|30|

3.9K 435 139
                                    

Yola melepaskan pelukan David, "Mak-sud ka-kamu? "

David mengangguk, "Itu bukan Leon.."

Sudut bibir Yola tertarik ke atas, terlihat lah seulas senyum nya, tapi langsung luntur setelah..

"Tapi itu anak kita yang mesum.. " sambung David lirih.

Richard sudah tidak tahan, dia menarik tangan David, "Mana yang benar David! "

Hah..

"Leon masih hidup Pa, yang di dalam peti itu bukan Leon.. "

"Beneran? " kini giliran Jesi.

"Boong. " jawab David cuek.

Mereka tak menanggapi David, mereka langsung saja menghampiri peti itu.

Ah, syukurlah mereka mendesah lega ternyata benar itu bukan Leon.

Lalu, kemana pergi nya Leon?

"Mas, terus Leon kemana? " tanya Yola yang sudah berada di samping David.

"Ini kacung-kacung aku lagi nyari keberadaan Leon. Kamu tenang aja. "

"Tapi mas ka-"

David membungkap bibir Yola dengan bibir nya, setelah itu melepaskan nya secara pelan.

"Leon baik-baik, dia kan bisa berubah jadi singa. Bisa jaga diri kok. "

Plak..

"Kamu kira anak aku siluman gitu! "

"Bibir kamu manis, mau lagi dong. "

Plak..

Yola kembali memukul lengan David. Suami nya ini mesum, ketularan Leon kali ya?.

Ini juga suami nya gak tahu malu, cium-cium di depan keluarga nya lagi. Ya Yola malu dong.

"Maaf menganggu tuan-" ucap salah satu orang suruhan David yang masih Setia di gedung itu. Karena para atasan nya saja masih ada di sana.

"Ya emang ganggu! " sembur David.

"Awww.. " pekikan David, karena pinggang nya di cubit Yola.

"Ada satu keluarga yang sudah kenal tuan muda Leon, Tuan. "

"Siapa? "

"Keluarga Tuan Steven, Tuan. "

"Share alamat nya ke saya. "

"Baik Tuan. "

David menarik tangan Yola untuk pergi dari gedung itu, jangan lupakan yang lain nya juga ikutan ngintilin David.

David masuk ke mobil diikuti Yola dan si kembar, sedangkan Richard dan Jesi naik mobil yang satu nya.

David juga sudah menyuruh bawahan nya untuk mengurus mayit dokter itu.

°°°

Kini keluarga Richard sudah berada di rumah keluarga Stev. Mereka semua sedang berkumpul di ruang tamu dengan tatapan yang fokus ke layar TV, yang menampilkan berita mengenai di bantai nya keluarga William.

Sangat cepat memang berita mengenai pembantaian keluarga William itu. Dan di dalam berita itu juga di bahas putra dari Jeffrey William yang menghilang.

Daniel.

Daniel di nyatakan menghilang, karena tidak di temukan dimana pun.

"Jadi, kapan terakhir kali anak saya berkunjung ke sini? " tanya David membuka pembicaraan.

"Sudah lama, sekitar satu minggu yang lalu, itu pun baru pertama kali nya kesini, kita juga baru kenal. "

"Pertama kali nya? "

"Iya om. " kini giliran Ken.

"Satu minggu yang lalu tuh, Leon masuk sekolah dan Ken pulang sekolah langsung membawa Leon pulang ke sini om. Terus setelah aku menceritakan kematian adik aku, Leon pulang. Dan beberapa hari yang lalu aku ke rumah nya tapi katanya Leon udah pulang ke Indonesia. " sambung Ken.

"Kalau udah pulang, ya kita gak akan ke sini! " sembur Al. Dia udah kangen, kesal, marah, lelah, campur aduk lah pokok nya, gara-gara anak mesum itu.

"Jadi kalian tidak tau Leon dimana? " tanya Richard menyimpulkan.

Mereka menggeleng.

Semua nya nampak menghela napas. Urusan keluarga William sudah selesai, tinggal mencari Leon, kelar sudah.

David melihat jam besar di dinding, menunjukan pukul lima sore. Seperti nya mereka harus kembali ke hotel untuk istirahat dan besok kembali mencari Leon.

°°°

Di Washington jam lima sore, maka di Hawaii jam sebelas siang.

Pantai Waikiki yang di kenal dengan pantai tempat berselancar, yang berada di kota Honolulu ibu kota nya Hawaii.

Ada satu pemuda yang sedang berselancar, dapat di lihat wajah nya begitu memancarkan kebahagiaan.

Sudah cukup lama dia main selancar, dia berhenti juga dan menghampiri pemuda yang lebih tua tiga tahun dari nya.

"Woy laper nih... " rengek nya.

"Makan lah. "

"Ya temenin dong, gue mau makan di restoran, lo yang traktir. "

Puk..

"Terus kapan lo traktir gue heh! Udah satu minggu di sini. Tiket gue yang bayar, hotel gue yang bayar, makan pun gue yang bayar. Terus kapan giliran lo yang bayar hah! " cerocos orang itu.

"Santai bro. Ntar gue traktir lo beli es doger. "

Kedua nya sudah sampai di restoran dekat pantai, mereka langsung memesan makanan.

Sambil menunggu pemuda itu memainkan ponsel nya sedangkan yang lebih tua tiga tahun itu menatap lekat pemuda yang sedang bermain ponsel.

"Kapan balik ke Indo nyet! "

"Gak tau. " jawab nya cuek.

"Lo gak kangen sama keluarga lo? "

"Kangen, tapi gue masih mau liburan."

"Le, balik aja napa lah. Bisa bangkrut gue kalau makin lama di sini. "

Leon, pemuda itu Leon.

"Satu minggu lagi deh di sini, terus janji deh gue bakal balik.. " pinta nya sambil cengengesan.

"Lagian gue kesel banget sumpah sama para kecebong itu, enak banget gue harus donorin jantung gue buat si kunadil. " gerutu Leon.

Dia sedang liburan.

°°°

Enak banget ya si mesum liburan ke
Hawaii.

Gak tau apa yang lain nya pada khawatir nyariin dia 😑😑.

L E O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang