Duapuluh Delapan

298 46 6
                                    

Pandangan kami masih bertahan. Nafas yang saling menggebu dan perasaan yang tak menentu.

Untung tadi sore aku gosok gigi wkwkwkw

"tinggalin perjodohan itu yua".

Aku terbelalak mendengar ucapan stefan. 

"apa".

"tinggalin perjodohan itu. Dan balik sama gue. Gue gak akan nyakitin loe.  Gue janji". Bisiknya. 

Aku melepas tangan stefan dari pinggangku. 

Mundur beberapa langkah.

"sorry". Ucapku. 

Aku mencari flasdisk yang ku perlukan.

" dimana ariel menyimpannya". Pikirku setelah mengacak-acak tasnya.

Stefan sama sekali tidak membantuku.  Ia hanya berdiri,  mematung memandangiku.

"kenapa sih loe peduli banget sama orang lain? ". ucap stefan. 
Aku hanya diam dan terus mencari. 

Hingga mataku tertuju pada kotak pensil yabg tergeletak di atas kasur ariel. 

Aku mengambil kotak pensil itu. Dan benar saja.  Yang ku cari ada di sana.

"yua... Loe dengarin gue gak sih". Bentak stefan saat aku telah memakai helm ku.

" maaf stef,  apapun itu gue gak bisa nyakitin nyokap sama bokap gue demo elo".ucapku

" tapi loe gak cinta sama cowok itu kan. Bahkan loe gak tau dia siapa". Ucap stefan. 

Huft...
Aku menghempas kasar nafasku,  sedetik kemudian,  aku melesat meninggalkan stefan dengan kekesalannya.

Aku terus memacu jalanan.  Membelah kebisingan di tengah malam.  Hanya satu harapanku,  papa dan mama belum pulang. Atau aku akan habis oleh mereka. 

Dari belakang,  ku temukan motor stefan yang menyusulku. 

Ntahlah,  mungkin kegilaan telah merasukiku.

Aku malah menambah kecepatan motorku hingga meninggalakn stefan jauh. 

Adrenalinku terpacu.  Aku ingin balapan dengannya. 

Beberapa menit kemudian,  stefan berhasil menyusulku.

"yua... Hati-hati... Jangan ngebut yua". Teriak stefan.

Aku hanya tersenyum licik.  Dan kembali menambah laju motorku. Dan aku yakin,  stefan pasti kesal oleh ulahku.

Sesampainya di depan rumah,

" loe gila ya". Srefan marah. 

" gue gak minta loe buat nyusul gue stef"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" gue gak minta loe buat nyusul gue stef". Ucapku. 

" tapi loe bisa celaka,  loe pikir gak bahaya apa trek-trekan di jalan raya gitu".

FALSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang