Part 4

155 15 6
                                    

Jangan lupa VOTE dan KOMEN😆
Kalau berkenan SHARE juga keseruan Gero dan The Lion kesayangan gue😍

Happy Reading!
-----------------------------------------------------------
Luka masa lalu

Setelah berkutat lama dengan pelajaran Pak Lele, akhirnya bel istirahat berbunyi. Mereka yang sudah pusing mendengar perdebatan guru mereka dan Geng Lion memilih langsung ngacir.

"Dasar Lele gila. Yakali cuma kita berempat doang yang dihukum" dumel Reza kesal.

"Kalau lo nggak mancing duluan, mana mungkin kita dihukum goblok" geram Vano.

"Gue membela kaum pelajar yang terinjak, tertindas, dan terancam punah seperti kita" balas Reza cekikikan dengan ucapannya sendiri.

"Lo lama-lama emang ketularan gilanya kembar tak seiras lo" celutuk Vano melirik sekilas Rean yang dari tadi hanya diam.

"Rean kenapa diem aja dari tadi?" heran Aqlan memiringkan kepalanya bingung.

Coba kalian bayangkan saja, Rean yang sudah mirip dengan cacing kepanasan setiap saat itu bisa diam seharian tanpa banyak tingkah. Tentu saja jadi pandangan aneh untuk orang di sekitarnya, terlebih lagi para sahabatnya.

"Males bertingkah" sahut Rean malas.

"Mana ada sejarahnya Rean si anak gila berhenti bertingkah? Lawak lo?" ejek Vano melirik Rean yang justru sibuk dengan tangannya.

"Tangan lo kenapa si? Gatel? Panuan? Kapalan?" tanya Reza jengah.

"Tangan gue tadi abis buat--"

"ASTAGA BUNUH ORANG ITU DOSA REAN. SEJAK KAPAN GUE NGAJARIN LO BUAT BEGITUAN?!" teriak Reza histeris. Bahkan mimik mukanya terlihat shock, ah lebih tepatnya hanya dibuat-buat.

Plak

"Mulut lo kurang tampolan" celutuk Rean tanpa bersalah sama sekali setelah sedikit memberi pelajaran mulut milik Reza.

"Anjing. Lo pada tukeran kepribadian apa gimana sih? Jangan buat orang lain pusing deh" decak Vano.

"Enak aja tukeran. Gue aja ogah liat Rean yang bertingkah, apalagi gue yang bertingkah jijik banget. Ewh" jawab Reza bergidik ngeri membayangkan Rean yang berbuat gila.

"Gue emang separah itu ya?" tanya Rean lesu.

Mukanya itu loh, melas banget kaya udah nggak makan seminggu.

Eh mati dong? Ah bodo, tergantung takdir intinya😋.

"Bukan maksud gue kaya gitu Bangsat. Lo baperan banget sih, heran gue" cerca Reza setengah jengkel dengan kelakuan Rean hari ini.

Rean hanya diam, kembali memusatkan pandangannya terhadap tangan yang ia tautkan satu sama lain.

"Astaghfirullah Reann... lo liatin itu tangan lagi, gue tendang lo ke Amerika" ancam Vano kesal.

"Tadi tangan gue itu kena tai kucing" celutuk Rean memandang sedih tangan kirinya.

3 detik tak ada pergerakan dari ketiganya, membuat Rean was-was akankah ia dimutilasi? Oke mari kita buang otak Rean yang dangkal ini😀.

"Hah?! Tai? TAI KUCING?!" teriak Vano tak percaya.

"Iya tai kucing. Emang goblok banget kucing yang sembarangan itu. Nggak tahu arah apa gimana, sampai ke toilet aja nyasar-nyasar" omel Rean menunjuk tangan kirinya geram.

"Lo yang goblok. Goblok banget malah" sahut Reza.

"Lhoh kok gue?" ucap Rean tak terima.

"Kucing mana bisa BAB di toilet. Lagian lo juga tinggal cuci tangan aja ribet banget sih" ucap Vano tak habis pikir dengan pola pikiran yang ada diotak kecil Rean.

ALGEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang