Perih

6.4K 463 39
                                    

Happy Reading

****

Abi sudah bersiap dengan motor sport milik Candra, yang selalu dia pakai setiap dia ikut balapan. Karena tak mungkin dia memakai vespanya untuk balapan. Digeber sedikit saja sudah mati, apalagi di buat balapan. Bisa meledak Vespa yang dia beli dengan uangnya sendiri itu.

Suasana malam ini sangat ramai dengan teriakan ricuh penonton. Lebih ramai dari hari biasanya. Mungkin karena hari ini adalah malam Minggu, jadi lebih banyak penonton yang datang.

Beruntung balapan ini adalah balapan legal. Dan ini menjadi nilai plus bagi para penonton. Penonton ataupun peserta balapan tak perlu khawatir ditangkap oleh petugas yang berwajib jika nanti ada petugas polisi yang berpatroli.

Di sebelah Abi ada Dimas, lawannya kali ini. Yang merupakan salah satu rival abadi Abi setiap kali balapan. Dan Dimas akan kalah setiap berhadapan dengan Abi. Tapi entah kenapa pemuda itu sama sekali tak kapok berhadapan dengannya.

Balapan kali ini hanya ada mereka berdua. Hal itu dilakukan karena aksi mereka sebagai closing balapan hari ini. Dan hanya ada 4 putaran. Mengingat hari semakin malam, dan lampu sepanjang jalan yang mereka lalui akan dimatikan saat pukul 12 malam nanti.

Greng greng greng

"3...2...1...Go!" Pemuda yang berdiri di tengah-tengah antara Abi dan Dimas langsung menjatuhkan bendera yang dia pegang.

Bersamaan dengan Abi dan Dimas yang mulai mengegas motor mereka. Aksi saling salip menyalip pun terjadi di antara keduanya sampai putaran kedua.

Saat putaran terakhir, Abi semakin dalam memutar gasnya sampai motor yang dia pakai melaju semakin kencang meninggalkan Dimas di belakang.

Dan riuh penonton langsung menyambut Abi saat dia melewati garis finish. Teman-teman Abi langsung menghampiri Abi dan mengucapkan selamat atas kemenangannya yang entah sudah ke berapa kalinya.

"10 juta Cok! Bisa nih nraktir kita semua!" ucap Aji.

Abi tersenyum menanggapi ucapan Aji. Abi kemudian beralih kepada Candra, dia menepuk pundak Candra lalu mengembalikan kunci motornya.

"Thanks ya! Nanti gue bagi dua buat lo" ucap Abi.

"Kebiasaan lo! Gue mah diganti bensin sama di traktir aja udah cukup. Gak perlu jatah lo dibagi dua buat gue segala" balas Candra.

Abi memang selalu membagi dua uang hasil balapannya bersama Candra. Walaupun Candra selalu menolak dan berakhir uang itu di masukan ke dalam kas. Jadi jika sewaktu-waktu mereka ada keperluan mendadak atau hendak makan-makan atau jalan-jalan, mereka tak perlu meminta iuran lagi.

Mereka tinggal mengambil uang dari kas itu, yang mungkin sudah terkumpul hampir 20 jutaan. Itupun sudah berkurang setelah mereka gunakan untuk jalan-jalan ke puncak bulan lalu.

"Yaudah sekarang ke warung pojok! Gue traktir" teriak Abi. Teman-temannya yang lain langsung memekik kegirangan mendengar itu. "Gorengan!" lanjut Abi. Membuat semua orang langsung diam dan memandang Abi dengan datar.

"Canda elah! Gue traktir Nasi goreng sama teh!"

.

AbimanyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang