-°-
Genre: romance
Mulmed: Skyline (Sejeong Gugudan)
743 Words
Starring casts: Y/n, Hoshi, Jungkook, Joshua, Eunha, Chaeryeong, Sujeong
-°-Tak jauh berbeda dari hari-hari biasanya, kamu terus menekuk wajahmu sepanjang jam pelajaran terakhir berlangsung. Entah kemana rasa rajin belajarmu itu menguap, yang pasti kamu terus memerhatikan jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganmu, berharap waktu berputar lebih cepat atau setidaknya Pak Seo yang biasa menyalakan bel pulang diberikan hidayah untuk memulangkan siswa lebih cepat dari jam normal.
"Capek.." Lenguhmu tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun dari Guru Hyun yang tengah menerangkan didepan kelas. Sebenarnya bukan menerangkan juga, dia sedang bercerita pengalaman saat masih jadi mahasiswa sambil bercanda-canda ringan, katanya sih kalau jam pelajaran terakhir memang harus banyak bercandanya biar siswa jangan pada mengantuk. Tapi buktinya, kamu malah semakin ngantuk sekarang.
"Pulang nanti bareng siapa ya?" Kamu bergumam sendiri, melirik kanan dan kirimu. Ada Eunha yang sibuk baca novel dari laci meja, Joshua sedang main ponsel sambil senyam-senyum tidak jelas, terus Sujeong sama Chaeryeong yang lagi ngemil makanan ringan dikursi paling belakang tanpa sepengetahuan Guru Hyun. Kamu menimang-nimang sebentar. Kalau pulang sama Joshua, besar kemungkinan kamu bakal telat pulang ke rumah karena Joshua pasti harus mengurus OSIS nya dulu sebelum pulang sekolah. Kalau sama Eunha si boncil, takut merepotkan karena gadis itu biasanya pulang dengan supir pribadi ayahnya. Kalau sama Sujeong rumah kalian engga searah, apalagi sama Chaeryeong yang makin jauh.
Tiba-tiba, sebuah ide muncul dalam benakmu. Tidak, kamu tidak akan pulang dengan Eunha, Joshua, Sujeong, ataupun Chaeryeong. Kamu hanya lupa kalau kamu masih punya satu orang lagi yang bisa dimintai tolong.
Pokoknya tidak akan dan tidak bisa menolak.
---
"Masalah lagi?" Pria itu menyerahkan satu helmnya padamu. Kamu hanya mengendikan bahumu, lekas memakai helm pemberian pria itu dan mengeratkan tasmu. Pria jangkung tersebut hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah sahabatnya.
"Biar kutebak," Pria itu menggantung kalimatnya seraya mendelik, "Sedang bertengkar dengan Jungkook?"
Kamu mendengus. Entah kenapa pria Kwon didepanmu ini selalu saja bisa menebak masalahmu tepat sasaran. Terkadang kamu berpikir jika pria itu adalah titisan cenayang, pasalnya hampir semua tebakan pria itu selalu benar. Atau memang kamu saja yang berlebihan karena ekspresi sungutmu itu sebenarnya sudah bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.
"Hm" Kamu memilih untuk berdehem saja, mengabaikan Hoshi yang mengerucutkan bibirnya kesal karena tebakannya hanya dijawab deheman singkat saja olehmu.
"Bisakah kalian bersikap layaknya pasangan normal? Tidak capek apa bertengkar terus?" Hoshi terkekeh sembari menunggumu naik ke motornya. Kamu hanya mengendikan bahumu tak peduli lalu memukul pundak Hoshi, mengodenya agar segera tancap gas pulang.
"Lihat tugas aja muak Hosh, apalagi Jungkook" Jawabmu seadanya lalu memilih bersikap tak acuh dengan reaksi Hoshi yang mulai menjahilimu dengan seruan-seruan tidak jelas.
"Ga ada romantis-romantisnya, perasaan aku terus yang nganter jemput kamu" Imbuh Hoshi dengan suara sedikit kencang, takut kalau suaranya tidak kedengaran olehmu yang lagi duduk dibelakangnya. Kamu hanya bisa mikir, ada benarnya juga kata-kata Hoshi. Selama ini, hanya Hoshi yang berada disampingmu. Pria itu selalu ada, jangankan hanya saat dibutuhkan, pria itu bisa muncul kapan saja bahkan disaat kamu sedang melamun sekalipun.
Pertama, ketika kamu sendirian di rumah nya. Ketika kamu meminta Jungkook menemani, pria itu malah lebih memilih untuk hangout dengan teman-temannya dengan alasan karena sudah lama tidak bertemu dan main dengan teman-teman sepantarannya. Lagi-lagi Hoshi yang berada disampingnya. Pria itu bahkan rela ngacir duluan dari pesta pernikahan bibinya ketika kamu minta ditemani olehnya.
Kedua, sewaktu kamu kelaparan karena untuk yang kesekian kalinya tidak ada siapapun dirumahmu. Orang tuamu sedang pergi keluar kota dan kamu kehabisan persediaan bahan makanan di kulkas. Lagi, Hoshi lah yang mengantarmu, menemanimu berbelanja sampai selesai memasak dirumah. Jungkook? Pria itu gabisa dihubungi. Setelah berjam-jam Hoshi pulang dari rumahmu, Jungkook baru membalas pesan sang kekasih dengan alasan ponselnya kehabisan daya dan malangnya ia lupa membawa pengisi daya karena sedang di perjalanan untuk menghadiri acara keluarganya di Busan.
Masih banyak lagi keterlibatan Hoshi dalam hidupmu, padahal kalian baru saling kenal beberapa tahun belakangan, tepatnya saat masih SMP. Hoshi juga menjadi satu-satunya teman pria yang sudah dikenal baik oleh ibu dan ayahmu sampai saat ini.
"Entahlah, aku ngerasa kaya bukan Jungkook yang pacar aku, tapi kamu" Jawabmu asal lalu kembali fokus memerhatikan rumah dan gedung perkantoran yang yang kalian lewati sepanjang perjalanan.
"Yaudah kalau gitu" Hoshi memberhentikan motornya ditepi jalan. Kamu langsung kaget terus mukul-mukul bahu Hoshi dengan beribu pertanyaan memenuhi pikiranmu.
"Kok berhenti sih, Hosh?"
"Jadi pacar aku, skuy?"
"Hah!?"
Ambyar.
// fin //
note: Kepikiran buat tipikal Hoshi yang lembut2 ngegas :v next tinggal bang vernon sama dino achiew ╥﹏╥
voment juseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Seventeen [Imagine]
FanficImagining yourself with Seventeen members random genre + recommendation musics All the idea of the story pure from my mind Don't copy this story Hope you enjoy y'all ©All Rights Reserved aypixy present