06

641 47 9
                                    


"Dub,Lo denger gue kan?"

Saat mendengar lenguhan dahyun saat di koridor tadi,jimin bener2 berlari menuju UKS membawa kekasihnya.

Untung aja ada piket dokter pada hari itu,dengan cepat pula dahyun ditangani.

Hingga saat ini dahyun masih diam memejamkan mata,entah pingsan atau sakit. Tapi yg jimin tau kata dokter dahyun hanya syok dan hanya pingsan sebentar saja.

"Dub.. bangun. Gue khawatir"

Jimin bener2 gelisah. Hingga ia teringat sesuatu dan melangkah menjauhi brankar menuju depan uks tempat temannya berada.

Cklek

"Butuh bantuan?"

"Cari tau siapa dalangnya" printah jimin

"Kuyy gays"

Setelahnya jimin mengirim kan pesan pada Sana dan pergi meninggalkan UKS.

Sana

Temenin Dubu di Uks.

🌻

"Haus.."

Sana tersentak saat dahyun tiba2 terbangun. Dengan sigap dia mengambil air putih membantu dahyun minum.

"Udah.."

"Ya ampun dub,gue khawatir banget. Lo kenapa bisa ginih sih?"

Dahyun hanya diam,seketika ingatannya kembali pada kejadian tadi. Matanya sudah berair siap menangis.

"Eh eh Dub,ko nangis sih? Ada yg sakit? Jangan nangis dub" ucap Sana cemas

Cklek

"Heyy kenapa?"

Jimin datang membawa satu kantong kresek putih berlogo alfamart, pandangannya beralih pada Sana.

"Gue ngga tau,tiba2 nangis aja" ucap sana saat ditatap jimin.

Mengerti akan situasi,Sana pamit keluar UKS.

''Dubb.. kenapa? Lo sakit?

"Hiks...hiks...per--pergii"

"Ngusir gue?"

"Hiks..hiks...pergi"

Jimin menarik dahyun dalam pelukannya. Menenangkan gadisnya yg semakin histeris.

"Ssshht udah udah. Ini gue jimin dub,pulang ya?"

Tanpa menunggu jawaban,jimin mengangkat dahyun membawanya menuju mobil.

"Mau kemana lo?"

"Pulang,ntar bawa tas gue" titah jimin yg diangguki taehyung.

Klik

Pintu mobil terbuka,jimin menaruh dahyun dijok depan penumpang. Saat hendak berdiri dahyun tetap mengalungkan tangannya pada lengan jimin.

"Kenapa?" Tanya jimin

Dahyun hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

DAHMIN:*possesive boyfriend*:Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang