Deru motor Reyhan terdengar berbaur dengan ramai dan padatnya jalan raya kota Jakarta di siang hari.Seperti biasa siang ini Reyhan juga mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Ia tak perduli dengan tatapan benci para pengendara yang tertuju padanya juga umpatan para pejalan kaki yang hampir ia tabrak.
Reyhan selalu seperti ini. Reyhan selalu menjadi manusia paling tidak perduli dan paling menyebalkan. Reyhan tidak perduli dengan perasaan orang lain termasuk pada perasaan para pengendara serta para pejalan kaki.
Dan Reyhan juga tak perduli pada perasaan Caca setelah ini.Cowok itu menghentikan motornya di depan gedung kampus Daniel. Ia menatap datar pada gerombolan mahasiswa yang tengah nongkrong di taman depan gedung. Kebetulan sekali di antara para mahasiswa itu salah satunya adalah Daniel.
Reyhan melepas helmnya lalu turun dari motor. Kakinya mulai mengayunkan langkah panjangnya hingga akhirnya sampai di depan Daniel, cowok yang pagi ini terang-terangan ingin merasakan tinjunya.
"Woi!!" seru Reyhan pada Daniel yang tengah asyik mengobrol dengan teman-temannya.
Daniel mengalihkan atensinya dan terlihat sedikit terkejut ketika mendapati keberadaan Reyhan.
"Reyhan? Lo ngapain di sini?" tanya Daniel seraya menghampiri Reyhan.
"Putusin Caca!" tegas Reyhan.
Iya. Hanya itu yang Reyhan minta dari Daniel. Jika memang benar Caca dan Daniel berpacaran maka, Reyhan hanya perlu meminta Daniel untuk meninggalkan Caca. Karena sampai kapanpun Caca hanya miliknya dan tidak ada seorang pun yang boleh mengambil Caca darinya. Reyhan egois? Iya, benar. Dan Reyhan tidak perduli itu.
"Lo bilang apa?" tanya Daniel.
Cowok itu memiringkan kepalanya ke kanan untuk mengekspresikan kebingungannya atas perkataan Reyhan.
Reyhan mendekati Daniel lalu berbisik, "Putusin Caca kalo lo masih mau hidup lo tenang!"
"Lo ngancem gue? Lo pikir gue takut?" tanya Daniel.
Daniel menyugar rambut hitamnya ke belakang. "Siapa lo nyuruh-nyuruh gue buat mutusin Caca?" tanya Daniel.
Teman-teman Daniel mulai berdiri dan menghampiri Daniel yang tampak tengah terlibat perdebatan dengan Reyhan.
"Niel, udah nggak usah diladenin. Masa iya lo mau berantem sama anak SMA," ucap salah satu teman Daniel yang bernama Aldi.
Reyhan menyeringai kala mendengar ucapan Aldi.
"Lo takut sama anak SMA?" sarkas Reyhan."Ngapain gue takut sama anak SMA?" balas Daniel.
"Niel, udahlah. Kita ke kelas aja. Bentar lagi dosen dateng nih," lerai Aldi.
Awalnya Daniel ingin menolak saran Aldi namun akhirnya cowok itu setuju.
Daniel tersenyum tipis lantas menepuk bahu Reyhan pelan.
"Sori gue nggak bisa putusin Caca," ungkap Daniel kemudian beranjak menuju kelasnya.
Tapi jangan harap Reyhan akan terima begitu saja dengan jawaban Daniel. Bagi Reyhan sekarang Daniel seperti sedang meremehkannya. Kenapa? Karena dia hanya anak SMA? Karena dia hanya biang onar?
Reyhan memang hanya anak SMA. Tapi, jangan lupa Reyhan juga ketua geng Archer yang terkenal bengis dan menyandang gelar sosiopat. Jangan pernah meremehkan Reyhan hanya karena Reyhan masih SMA. Sebab Reyhan pasti akan membuat orang yang meremehkannya menyesal. Di antara para anak motor Reyhan dan geng Archer adalah yang paling ditakuti jadi, jangan segan-segan mencari masalah dengan Reyhan.
Reyhan berbalik lalu menyusul Daniel yang sudah akan masuk ke dalam gedung kampusnya.
"Daniel!" seru Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN
Teen FictionBEBERAPA PART AKAN DIPUBLISH ULANG Hujan, Reyhan dan Caca. Ketiganya saling berkaitan. Reyhan bertemu Caca di halte bis ketika hari berhujan. Reyhan bertemu Caca ketika ia baru saja kehilangan sahabatnya, Riyan. Reyhan bertemu Caca ketika ia baru sa...