One

911 46 10
                                    

Banyak yang bilang sebelum pernikahan pasti saja ada kendala, pasti saja ada pertengkaran, dan selalu ada jalan keluarnya.

Orang bilang, sebelum pernikahan memang hubungan kita akan diuji,

Orang bilang, kami adalah pasangan serasi,

Tapi orang tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada kami. Mereka hanya melihat kebahagiaan kami, itu bagus, setidaknya mereka tidak tau rasa sakit yang aku rasakan.

Lalu orang akan bilang, sayang sekali hubungan kami kandas ditengah jalan.

Tapi mereka tidak tahu, beban yang aku pikul amat sangat berat. Nama baik, keluargaku, keluarganya, dan hubungan kami. Semua sangat rumit untuk diselesaikan. Tapi aku tahu, semua ini terbaik untuk kita.

~~

PLAK

Kyuhyun terhuyung kebelakang, kemudian jatuh tepat diatas sofa. Pipinya yang masih memar akibat pukulan Sungjin tadi masih sangat terasa, kemudian ditambah tamparan yang sangat keras dari ayahnya. Kyuhyun menundukkan kepalanya, menyadari segala kesalahan yang ia buat.

Mata ayahnya menyiratkan kemarahan, ia kemudian menghela napasnya keras, duduk di sofa, disamping ibu Kyuhyun.

"Dasar laki-laki tidak tahu diri!"

Telinga Kyuhyun sudah sangat kebal. Ia sejak tadi sudah mendengar cacian dari ibu dan ayahnya secara bertubi-tubi. Bibirnya terasa sangat sakit bahkan untuk sekedar menjawab ayah dan ibunya.

"Mau aku taruh dimana wajahku ini! Apa yang akan aku katakan pada ayah Sungmin mengenai kejadian ini? Apa kau tidak memikirkan hal itu sampai kau berani bertindak bodoh seperti itu?" ucap Ayahnya lantang. Ia memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sangat keras. Ayolah ini sudah malam, dan sangat tidak mungkin mereka harus datang ke Ilsan malm ini juga.

"Besok kau ikut aku ke Ilsan!" putus ayah Kyuhyun malam itu.

Mereka harus menyelesaikan ini segera.

~~

Mereka tidak pernah ada dalam posisi ini sebelumnya, mereka selalu dipenuhi tawa dan canda. Namun kali ini, semua berubah 180 derajat. Tidak ada senyuman sambutan seperti biasanya, tidak ada tawa canda seperti biasanya, dan tidak ada jamuan yang luar biasa seperti biasanya.

Semuanya hanya diam dalam posisinya, enggan untuk memulai pembicaraan.

Kyuhyun menatap Sungmin yang sejak tadi menatap kosong kearah depan. Mata wanita yang ia cintai terlihat lelah, kantung mata dibawah mata cantiknya terlihat, dan rambut yang enggan ia tata.

Kyuhyun selama hidupnya tidak pernah melihat Sungmin semenyedihkan ini. Ia tidak pernah melihat bagaimana orangtua Sungmin mendiaminya seperti ini, dan ia tidak pernah melihat bagaimana Sungjin benar-benar menahan emosinya semenjak mereka sampai di Ilsan, menemui keluarga Sungmin.

"Kami benar-benar meminta maaf atas semua yang dilakukan anakku, sehingga semua ini bisa terjadi" ucap ayah Kyuhyun setelah memperbaiki duduknya. Ia menatap sekitar, hanya Sungmin yang tidak menatap matanya.

"Aku...benar-benar menyesal aboji, eommoni" bisik Kyuhyun. Sungjin mendecih pelan. "Masih berani memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan itu, eoh?" sindir Sungjin. Ibu Sungmin menepuk tangan Sungjin yang kebetulan duduk disampingnya, memperingatkan bahwa itu tidak sopan.

Betapa baiknya keluarga ini.

"Kami sebenarnya tidak percaya kau bisa melakukan itu, Kyu. " lanjut ayah Sungmin kali ini. Ia menatap kearah Kyuhyun dalam, melihat mata kelam calon – atau mantan calon suami anaknya ini. "Kami tidak bisa melakukan apapun, semua keputusan ada ditangan Sungmin"

Reiniciar // {KyuMin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang