18.

429 47 7
                                    

19:00 wib

Dahyun masih berada dirumah jimin. Ia bahkan meminta akan menginap disinih sampai besok.

Ia tengah duduk bersebelahan dengan jimin dikamar lelaki itu. Kedua tangannya memeluk erat lengan berotot jimin.

Sejak kejadian tadi jimin memarahinya,bukanya takut justru dahyun langsung menempel kemana pum jimin pergi. Padahal jimin masih kesal dengangnya,ntah keberanian dari mana dahyun terus mendekati jimin dan berakhir duduk berdua seperti ini.

"Bisa jauhan ngga?" Ucap jimin datar.

"Engga mau"

Jimin menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa mendongakan kepala dan memejamkan matanya dengan lengan kanan yg terus dipeluk dahyun.

"Kenapa lo jalan sama dia?" Tanya jimin dengan mata terpejam

Dahyun beralih memeluk jimin dengan wajah yg ia sandarkan didada lelaki itu.

"Dubu diajak nemenin eunwoo-"

"Ngga pake sebut nama,bisa?"

"Dubu diajak nemenin kesekolah,soalnya dia ngga tau jalannya"

"Terus?"

"Dubu diajak nemenin makan,soalnya dia ngga tau makanan enak disinih"

"Dari makan?"

"Dari makan dubu ketemu ka taehyung katanya disuruh pulang kalo ngga mau kak jimin ngamuk--"

"Jadi taehyung tau?"

"Ta-tapi dubu yg bilang jangan cerita  kak jimin,dubu takutt"

"Dan lo ketahuan" ketus jimin

"Dubu pengin pulang sendiri tapi di tarik eun--maksunya ditarik suruh pulang bareng,dubu ngga sadar" cicit dahyun dengan terus memeluk jimin.

"Keganjenan sih lo"

"Iya maafin dubu..Dubu salah"

"Salah,salah banget,''

Dahyun diam dengan mata tertuju pada paha jimin.

"Minggir"

"Engga mau"

Jimin bangkit berjalan menuju toilet dengan dahyun disamoing tubunya yg terus memeluk.

"Mau liat gue kencing?"

Dengan cepat dahyun berhenti didepan pintu toilet menunggu jimin.

Cklek

"Sinih lo"

Dahyun masuk ketoilet menghampiri jimin yg tengah berdiri didepan wastafel seraya bercermin.

Jimin membuka kran membasahi tanganya lalu meraupakanya pada wajah dahyun yg kucel karna terlalu lama menangis.

"Muka udah kaya apa aja lo"

Dahyun membuka matanya yg tadi terpejam. Melihat wajahnya sendiri yg sembab memerah. Kelopak bengkak membuatnya sulit melihat.

"Ingusnya buang" titah jimin saat berulang kali dahyun menarik ingusnya.

Tanpa merasa jijik sama sekali jimin memencet hidung mungil dan mancung milik gadisnya itu membuang ingusnya.

Selesai dengan urusan wajah,jimin beralih pada rambut dahyun.  Menata ulang kunciran yg miring itu berganti menjadi cepolan asal.

"Gosok gigi dulu,,"

Jimin keluar dari kamar mandi meninggalkan dahyun yg sedang menggosok gigi. Membuka lemari bagian atas mengambil beberapa stel baju tidur milik dahyun.

DAHMIN:*possesive boyfriend*:Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang