|12|

5.2K 533 103
                                    

Masuk kelas Leon langsung menarik Brian untuk pergi.

"Mau kemana sih Le? " kesal Brian, lagi enak-enak tidur sambil nungguin guru masuk, eh malah di tarik.

"Ke uks udah, tidur nya di sana. "

"Heem terserah lo dah. "

Hingga beberapa saat mereka sudah sampai di uks, hanya ada petugasnya doang.

"Tolong gak usah ganggu, gue sama Brian lagi sakit, jadi gue mau tidur di sini. " ucap Leon.

Lantas mereka berdua langsung tidur di atas kasur yang ada di sana.

"Bri? "

"Hem.. "

Mata Brian yang udah merem mendengar panggilan Leon melek lagi, padahal dia udah ngantuk banget.

"Bahu gue sakit lagi ini. " keluh Leon tangan kanan nya mengusap bahu kiri. Benar-benar ini bahu menyusahkan.

"Salah sendiri pake mau sekolah mana bawa motor lagi. "

Hening.

Mereka sedang menjelajahi alam mimpi, "Ck, Leon.. Leon. "

Bel istirahat pertama sudah berbunyi. Leon dan Brian pun sudah bangun, mereka sekarang berada di kantin.

"Bri, maen basket yu. "

Tak..

Leon menatap Brian datar.

"Lo bilang tadi bahu lo sakit, masa iya mau maen basket. Kagak usah, diem aja lo. "

"Gak seru lah kalau yang jago nya malah diem. Pokok nya gue mau main basket. Lagi pula ini bahu udah mendingan kok. "

"Terserah lo aja lah. "

Brian kembali melanjutkan makan nya yang tertunda.

Setelah selesai makan, Leon dengan sangat antusian pergi ke lapangan dimana di sana juga ada teman-teman Leon yang lainnya sedang bermain basket.

"Woy ikutan dong! " teriak Leon.

Teman-teman nya pada girang dong. Soal nya Leon jago kalau main basket, tapi dia selalu mengandalkan mood kalau mau main.

"Mood lo lagi Bagus bro? " tanya teman nya yang berambut keriting.

"Hooh, yu lah. "

Leon mengambil bola basket dari temannya. Dia mulai men dribble kan bola nya, hingga sudah sampai di dekat ring dia melempar nya dan..

"AKHHH..!!! " bola nya sudah masuk ke dalam ring, orang nya jatuh kesakitan.

Brian langsung lari menghampiri Leon, "Gue kan udah bilang kagak usah main basket bangsat! " maki Brian sambil membantu Leon berdiri.

Brian mendengar isak tangis, dia menoleh ke sebelah.

"LO NANGIS! " tanya Brian dengan teriak.

Leon nangis.

"Sakit bangsat! Ini sakit, hiks.. Hiks.. "

°°°

Leon sudah sampai di rumah dia masih terisak karena sakit banget, dan dirinya sedang di tatap para setan.

"Kenapa nangis? " pertanyaan pertama keluar dari mulut El.

"Main basket, bahu nya kambuh lagi." bukan Leon yang menjawab tapi Brian.

Leon yang semula menunduk, kini menatap mereka.

Deg

Wajah mereka datar kayak triplek, kalau begini susah di ajak becanda nya nanti.

"Ma-"

"Masuk kamar Leon! " tegas David.

Mata Leon membola, sungguh kok David nyeremin gini ya.

"Pa-"

"Masuk kamar! "

"Pah, Le-"

"PAPAH BILANG MASUK KAMAR! " bentak David.

Leon terlonjak kaget dirinya berdiri dan berhadapan langsung dengan David.

David terus menatap lekat Leon, dia sedikit terkejut. Karena Leon malah memberikan senyum manis kepada dirinya.

Cup..

"Leon sayang Papah, nanti malam mau tidur sama Papah boleh.. "

Oh Tuhan, kenapa ini Leon sungguh sangat cantik, benar yang di ucap kan Papa nya waktu di rumah sakit kalau Leon itu cantik. Bukan hanya cantik tapi imut juga.

Dengan gerakan pelan David menganggukan kepalanya, menyetujui permintaan Leon.

Leon sumringah, dia langsung pergi ke kamar nya.

"Brian pulang dulu om tante.. "

Setelah kepergian Leon dan Brian, "Ah, Leon sungguh sangat manis. " ucap David.

Leon memang cantik kok, bola mata yang berwarna coklat, punya bulu mata lentik, alis yang tebal, mempunyai kulit putih mulus dan pipi yang sedikit chubby.

°°°

Malam hari nya sesuai permintaan Leon, David akan tidur bersama anak nya.

Setelah acara makan malam, mereka bersantai terlebih dahulu di ruang keluarga.

"Opa gak akan mengizinkan kamu sekolah selama dua minggu. "

Gila!

"Tap-"

"Nurut aja sama Opa! " tegas David.

Leon tersenyum ke arah David, "Pah Leon udah ngantuk tidur yu. "

Leon menarik tangan David untuk ke kamar nya.

Sesampai nya di kamar mereka langsung merebahkan tubuh nya di ranjang.

David hanya menatap Leon datar.

"Leon sayang Papah, selamat malam."

Cup..

Leon memeluk David dan menyembunyikan wajah nya di ketek David.

Puk..

Puk..

Puk..

David menepuk-nepuk pantat Leon dengan pelan dan sesekali mengecup pipi Leon.

"Anjing! Bangsat! Apa-apaan pake di puk segala pantat gue! " gerutu Leon dalam hati.

Percayalah Leon belum tidur, "Leon lo harus sabar, ini demi rencana lo. " ucap nya dalam hati.

Ya, Leon melakukan seperti itu hanya untuk mendapat kan maaf dari David. Leon paling benci kalau sudah di manja begini, apalagi pantat nya di puk-puk segala.

Jijik!

"Papah bangsat! " maki Leon dalam hati.

°°°




L E O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang