***
"Cepat pesankan air hangat" suruh Alvaro entah pada siapa, yang saat ini hanya fokus pada Queen yang berada pada pangkuannya dalam keadaan lemas
"Sayang...ada apa dengan kamu" lirih Alvaro dengan posisi satu tangan mengusap keringat dingin pada kening Queen dan satu tangan lagi menahan tubuh Queen yang berada pada pangkuannya
"Silahkan tuan...ini air hangatnya" seorang pelayan datang
Alvaro tanpa tunggu lama lagi langsung saja menerima segelas air hangat tersebut dan langsung memberikannya pada Queen
"Sayang minum dulu..." Tuntun Alvaro dengan mengarahkan segelas air hangat
Queen yang memang sudah tak bertenaga pun hanya menurut, setelah meneguk air hangat tersebut Queen kembali bersandar pada dada Alvaro karena kondisinya yang masih lemas
"Varoo... kepala Queen pusinggg...." Rengek Queen mengeluh
"Kita ke rumah sakit aja ya, kumohon" kalut Alvaro yang tak kuasa mendengar rintihan kekasihnya
"Gak mauuuu..."rengek Queen menolak
"Sayang nurut ya...kakak khawatir" sahut Kenan yang juga menghawatirkan keadaan sang adik
"Enggakkkk....hiks... Queen gak mauuu hiks..." Isakan tangis Queen keluar dengan mengeratkan pelukannya pada Alvaro
"Ok kita gak bakal ke RS, sudah ya...Queen berhenti menangis, nanti dada Queen sesak, sudah ya..." Bujuk Alvaro dengan mengelus punggung Queen bermaksud menenangkan
Beberapa saat kemudian Queen sudah tenang dan kondisinya mulai membaik
"Sudah baikkan hem" periksa Alvaro memastikan
"Hemm" angguk Queen
"Jadi...bisa kalian cerita ada apa dengan Queen sampai dia seperti tadi" tanya Kenan dengan suara dingin membuat Gilang sang pelaku keringat dingin
Rina Rini dan Gilang hanya terdiam membisu tanpa ada niatan untuk memulai menjawab pertanyaan Kenan
"Kenapa diam...jawab" lanjut Kenzo tak kalah dingin
"It..itu kak, tadi..." Rina pun menceritakan semua penyebab Queen droop
Setelah mendengar semua cerita Rina, langsung saja semua orang menatap Gilang tajam
Gilang yang melihat tatapan mengerikan dari semua orang terutama sikembar Kenan dan Kenzo menelan salivanya susah
Sedangkan Alvaro justru hanya terdiam, tanpa menunjukkan ekspresi apapun dan hanya mengelus rambut Queen penuh perhatian
Tapi dibalik ekspresi santai Alvaro justru berbanding terbalik dengan Gilang, ia justru makin khawatir akan ekspresi yang diperlihatkan oleh Alvaro
"Sumpah Al...loe bikin gue pengen pulang terus diem di ketiak emak gue hiks" batin Gilang sedikit gila
"Al..enaknya kita apain nih bocah?" Tanya Kenzo menunggu respon Alvaro
"Kita tebas aja palanya" sahut Bagas memprovokasi
"Brengsek loe" umpat Gilang pada Bagas
"Biarkan saja" enteng Alvaro merespon
"HAH?" Heran semua orang
"Biarkan Gilang" ulang Alvaro memperjelas
"WHAT" kaget sekali lagi semua orang
"Makasihhh akvarooo...loe emang sahabat sehidup semati, sahabat sejati, sahabat tercintaaaaa....I LOVE YOU ALVAROOO...murah...muah...muah" girang Gilang kesenangan dan diakhir dengan kiss bye yang ia lakukan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posessive Brother and Family (END)
General FictionKisah seorang gadis yang terpisah dengan orang tua kandung sebab insiden penculikan oleh musuh keluarganya ... Queen Vanya Permata A... Seorang gadis berusia 15 tahun yang sangat imut, polos, cantik, dan baik hati... Hidup penuh kesederhannaan y...