Part 2

177 16 6
                                    

Assalamualaikumm gengss
Selamad datang di kehidupan Algero😈

Jangan meninggalkan cerita ini geng
Masih baru soalnya, masih anget jugakk
Hihi😂

Dahh,, happy reading dear😍

-------------------------------------------------------------

Marah

Gero dan Vano berjalan santai meninggalkan ketiga sahabat mereka di ujung koridor. Mereka berdua sudah hafal betul dengan kelakuan Rean yang suka mendrama, kedengaran lebay memang.

"Ger. Lo kapan ke markas?" tanya Vano menatap Gero penasaran.

"Gue belum mood" jawab Gero santai.

"Anak-anak pada nanyain lo" sergah Vano.

"Biarin" cuek Gero malas menanggapi ucapan Vano.

Vano diam, tak berani membantah perkataan ketua-nya. Jika Gero berucap ya, artinya memang harus ya. Jika gero bilang tidak ya tidak. Semua kendali ada di dalam otak Gero.

"Kalian ngomong apaan sih? Aqlan dari ujung teriak nggak kedengeran sama kalian" sungut Aqlan menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Kenapa?" tanya Gero yang sudah hafal dengan bocah di samping Vano.

"Aqlan digeplak sama Reza" Aqlan mengadu sambil cemberut.

'Anjir ganteng banget si Aqlan'

'Huaa Aqlan kamu gemesin banget'

'Vano tambah ganteng aja hari ini'

'Avv Gero jangan dingin-dingin ya! Entar beku'

Sekiranya begitulah komentar para siswi saat Gero dan sahabatnya lewat. Tak dapat disangkal Gero dan sahabatnya memang memiliki wajah yang begitu tampan.

Gero dengan alis tidak terlalu tebal, mata yang memandang sinis dan dingin, hidung yang mancung, disertai tubuh tinggi ideal.

Siapa yang tak terpesona hanya dengan melihatnya?

"Huft kok Aqlan takut" gumam Aqlan menatap sekitar yang ramai dengan gerombolan siswi.

"Ger, gue rasa kita mau diserang deh" adu Vano meringis ngeri dengan tatapan para siswi menyorot mereka kagum. Mungkin jika di kartun anak-anak, akan muncul gambar hati di mata mereka😂.

Gero hanya menganggukkan kepalanya singkat. Sudah jadi pembicaraan umum jika Gero adalah manusia yang keras dan kejam. Humm, kita lihat saja apa yang akan ia lakukan.

"Lo yang maju duluan" kesal seorang cewek dari depan pintu kelas 10 IPA 2.

"Jangan dorong-dorong bego" omel cewek bermata bulat di depan cewek tadi.

"Gue nggak berani ada Gero" bisik cewek berponi.

"Yang lain juga maju kok, kita ngikut aja" saran cewek bermata bulat.

Sekarang gerombolan siswi-siswi tersebut sudah menutup akses jalan Gero dkk. Ckck memang ukhti yang ganas sekali mereka ya?

ALGEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang