Sembilanbelas (taktik yuangka)

284 45 8
                                    

Aku sedikit kebingungan setelah tiba di sekolah.

Semua mata menuju padaku, terkadang mereka berbisik dan menertawakan ku.

Sehari gak sekolah, tempat ini kaya kena virus bego ya pikirku.

Saat melewati koridor sekolah, aku menemukan banyak poster diriku di mading.

Langkah ku terhenti sejenak memandangi foto-foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah ku terhenti sejenak memandangi foto-foto itu.

"Hi...". Sapa ariel yang datang bersama rina dan alexa.

"Hii...pagi? Apa kabar? Kangen gak sama gue?." tanyaku ramah.

"Gak tuh. Btw...gimana kreasi gue? Keren gak?". Seringai ariel dengan senyum anehnya.

Aku hanya memandangnya santai.

"Masih banyak loh". Ucap rina sambil menunjukkan poster lain di tangannya.

"Ouh... Masih banyak ya...sini..sini gue bantuin". Ucapku sambil mengambil alih seluruh poster di tangan rina.

"Emm...sebenarnya fotonya kurang style sih...v udah di cetak banyak juga kan". Ucapku sambil memenuhi mading itu dengan posterku.

"Udah penuh nih, kita bagi-bagiin aja ya sama yang lain. Ini...silahkan...silahkan ini poster saya". Ucapku menyebar poster itu pada siapapun yang lewat.

Hingga,

"Yuangka, sedang apa kamu?". Tanya bu selfie wakil kepala sekolah.

"Hah..mampus loe". Ucap ariel.

"Eh...ibu selfie. Ini bu silahkan.  Ini poster saya. Ini nyata loh bu, jangan sampai ketinggalan ya". Ucapku lalu bawa poster itu.

"Gila tuh cewek. Dia bisa di keluarin dari sekolah karna isu negatifnya sendiri. Bukannya takut malah di sebar". Keluh ariel sambil mengejar yuangka.

"Stop...apa-apan sih loe..balikin poster gue". Bentak ariel.

"Loe mau, nih ambil". Ucapku sambil membuang  poster itu ke tanah.

"Sialan loe ya... Tunggu aja loe bakalan di keluarin dari sekolah karna semua poster ini udah gue sebarin ke seluruh sekolah. "
Seringainya puas.

Akupun tersenyum lalu memutar ulang kata-kata ariel dari ponselku.

"Apa-apaan loe rekam suara gue."

"Ini adalah bukti pencemaran nama baik Gue". Ucapku.

"Pencemaran nama baik.. Ahhaa....konyol banget sih loe". Ucap ariel menertawakanku.

"Kepada yuangka alexsandria agar segera menghadap kepala sekolah". Terdengar pengumuman dari kantor.

"Ahahahaha...rasain loe...nikmatin aja ya sekolah terakhir hari ini". Ejek rina.

Hah...

Aku hanya tersenyum miris melihat kelakuan tiga gadis ingusan itu.

"Yua". Ucap Stefan yang tiba-tiba menarik tanganku.

FALSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang