Gue nggak tega sama kalian hehe
Happy reading!-------------------------------------------------------------
Tentang Algero
Aku terjerat waktu yang bergulir
Terbelenggu rasa sakit berlapis takdir
-Algero Sean BrahatmaTerlihat dua anak kecil berlari riang di antara hamparan pasir. Melepas tawa penuh suka cita. Mengayun ringan kaki-kaki kecil mereka menapaki surga dunia milik Yang Maha Kuasa.
Mereka berdua terlihat serasi dengan balutan kain berwarna putih bersih. Keduanya berbeda gender. Sang anak perempuan terlihat begitu cantik dengan gaun putih selutut. Begitu juga sang anak laki-laki terlihat begitu tampan dengan kemeja putih digulung sesiku dan celana pendek putih di bawah lutut.
Selepas berlarian, mereka memilih duduk beralaskan pasir putih. Menikmati lukisan Tuhan yang begitu memukau di depan mata mereka.
"El lihat ada berapa banyak burung di sana?" tunjuk sang anak laki-laki.
"Emm.. ada lima Al" jawab El.
Al terlihat menganggukkan kepalanya. Diam-diam dia menyembunyikan decakan kagum dengan gadis kecil di sebelahnya.
"Al sayang nggak sama El?" tanya El penasaran berkedip-kedip lucu. Matanya yang berwarna coklat kehitaman berbinar dengan bulu mata lentik semakin mempercantik.
"Sayang banget" ucap Al bangga menepuk kedua tangan kecilnya. Tak lupa seulas senyum lebar yang ia tunjukan pada gadis kecil di sampingnya.
"Bunda pernah bilang. Kalau kita ada di dunia karena diciptakan Tuhan" adu El sambil memainkan kedua tangan putih bersihnya.
"Terus?" heran Al mengerutkan keningnya bingung.
"Terus kita juga bakal kembali lagi ke hadapan Tuhan" ucap El polos.
"Emm... aku juga pernah denger nasehat Mama. Mirip sih kata-katanya"
"Terus maksudnya gimana? El nggak paham" tanya El dengan sorot penasaran kembali.
"Kita semua itu diciptakan sama Tuhan. Tuhan juga yang berhak mengatur kehidupan kita. Kita semua disini bisa dilihat sama Tuhan. Dan akhirnya kita semua juga bakalan diambil Tuhan kalau udah waktunya" jelas Al menepuk kepala El."Emm.. paham sih. Tapi Al dapet kata-kata dari mana?" selidik El menunjuk-nunjuk Al garang.
"Nah kalau ini. Aku tahu dari Papa" jujur Al. Karena memang itu penjelasan dari sang Papa.
"Udah deh bahas itunya. Aku pengen dipeluk All" rengek El manja merentangkan kedua tangan.
"Sini-sini" ajak Al ikut merentangkan tangan.
Grepp
Kedua anak kecil itu berpelukan, menghantarkan kehangatan yang seolah mengalahkan surya yang tengah bersinar.
-------------------------------------------------------------
Nafas Algero memburu kencang, keringat dingin mengalir dari pelipisnya. Sudah lama ia ingin memimpikan tentang El lagi. Tapi ini agak berbeda, rindunya seolah tak kian berkurang justru semakin tumbuh rindang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGERO
Teen FictionTOLONG FOLLOW AKUN AUTHORNYA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN! Bagaimana jika kamu menunggu seseorang yang dianggap semua orang telah mati? Tahun demi tahun kamu jalani, menampik segala kebahagiaanmu sendiri. Akankah Tuhan mengerti dan membawanya kembali...