Emosi

775 106 23
                                    

Dengan tegesa-gesa Sam membuka pintu UKS dan mendapati Tiara sedang terbaring disana.

"Raa..." Panggil Sam dengan raut wajah khawatir.

Tiara menoleh ke arah Sam dan mencoba mendudukkan dirinya di ranjang UKS tersebut.

"Sam aku nggak apa apa.." ucap Tiara yang sangat tahu Sam sekarang sedang khawatir padanya.

Adrian yang tadinya mengikuti Sam dari belakang, memutuskan untuk pergi dari sana karena sudah melihat bahwa Tiara baik baik saja. Adrian tidak ingin menganggu Sam dan Tiara.

Ia kemudian mengambil langkah keluar dari ruang UKS.

"Kamu kenapa Ra ?" Tanya Sam sambil memegang lembut tangan Tiara.

"Nggak apa apa Sam. Tadi aku tiba-tiba pusing. Sekarang udah baik baik aja kok."

Diandra menoleh pada Tiara seakan ingin Tiara menceritakan yang sesungguhnya pada Sam.

"Ra... Jujur sama aku apa yang kamu rasain tadi." Pinta Sam pada Tiara.

Sam khawatir semua ini ada hubungannya dengan kejadian yang menimpa Tiara kemarin.

Tiara menarik nafasnya pelan kemudian mencoba menceritakan semuanya pada Sam.

"Tadi aku lagi di kantin sama Diandra, terus tiba-tiba aku kaya ngedenger suara si penculik itu. Aku ngerasa ada suara dia di kantin tadi. Aku berusaha cari sumber suara itu tapi nggak ketemu. Terus tiba-tiba kepalaku pusing."

Sam berusaha tersenyum pada Tiara, lalu mencoba menenangkannya.

"Mungkin kamu salah denger Ra.."

"Mungkin aja." Jawab Tiara.

Diandra benar benar merasa marah karena ulah si penjahat itu. Ia juga merasa sedih harus melihat Tiara seperti ini.

Mungkinkah Tiara berhalusinasi ? Ataukah memang benar pelakunya ada di sekitar Tiara saat itu ?

Sam terus saja memandangi Tiara dengan raut wajah sendu.

"Sam... Aku baik baik aja.." ucap Tiara lembut seakan tahu Sam masih merasa khawatir kepadanya.

Sam tersenyum tipis kemudian mengangguk mengerti atas ucapan Tiara.

**********

"Siapapun orang itu, gue nggak akan pernah maafin dia."

Sam kemudian mendudukkan tubuhnya di kursi teras rumah Alan.

"Gue tau lo pasti marah banget sama orang itu. Saran gue lo harus hati-hati. Kita nggak pernah tau apa yang bakal dia lakuin." Ucap Alan sembari menepuk pelan pundak Sam.

"Gue bener bener nggak tega liat Tiara kayak tadi. Gimana kalau kejadian itu malah bikin Tiara jadi trauma ?" Ucap Sam sedikit marah.

"Coba lo inget inget lagi, kira kira siapa yang bisa ngelakuin itu ke Tiara ? Jangan jangan pelakunya memang ada di sekitar kita ? Siapa tau Tiara denger suara itu tadi karena emang pelakunya ada disana ? Iya kan ?" Ucap Alan mencoba berpikir jernih.

Sam membelalakkan matanya sempurna mendengar ucapan Alan.

"Kenapa gue nggak mikir ke situ ya ?"

"Semua kemungkinan bisa aja terjadi. Tapi kayak apa yang gue bilang tadi, kita harus hati-hati. Jangan sampai dia ngelakuin hal yang lebih parah lagi. Jangan sampai kita lengah."

Sam mengangguk setuju dengan ucapan Alan. Ia kemudian menenggak teh miliknya, lalu meletakkan kembali cangkir tersebut diatas meja.

"Lo, sama Diandra... Ada hubungan ?" Tanya Sam tiba-tiba membuat Alan susah menelan ludahnya.

Ke Lain HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang