L E O N

|34|

Setelah kejadian semalam yang membuat Al berteriak membuat orang seisi rumah khawatir.

Leon malah kabur ke kamar Yola dan memeluk Mama nya itu, Leon juga tidur di sana.

David?

Papa nya itu di usir oleh Leon agar tidak tidur bersama Mama nya. Dengan sangat-sangat terpaksa David malam itu harus tidur di kamar Leon sendirian, dengan memeluk guling bukan istri nya.

Dan gara-gara sentilan bocah mesum itu, baby nya Al jadi ngilu. Heran banget Al kenapa dirinya bisa mendapatkan adik tiri yang mesum nya akut banget coba.

Pagi ini Leon sarapan bersama dengan wajah yang berseri dengan mata yang menatap ke arah Al dan alis nya di naik turun kan. Sedangkan sang target menatap Leon dengan perasaan dongkol, ingin sekali dia merukiyah adik nya itu.

"Nak.. Kamu sehat kan? " tanya Richard yang kepada Leon yang sedari memperhatikan cucu itu itu.

Leon menoleh, "Sehat banget Opa, sangat-sangat sehat. "

"Terus.. Kenapa senyum-senyum begitu? "

"Leon sedang bahagia Opa. Oh ya, Opa sama Papa ajarin bang Al gih.. "

"Leon!! " sentak Al.

"Kenapa Al, ada apa? "

"Gak ada kok Oma. "

"Opa sama Papa wajib banget ini mah, wajib ya. Memberitahukan langkah-langkah bersetubuh, agar bang Al gak polos banget. " ucap Leon spontan tanpa di saring dulu.

Sontak saja mereka melotot atas ucapan Leon barusan.

"Leon! Kamu ini bicara apa sih? " kini giliran Yola yang bertanya.

"Bang Al polos banget soal yang begituan Ma. Kasihan nanti kalau udah nikah gak tau cara nya. "

"LEON!!!! " teriak mereka berbarengan, termasuk El yang jarang banget berbicara.

Sedangkan sang pelaku sudah kabur ke luar untuk pergi ke sekolah.

Leon ampun dahh 😭😭.

°°°

Leon sudah sampai di sekolah nya, jangan lupakan di belakang nya ada empat orang berbadan besar berseragam serba hitam.

Leon masih Setia duduk di kap mobil yang terparkir rapi di parkiran sekolah.

Puk..

Dia Brian.

Brian ikutan duduk di kap mobil, sambil menunggu bel mereka membahas, "Bri lo tau gak. Abang pertama gue tuh si Alvano polos banget sumpah. "

"Polos? Kenapa? "

"Masa kagak tau perjaka, kagak tau nganu. "

"Pura-pura kali dia. "

"Gak tau. Gue semalam menyentil anu nya. "

"SUMPAH LO NGELAKUIN ITU? " teriak Brian tepat di telinga Leon.

"Sumpah gue, kenyal bro. "

"Duh mohon maaf Le, gue masih polos. "

"Polos apaan? Flashdisk lo kebanyakan isi nya video yang begituan. "

Refleks Brian memegang bahu Leon dan menarik nya paksa agar menghadap diri nya.

"Video apaan heh!! "

"Alah, gak usah gak tau deh. Lo kan sering ngajak nobar sama gue. "

"Kampret lo! Mata gue masih suci, otak gue masih polos kagak ngerti begituan dedek Brian mah. "

Brian pergi dari sana, bisa panjang nanti urusan nya kalau membahas begituan sama Leon mah.

Leon menatap ke empat bodyguard nya itu yang ada di hadapan nya, "Heh! Kalian dah nikah belum? "

"Sudah tuan muda. " jawab salah satu dari mereka.

"Dah punya anak berapa? "

"11 tuan muda. "

"Buset!! Kayak mau main bola aja 11 orang. Manjur dong Lo. "

Sang bodyguard hanya menampilkan senyum nya. Manjur banget dalam hati.

"Kalau gue dah nikah, gue mau punya anak 12 dah. " ucap nya.

Dan pergi dari sana.

"12 anak, aduhh. "

"Terserah tuan muda kita sajalah. "

Si Leon harus benar-benar di rukiyah ini mah 😭.

°°°

Sore ini Leon sedang manja banget kepada Yola. Sejak tadi pulang sekolah Leon nempelin Mama nya mulu.

Dan sekarang mereka sedang bersantai berdua di halaman belakang.

"Ma.. "

"Kenapa? "

Leon merubah posisi duduk nya dan kini menghadap Yola.

"Mama beneran gak hamil kan? "

Pertanyaan itu lagi!.

"Ke-kenapa emang nya nak? "

"Leon benar-benar gak mau punya adek Ma. Gak mau! " tegas nya.

"Kenapa gak mau? "

"Ya-ya.. Itu, pokok nya gak mau! " Leon memeluk Yola.

Yola tahu betul, kenapa Leon seperti ini. Dia sungguh takut. Dia takut kalau nanti nya Leon punya adik, dia tidak akan mendapatkan lagi kasih sayang yang utuh. Yola tau betul itu dari sikap Leon.

Padahal tidak akan seperti itu, kasih sayang yang di berikan kepada Leon tidak akan berubah. Yola sangat-sangat menyayangi Leon, walau pun nanti nya akan ada anggota baru yang hadir.

°°°