[JS] Tragedy

942 69 9
                                    

Bijaklah dalam memilih bacaan!

-°-
Genre: 14+, romance, sad
Mulmed: This Love (Davichi)
1350 Words
Starring casts: Y/n, Joshua, (Hong) Seungcheol, Yuna
-°-

"Jangan bodoh, Hong Joshua!"

Ketukan jemari lentik milik pria bersurai pirang itu seakan terus terngiang, berputar-putar dalam pikiran Joshua. Entah sudah yang keberapa kalinya ia harus berhadapan dengan laki-laki ini untuk topik pembahasan yang sama dari hari kehari. Joshua sendiri memang tidak pernah merasa cocok dengan pria didepannya itu. Ia merasa dikekang, hendak bergeser sedikit saja rasanya sungguh menyiksa. Mengambil langkah dan keputusan sebesar ini memang bukan lagi hal baru bagi pria bernama depan Hong itu. Dia sudah merasa cukup siap dengan segala resiko yang akan dibebankan padanya.

"Aku tidak bodoh, kak" Jawab Joshua yakin. Pria itu mendecih, meremehkan jawaban Joshua yang ia anggap terlalu kekanakan.

"Lalu? Apa bodoh terlalu halus? Kau inginnya apa? Idiot?" Joshua tidak pernah ingin memasukkan apapun yang dibicarakan kakaknya, namun sesabar apapun manusia, pasti semuanya selalu punya batasan tersendiri. Tak terkecuali Joshua. Pria kalem yang sangat irit bicara itu pun punya zona nyamannya sendiri dalam menghadapi orang-orang disekitarnya.

"Aku tidak peduli dengan semua itu. Terserah kakak ingin mengataiku atau apapun, tapi pendirianku sudah tetap," Pria itu bangkit dari kursinya, menatap tajam kearah sosok pria lain yang jauh lebih tua darinya. Ia menarik nafas dalam sebelum mengucapkan satu kalimat yang sedaritadi menjadi inti percakapan sengit keduanya, "Aku mencintai Ryu Y/n"

"Brengsek!"

Joshua tahu jika apa yang ia lakukan memang sudah kelewatan. Mau bagaimanapun, Seungcheol adalah kakak kandungnya yang seharusnya ia hormati, bukan malah ia pukul habis-habisan seperti ini. Ya, baik Joshua maupun Seungcheol sama-sama kalap dalam emosi masing-masing. Entah siapa yang nanti pada akhirnya bersedia untuk mengalah, yang terpenting emosi keduanya saling tersalurkan dengan memar dan darah yang kian tercipta setelah puluhan tinju melayang begitu saja.

"Ingat satu hal ini, Hong Joshua," Seungcheol tersenyum miring ditengah-tengah pergulatan mereka. Pria itu terus menyerang Joshua dengan membabi-buta, seperti melihat seorang musuh lama yang sangat ia benci.

"Aku tidak akan pernah merestui kalian berdua. Semoga takdir kalian sama buruknya seperti penderitaan yang dirasakan Ibu. Ingat itu!"

---

Jika kalian bertanya apakah Joshua menyesali kejadian lama itu, saat untuk yang terakhir kalinya ia berhadapan dengan sang kakak, jawabannya adalah tidak. Joshua samasekali tidak pernah merasakan penyesalan. Justru yang ia rasakan sebaliknya, ia sangat bersyukur telah menentang Hong Seungcheol. Ia terbebas dari kekangan pria itu, dan menemukan sumber kebahagiaannya. Kamu.

"Shua-ya.." Kamu mendekat. Mendapati Joshua tengah melamun dibalkon kamar dengan ekspresi dan raut yang sungguh sulit diartikan. Joshua menoleh begitu merasakan tanganmu mengusap pelan lengan kekarnya.

"Oh, sayang. Ada apa? Apa Halin kembali membuatmu jengkel, hm?" Tanyanya dengan seulas senyum tipis terpatri indah dibibirnya. Padahal kamu tahu jelas bahwa ada begitu banyak persilangan kenyataan yang sedaritadi sibuk berputar-putar dipikiran pria Hong itu. Entah kenapa, mendadak kamu benar-benar ingin merangkul Joshua, menarik pria itu untuk bercerita padamu.

"Hei, ada apa?" Joshua menarik diri darimu sesaat setelah kamu berhasil memeluk erat tubuhnya. Nampak jelas raut khawatir pada wajah pria berhidung mancung itu hingga pada detik berikutnya, kamu berhasil menariknya untuk duduk. Pria itu tidak menolak dan hanya mengikuti apa yang kamu isyaratkan.

[✓] Seventeen [Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang