53

18.6K 1.6K 146
                                    

Seorang cowok dengan tubuh tinggi tegap tengah berdiri menghadap sebuah dinding yang dipenuhi foto-foto dari seorang gadis yang dikenalnya.

Mata cowok itu tengah menatap lamat pada foto-foto di hadapannya. Tak ada senyum yang menghias bibirnya. Hanya ada raut wajah kaku dan dingin yang mampu membuat siapapun merinding saat melihatnya.

Tangan cowok itu terangkat dan meraih selembar foto yang ada di sana. Ia lantas duduk di sofa tengah ruangan dan mengamati foto tersebut.

Tak berselang lama sudut bibirnya sedikit tertarik ke atas saat melihat bagaimana lebarnya senyum dari gadis di dalam foto itu. Senyum gadis itu begitu lebar dan tampak begitu tulus hingga mampu siapapun yang melihatnya pasti akan ikut tersenyum termasuk cowok bermata hazel itu.

"Apa kabar, Ca?" gumamnya seraya menyentuh foto tersebut dengan ibu jarinya.

"Sebentar lagi, Ca. Sebentar lagi kita bakalan ketemu," lanjutnya.

Sekali lagi sudut bibirnya tertarik ke atas dan membentuk seringai yang amat mengerikan.

***

"Pesen apa, Ca?" tanya Lia.

"Bakso sama es teh aja deh," jawab Caca.

Lia mengangguk kemudian berlalu menuju stand penjual bakso langganannya.

Sambil menunggu Lia datang akhirnya Caca memilih memainkan ponselnya. Gadis itu membuka galeri dan melihat foto-fotonya bersama para pengurus osis yang hari ini sudah resmi lepas jabatan. Iya, jadi hari ini Caca sudah bukan lagi anggota osis. Ia sepenuhnya menjadi alumni osis dan kembali menjadi siswa biasa yang sebentar lagi akan sibuk dengan agenda belajar untuk ujian akhir.

"Main hp mulu."

Caca mengangkat wajahnya lalu menemukan Reyhan yang berdiri di hadapannya. Gadis itu tersenyum lalu menutup ponselnya dan menggeser posisi duduknya agar Reyhan duduk di sampingnya.

"Udah pesen makan siang?" tanya Caca.

"Udah. Si Niko sama Beno yang pesen," jawab Reyhan.

"Tadi lagi liatin apa?" tanya Reyhan penasaran.

Caca kembali membuka ponselnya. Ia menunjukkan foto-foto kebersamaannya dengan para pengurus osis yang telah lepas jabatan.

"Nih, foto-foto aku sama anak osis," jawab Caca.

Reyhan beringsut mendekat dan melihat foto-foto tersebut. Detik selanjutnya wajah cowok itu berubah menjadi cemberut kesal.

"Kenapa?" tanya Caca yang sadar akan perubahan pada raut wajah kekasihnya.

Reyhan mengarahkan telunjuknya pada foto Caca. Dalam foto itu Caca terlihat berdiri diapit oleh Fandi dan Tohar. Mereka saling merangkul bahu dan memasang senyum nan lebar. Sepertinya Reyhan kesal karena foto tersebut. Karena Caca yang berada terlalu dekat dengan cowok lain terutama dengan Fandi.

"Oh, ini. Ini kan Cuma foto," ucap Caca dengan santai.

"Iya, Cuma foto. Tapi bisa kan nggak usah deket-deket banget," jawab Reyhan dengan nada ketus.

"Lo cemburu?" tanya Caca, bibirnya mengulas senyum geli karena melihat tingkah Reyhan.

Reyhan mengalihkan pandangannya pada Caca. Ia lalu berkata, "Iya. Gue cemburu."

Pengakuan Reyhan sukses membuat Caca membisu. Tadinya Caca kira Reyhan akan mengelak seperti cowok-cowok lainnya ketika sedang cemburu. Tapi ternyata ia salah besar. Reyhan berbeda dengan cowok-cowok lain. Caca harus ingat itu dengan baik.

"Iya deh. Gue nggak bakal gitu lagi," ungkap Caca seraya menghapus foto tersebut.

"Kok dihapus?" tanya Reyhan.

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang