double update eh:)
-°-
Genre: angst, sad
Mulmed: Smiling Flower (Seventeen)
1960 Words
Starring casts: Y/n, Woozi
-°-Kamu berjalan keluar dari lift sembari memerhatikan arloji yang melingkar indah di pergelangan tangan kirimu. Kamu sudah tiba di lantai lima gedung agensi Pledis Entertainment, agensi yang menaungi Woozi kekasihmu. Woozi memang bukan artis atau penyanyi, namun dia adalah seorang komposer. Ia dikontrak oleh Pledis Entertainment dua tahun yang lalu dan semenjak saat itu, hampir setiap hari ia selalu menghabiskan waktu di studio, menciptakan lagu baru untuk comeback artis-artis Pledis.
Woozi memang pria pekerja keras. Itu juga yang menjadi alasan mengapa kamu sangat mencintai Woozi. Namun obsesi 'gila bekerja' nya itu juga disaat yang bersamaan kerap membuatmu khawatir sendiri. Dari informasi yang kamu dapatkan, Woozi sering ketahuan melewatkan makan siangnya bahkan selalu mengabaikan jam tidurnya demi menyelesaikan satu lagu di hari yang sama. Kamu bukannya tidak suka dengan dedikasi yang Woozi berikan untuk agensinya, namun kamu juga sudah berulang kali menasihatinya untuk tidak memaksakan diri karena hal itu justru akan membuatnya jatuh sakit nanti.
Sama seperti hari ini. Dikarenakan kamu tak tahan melihat kondisi Woozi, kamu memutuskan untuk membatalkan seminar dengan salah satu penulis dari Jeju dan pergi ke agensi Woozi untuk sekedar memberikannya bekal makan siang buatanmu sendiri. Kamu tidak bisa membuat banyak hari ini, hanya nasi goreng kimchi, onigiri¹, dadar gulung, dan beberapa sayuran segar sebagai pelengkap. Kamu juga menyempatkan diri singgah di kedai patbingsu² favorit Woozi dan membelikannya satu porsi besar sebagai menu penutup.
Kamu sengaja tidak mengabari Woozi karena ingin memberi kejutan untuk pria mungil itu. Kamu tersenyum sembari menatap tas bekal ditangan kananmu sembari membayangkan ekspresi terkejut Woozi melihat kedatanganmu. Kamu menyusuri lorong yang akan mengantarkanmu pada studio musik Woozi. Dengan senyum yang tidak memudar sedikitpun, kamu berhenti tepat didepan pintu sebuah ruangan bertuliskan 'Private Studio : Woozi Lee'.
Saat kamu membuka knop pintu, alunan musik dari studio Woozi langsung memenuhi indera pendengaranmu. Beruntungnya, Woozi belum menyadari apapun. Pria itu masih duduk membelakangimu, terlihat tengah berkutat dengan laptop didepannya dan beberapa lembar kertas berserakan diatas mejanya. Alunan musik itu kembali terputar. Kamu memilih diam di posisimu selagi Woozi masih belum menyadari kehadiranmu. Instrumen yang sangat indah, kamu langsung menyukai instrumen lagu itu saat pertama kali mendengarnya. Baru beberapa detik kamu berdiri disana dengan kagum, alunan instrumennya tiba-tiba berhenti. Kamu kaget dan mendapati Woozi kini tengah duduk menghadapmu sembari bersedekap dengan senyum simpul. Oh tidak, kamu tidak sadar jika Woozi sudah menangkap basah dirimu.
"Y/n ku nakal sekali ya.." Canda Woozi lalu berdiri dari duduknya dan menghampirimu. Detik berikutnya ia merengkuh tubuhmu yang sedikit lebih kecil darinya itu dengan erat. Kamu balas memeluknya tak kalah erat, menyalurkan rasa rindu yang teramat sangat pada pria berstatus kekasihmu itu.
"Kau komposer yang sangat hebat, Woozi-ya. Instrumen tadi sangat indah, aku langsung suka saat pertama kali mendengarnya" Ungkapmu lalu melepas pelukan Woozi. Pria itu terkekeh pelan dan lekas menarik tanganmu duduk di sofa. Woozi kelihatan sangat antusias saat melihat kotak bekal ditanganmu.
"Kau bawa apa, sayang?" Tanyanya lembut. Kamu langsung teringat makan siang yang kau bawakan untuk Woozi. Tanpa membuang banyak waktu, kamu segera membuka kotak bekal tersebut, mengeluarkan makan siang Woozi dan juga patbingsunya. Woozi langsung menerima bekal yang kamu sodorkan, lantas bersorak antusias melihat bekal yang kamu bawakan untuknya.
"Wah, terimakasih sayang. Sudah lama aku tidak makan nasi goreng kimchi mu, pasti rasanya enak" Woozi memperbaiki posisi duduknya, mengambil sendok dan melahap satu suapan besar nasi goreng kimchi buatanmu. Ia menyengir lebar sesaat setelah menghabiskan makanan dimulutnya. Kamu sampai tidak sadar jika bibirmu otomatis terangkat begitu saja kala melihat Woozi sangat menikmati makan siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Seventeen [Imagine]
Hayran KurguImagining yourself with Seventeen members random genre + recommendation musics All the idea of the story pure from my mind Don't copy this story Hope you enjoy y'all ©All Rights Reserved aypixy present