Part 8

118 8 2
                                    

Heyoo!
Semoga kalian semua sehat terus readers setiaku💜.

Happy reading!

------------------------------------------------------------

Nginep atau ngrampok?

Setiap lara pasti bersanding dengan duka. -Algero Sean.

Di lapangan utama SMA Derlangga, nampak seorang laki-laki berlari mengitarinya. Setiap langkahnya selalu diiringi sumpah serapah bagi wali muridnya tadi yang menghukum.

"Nggak gurunya, nggak mata pelajarannya, sama-sama nyiksa murid" gerutunya yang kesekian kali.

Padahal tinggal satu putaran lagi selesai. Yah namanya juga Rean, dia mana bisa mulutnya berhenti ngoceh.

"Mana haus lagi. Sialan banget" gumamnya lagi.

Tak disangka, sebuah tangan menyodorkan air mineral ke arahnya. Mata Rean yang tadi terlihat lesu langsung berbinar bahagia. Ternyata definisi bahagia cukup sederhana bagi Rean.

"Makasih banget" ucapnya sambil merebut paksa botol itu dari genggaman entah siapa.

Karena haus, Rean langsung menghabiskan minum itu dalam beberapa detik. Orang yang menyodorkan itu hanya tersenyum lembut.

"Kamu haus banget ya?" tanya seseorang tadi.

"Jelaslah. Lo bayangin aja gue udah muterin ini lapangan empat kali, oh iya lima kali harusnya. Apa nggak haus tuh?" cerocos Rean mengibaskan tangannya di depan muka.

Terdengar tawa kecil, Rean yang penasaran siapa yang menolongnya lantas menolehkan kepala. Sesaat ia tertegun, yang menolongnya tadi seorang gadis dan payahnya terlihat imut.

'Anjing! Jiwa-jiwa pelindung gue meronta-ronta' batin Rean.

"Lo kok bisa di sini?" heran Rean mengangkat salah satu alisnya, dia berusaha terlihat keren di mata gadis polos dan imut sampingnya itu.

Gadis itu segera menoleh, ia tersenyum manis sekilas. Pandangannya menyorot arah lapangan basket di sebelah lapangan utama ini. Jari telunjuk lentik milik gadis itu mengayun, bermaksud memperjelas alasannya berada di sini.

"Aku mau samperin Rio" ucapnya. Rean memang kenal dengan Rio, dia anak kelas 10 alias anak baru, mungkin saja siswi di sampingnya juga juniornya.

"Lo... sama dia, pacaran?" tanya Rean agak kaku. Saat mengingat tabiat Rio yang acuh terhadap sekitarnya, Rean jadi berpikiran bahwa gadis itu hanya fans-nya Rio.

Gadis itu tertawa kecil sejenak, mendengar pertanyaan Rean yang terkesan tidak percaya.

"Um.. aku sama Rio udah pacaran sejak SMP" ucapnya tenang.

Rean tercengang, setengah tak percaya bercampur kaget dengan pangakuan gadis imut itu. Jika kalian bertanya kenapa Rean bisa mengenal Rio? Itu karena Rio adalah calon anggota The Lion angkatan baru.

"Hah?" ucap Rean tak sadar.

'Potek nih hati gue. Mana imut banget, polos lagi. Akh, Rio beruntung banget' gerutu Rean dalam hati.

ALGEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang