masih dalam keadaan marah seperti ini. 

Setelah Abi sudah berdiri didepannya atas paksaan Dimas, Gara pun menggenggam sebelah tangan Abi dengan erat. Membuat Abi meringis kesakitan karena genggaman, atau lebih tepatnya rematan Gara pada pergelangan tangannya itu sangat kuat.

Gara kemudian mendongak, menatap satu persatu teman anaknya lalu tersenyum lebar tapi malah terlihat menakutkan dimata semua orang. 

"Maaf ya Abinya Om bawa pulang lebih dulu. Kalian bisa lanjut lagi habis ini, selamat bersenang-senang" ucap Gara sebelum menarik keluar dari sana tanpa menunggu balasan dari teman-teman anaknya.

Jika sudah begini, pasrah adalah jalan terbaik untuk Abi. Dia tidak akan bisa kabur lagi. Dibelakangnya kakak-kakak sepupunya dan para bodyguard Gara sudah siap badan. Jadi mustahil untuk Abi kabur.

Berharap pada kakak sepupunya pun mungkin rasanya sama saja. Mustahil. Sekarang mungkin sudah waktunya bagi Abi mengucapkan selamat datang untuk hukuman yang sudah menantinya. 

Welcome to hell, Abi, batin Abi.

Didalam mobil yang disopiri langsung Jaya itu hanya ada keheningan yang mengisi mobil tersebut. Abi yang duduk diapit oleh Gara dan Arya pun hanya bisa diam menundukan kepala seraya memainkan sweater milik Hendro yang dia pinjam. 

Duduk dengan diapit kedua iblis  berwujud manusia membuat hawa disekitar Abi menjadi sedikit panas dan tak nyaman. Tanpa sadar membuat Abi bergerak gelisah karena tak nyaman. 

"Ck! Duduklah dengan tenang Abi!" sentak Gara. Yang seketika membuat Abi langsung diam dan semakin menundukan kepalanya.

Arya yang melihatnya langsung merangkul Abi dan menariknya agar mendekat padanya. Mengarahkan kepala Abi agar bersandar di bahunya. "Kak Arya," cicit Abi memanggil kakak sepupu tertuanya itu. 

AbimanyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang