|06|

7.4K 604 82
                                    

Sudah menjadi kebiasaan Leon kalau kesekolah pasti selalu kesiangan, seperti sekarang jam sudah menunjukan pukul tujuh dan sudah pasti bel masuk sekolah sudah berbunyi. Tapi bagi Leon, berangkat sekolah jam tujuh itu terlalu pagi jadi Leon akan berangkat sekolah nanti jam delapan.

"Leon, kok belum berangkat sekolah udah jam setengah delapan loh? " tanya David yang sedang duduk di meja makan menemani Leon, memang baik sekali David ini.

"Nanti berangkat nya jam delapan. "

"Heh, kenapa begitu. Kamu melanggar aturan dong, nanti di hukum lagi kayak waktu itu gimana coba? "

"Gak peduli, tiap hari juga Leon mah selalu melanggar aturan. Udah deh gak usah banyak tanya, berisik! "

David langsung diam. Dia sedang menunggu kepergian Leon agar bisa berduaan dengan Yola. Leon itu selalu mengganggu kemesraan David dan Yola.

Setelah selesai makan Leon kembali ke kamar. Dia langsung mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah, di rasa sudah ganteng Leon ke luar dari kamar, dan pergi menuju kamar sebelah.

Ceklek

"Huh, untung aja gak di kunci. " gumamnya. Leon masuk ke dalam dan menutup pintu itu kembali. Dia berjalan ke arah meja nakas, dan langsung mengobrak-abrik isinya.

Senyum Leon merekah, "Dapat juga. " setelah mendapatkan itu Leon keluar dari kamar dan langsung berpamitan kepada sang mamah tapi tidak kepada David.

°°°

Bruk..

"Loh, ya mas Leon jangan di tabrak lagi dong pagar sekolah nya. " tegur pak satpam sambil membuka gemboknya lalu membuka gerbangnya.

Leon segera memarkirkan motornya, dan berlari menuju kelasnya.

"Anjir, ada teacher. " batinnya.

"Permisi bu, ada yang mencari Brian bu. "

"Leon, masuk kamu! "

"Itu bu saya di suruh seseorang untuk memanggil Brian. "

"Siapa orangnya?"

"Titisan setan, jin, dan roh bu. "

Leon mengkode Brian agar segera keluar.

"Permisi bu saya keluar dulu. "

Brian dan Leon lantas pergi ke kantin, "Ada apaan sih? "

"Gue punya duit sepuluh juta mau di pake apa? "

Byur..

"Dapet dari mana lo uang segitu? "

"Lo pikun apa gimana sih?, gue kan dah jadi anaknya pengusaha sukses." sombong nya.

"Owh.. "

Leon tersenyum, mudah sekali sekarang mah mendapatkan uang sepuluh juta itu.

°°°

"PAH! "

"PAPAH! "

"Ada apa sih Al?, gak usah teriak gitu."

"Papah lihat uang Al gak di kamar? "

"Enggak tuh, berapa emangnya? "

"Sepuluh juta pah. "

"Siapa juga yang masuk ke kamar Al, gak ada kayaknya. "

"Tapi sepuluh juta Al ilang pah, uang itu uang teman Al, haduh. "

"Yaudah tinggal ganti aja sih. "

"Bukan masalah gantinya pah, itu di dalam amplop itu ada kertas yang berharga banget. "

Al kembali lagi ke kamarnya, dia tidak habis pikir biasanya uang yang di kamarnya itu aman-aman aja tapi sekarang kok bisa hilang sih.

Malam harinya Leon El dan Al sedang bersantai di ruang keluarga, masalah uang Al sudah kelar Al sudah menggantinya.

"Ini mamah sama papah kemana? " tanya Leon.

"Di kamar. "

Di kamar?, ngapain coba pikiran negatif Leon bermunculan. Gak! Leon gak mau itu terjadi. Dengan cepat kilat Leon pergi ke kamar orang tua nya.

Brak..

Pemandangan yang Leon lihat, David yang sudah bertelanjang dada memeluk Yola.

Dengan sekuat tenaga Leon memukul pantat David.

Plak..

"Akh.. "

"LEPAS!"

"Kenapa sih? "

"ITU TANGAN LEPAS, JANGAN GERAYANGAN BEGITU EH! "

"Begini maksudnya? " tangan David merayap ke pungguh Yola.

Plak..

"GAK USAH GREPE-GREPE MAMAH SAYA! "

Leon tidak rela mamah nya di grepe-grepe sama orang asing.

°°°





L E O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang