Hai
Gimana yang pada PTS online?
Lancar dong ya😀
Aku juga baru selesai nih.
Aku mau ingetin. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GUYS😉. Oh ya kalau bisa SHARE keseruan cerita ini ke temen-temen kalian.Happy reading👑
-------------------------------------------------------------
The LionSetelah meninggalkan kelas seenaknya, Gero berhenti di parkiran motor. Moodnya sangat buruk, yang ia inginkan saat ini duduk di dekat jendela markas besar The Lion.
'Markas' batin Gero cepat.
Gero segera melajukan motor sport putihnya, membelah jalanan kota yang lumayan senggang. Tak segan-segan, Gero semakin mengencangkan kecepatan motornya.
Banyak pengguna jalan lain yang memarahinya karena ugal-ugalan. Apalagi seragam SMA-nya yang terlihat tanpa tertutup hoodie atau jaket, pemandangan itu membuat pengguna jalan semakin jengkel karena ulahnya. Anak remaja sekarang nakal sekali batin mereka.
15 menit berlalu dan Gero sudah sampai di markas besar The Lion. Geng yang ia dirikan tepat saat ia menginjak bangku SMA kelas 10.
Harapannya, The Lion bisa mengobati rasa kesepiannya. Dan nyatanya sekarang harapan itu terkabulkan. Sunyi yang dulu ia rasakan telah menghilang, walaupun ada bagian dari kesendiriannya yang masih kosong.
Butuh pacar bang?😂
Banyak anggota yang berhasil ia rekrut dalam gengnya. Tak tanggung-tanggung ada lebih dari 300 anggota yang menyebar di kotanya.
Banyak geng lain yang mengakui kehebatan Gero dalam memimpin gengnya. Banyak juga yang iri melihat kejayaan geng baru yang di bentuk oleh Gero. Wajar bukan ada yang suka, pasti ada juga yang tidak suka.
Gero melangkah gontai ke arah pintu besar markasnya. Gedung yang terlihat agak klasik itu berada di wilayah kekuasaan Herman.
Terbukanya pintu besar berbahan jati dengan ukiran apik itu mengalihkan atensi orang di dalamnya. Terlihat ada 3 orang cowok melihat Gero terbengong-bengong. Pasalnya, ketuanya itu terlihat berjalan lesu dan gontai. Sangat jauh berbeda dengan biasanya, yang berjalan tegap penuh wibawa.
"B-bos?" tanya terbata seorang cowok dengan mata melebar kaget.
"Bolos?" tanya Gero balik. Ckck, emang kebiasaan suka banget kalo ditanya malah balik nanya.
Ketiga pemuda tadi menelan ludahnya gugup. Keringat dingin mengalir di daerah pelipisnya. Agak ngeri berhadapan langsung dengan ketua mereka yang irit bicara dan dikenal kejam oleh semua anggota.
Padahal nyatanya, Gero tak pernah menyakiti anggotanya. Yang mereka bilang kejam memang benar, karena Gero memang sudah terbentuk menjadi pemuda yang kasar.
Terkadang untuk menutupi luka, memang perlu batuan keras untuk menghalangi orang lain menyentuhnya kan?
Maka ini cara Gero menahan dan menutupi lukanya.
"Ehe. Maaf banget bos besar. Kita emang bolos dari kelas, abisnya nggak ada yang seru" ucap seorang pemuda dengan rambut coklat.
"Goblok. Jangan bilang terlalu jujur" bisik pemuda di sebelahnya geram.
"Duduk" perintah Gero. Karena sejak kedatangannya, mereka yang semula duduk menjadi berdiri kaku.
"Bos tau aja kalau my kaki is semutan" celutuk pemuda berambut coklat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGERO
Teen FictionTOLONG FOLLOW AKUN AUTHORNYA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN! Bagaimana jika kamu menunggu seseorang yang dianggap semua orang telah mati? Tahun demi tahun kamu jalani, menampik segala kebahagiaanmu sendiri. Akankah Tuhan mengerti dan membawanya kembali...