7. Terjebak

1.5K 224 8
                                    

Ikan-ikan besar di tangan dilemparkannya pada kumpulan ninja yang sedang asyik pesta membakar kelinci. Sasuke geram dan emosi menatap Shinobi Konoha dengan mata berkilat marah. Dadanya naik turun dan sesekali mengembuskan napas, berusaha meredam amarah. Ketiga temannya tak bisa berbuat apa-apa dan hanya melirik iba terhadap Sasuke. Murka pun meledak disertai suara lantang membahana. "Kalian telah menantang perang terhadap mereka dan aku tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk membantu kalian!"

"Kau ini bicara apa, Sasuke? Dan ... wow, ikan! Lihat teman-teman, pahlawan kita ternyata mencarikan ikan untuk kita. Hebat sekali, ya. Pura-pura baik padahal ada maksud tertentu. Cih! Memuakkan!"

"Lagian, ya, Sai. Tidak sopan sekali cara memberikan ikan dilempar begitu saja. Memangnya kita ini binatang, hah!" Kiba pun ikut mengompori temannya. Segala kebaikan Sasuke yang pernah diterima saat membantu Choji melewati ribuan kelinci, seakan tertiup angin, hilang begitu saja.

Mata jelaga berkedip-kedip, menyapu liquid emosi yang berusaha ditahannya. Sasuke sempat melihat sekilas kepada satu-satunya teman akademi yang tak ikut dalam pesta makan kelinci panggang. Ia mengamati kembali tingkah para ninja yang abai dan melanjutkan pesta pora.

Dua pasang mata saling pandang dipenuhi binar kekecewaan. Sasuke menatap tanpa kedip dari tempatnya berdiri ke gadis sulung Hyuuga yang sedang memperhatikannya. Maaf, Sasuke. Aku tak bisa mencegah mereka. Hati seolah mendengar, Uchiha terakhir mengangguk kecil.

Kraaak!

Seluruh Shinobi terperanjat. Batu-batu di mulut gua berjatuhan dari langit gua sehingga menimbulkan guncangan. Mereka panik mencari apa pun untuk pegangan. Sasuke refleks melompat ke bibir gua dan ia pun terkejut melihat burung-burung raksasa marah seolah ingin mengubur penghuni yang ada di dalam gua.

"Munduuur! Kita diserang!" Sasuke memberi aba-aba supaya didengar oleh seluruh ninja Konoha.

"Sasuke! Ada apa ini?" Partner wanita di tim Taka menghampirinya masih dengan ikan-ikan di tangan. Sasuke segera merampas dan spontan melemparkan sebagian pada burung yang kepalanya telah masuk ke dalam gua.

Para Shinobi bergegas menuju mulut gua bagian belakang yang menghadap ke taman. Panik dan takut membuat mereka kalang kabut.

"Naruto! Lakukan sesuatu!"

"Tapi, Guru! Bagaimana jika gua ini runtuh?"

"Lekaslah, Naruto! Bantulah Sasuke!"

Kakashi sendiri sedang menggendong sahabatnya mencari tempat yang aman. Melirik sekilas ke gurunya, Naruto segera lompat ke tempat Sasuke dan berdiri di sampingnya.

"Aku tak bisa menolak ajakan mereka!"

"Tak ada waktu membicarakan itu, Dobe! Kita harus mengalihkan perhatian burung-burung ini! Karin dan juga kalian, pergilah! Bantu mereka, jangan sampai gua belakang jadi sasaran! Naruto! Kita harus keluar dari gua! Ikan ini kujadikan umpan!"

Sasuke lompat mencari celah di antara sayap burung, Naruto segera mengikuti. Meskipun susah payah, akhirnya mereka berdua mencapai luar gua. Ternyata hanya beberapa burung saja yang menyerang, sudah lebih dari cukup untuk memorak-porandakan gua.

"Naruto! Tangkap!"

"Ups! Wooooiii burung besar! Jangan mentang-mentang kau memiliki tubuh raksasa seenaknya menyerang yang lebih kecil!"

"Bodoh! Kau alihkan dia menjauh dari mulut gua dengan ikan itu, Dobe! Aku akan mengalihkan yang lain!"

Sepasang sahabat berhasil menghalau burung-burung raksasa menjauh dari gua. Para Shinobi bernapas lega, menjatuhkan diri di lantai dingin sambil melenguh.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang