Mikasa tidak bisa memilih,dia bingung ingin memilih siapa. "Kenapa harus aku..?"batin mikasa. Mikasa mencoba lari dari sana.
"Eit mau kemana?"eren memegang tangan mikasa
"..."
"Aku tidak ingin memilih!! Jika aku memilih salah satu diantara kalian,nanti pasti ada yang marah,lalu bertengkar!!"jelas mikasa
"..."
"Baiklah,kita buat kesepakatan-"pembicaraan mikasa dipotong eren
"Ya aku tau apa yang ingin kau katakan"eren
"Ya baiklah"
"Gimana ya? Sebenarnya..aku tidak terlalu suka dengan mereka berdua,aku belum terlalu menyukai levi,eren atau jean. Tapi..jika aku tidak memilih mereka kecewa? Yah sudahlah.."batin mikasa
"Aku"
Levi eren dan jean tegang.
Tiba tiba mood mikasa buruk.
"Lupakan saja,aku tidak akan memilih,maaf membuat kalian tersinggung dan kecewa,aku yakin kalian tidak ingin berteman dengan ku lagi"mikasa pergi,dan dia mengusap mata nya yang berarir."Ada apa dengan nya?"pikir levi
"Astaga sepertinya kita ditolak,pulang saja"eren pergi
"Aku tetap akan menjadi teman baik mikasa"batin eren"Perasaan ku tidak enak tentang mikasa"gumam levi
.
.
.
.
"Sebenarnya aku ingin memilih levi,tapi itu hanya melintas di pikiran ku,aku berubah pikiran,jika levi menjadi pasanganku,apa levi menjadi lebih kasar kepada petra? Atau yang lain.."sambil berjalan mikasa berpikir pikir"Ahh lupakan saja! Lagian itu tidak penting! Tapi..jika aku tau levi adalah orang yang kasar,aku bersumpah untuk meninggalkan nya!"mikasa mengepalkan tangan nya. "Yah mungkin sementara,atau..selamanya.."
Mikasa duduk di bangku pinggir jalan dan melihat kendaraan melintas. "Ada apa dengan levi eren dan jean?"
.
.
.
Levi mencari cari mikasa dan akhirnya ketemu. "Nah,itu dia"levi menghampiri mikasaLevi di belakang mikasa lalu menutup mata mikasa. "Eh? Apa apaan ini?"mikasa panik
"Kau pencuri ya?!"mikasa menyiapkan tangan nya
"Ya,aku pencuri hati mikasa"levi
"Eh?"
Levi melepaskan tangan nya dan mikasa melihat levi,levi tertawa kecil. "Dasar! Itu tidak lucu!"
Levi duduk disamping mikasa. "Kau bodoh sekali"
"Kalau aku bodoh kau lebih bodoh"mikasa
"Hmh"
"Hei,kenapa kau tadi tidak menjawab?"tanya levi
"Apa maksudmu?"
"Kenapa kau tadi tidak memilih?"raut wajah levi kecewa
"M-maaf,itu..karena aku bingung"mikasa
"..."
Sruk*
Tangan levi mengenai pinggiran bangku itu,dan tangan nya terluka. "Ah sialan!""Luka yang dalam!"mikasa khawatir
"J-jangan khawatir levi,sebentar,ku rasa di tas ku ini ada obat dan perban"mikasa merogoh rogoh tas nya.
"Nah,kemari kan tangan mu"mikasa
"Sepertinya ini harus di cuci dulu"mikasa mengambil air minum nya (air putih) untuk mencuci tangan levi,karena disana tidak ada tempat cuci tangan.
"..."levi merasa senang dia dirawat mikasa
.
.
.
"Selesai,apa masih sakit?"mikasa"Tidak,ini lebih baik"levi
"..."
"M-makasih"levi mengalihkan pandangan nya karena malu
"Tak masalah"mikasa
"Apa kau dulu medis?"levi
"Tidak,saat masih ada orang tua ku,mereka pernah mengajari ku mengobati luka,dan saat smp dulu aku sering mengobati luka yang seperti ini"mikasa
"Kau pintar sekali mengobati luka orang"puji levi
"Tidak biasanya kau memuji begitu"mikasa malu
"Kalau begitu,apa kau bisa obati luka ku didalam sini?"levi memegang dada kiri nya
"H-hah?! Luka di hati?"mikasa mulai panik
"A-aku tidak bisa mengobati luka separah itu!!,ayo ke rumah sakit saja!!!"mikasa panik
"Eh? Apa maksudmu?"levi bingung
"Kenapa kau bertanya seperti itu!!? Ayo kita kerumah sakit saja"mikasa
"Hei hei tenang dulu..lukanya tidak separah itu kok"levi
"K-kalau begitu..aku hubungi armin saja,dia sangat pintar"mikasa menghubungi armin
"Astaga dia tidak tau apa maksudku"pikir levi
"A-armin!!!"mikasa
"Ada apa mikasa?"armin
"A-apa kau tau cara mengobati luka di hati?!?!?"mikasa
"..."
"Em..siapa yang membutuhkan nya?"armin"Levi!! Dia tidak ingin kerumah sakit...ayolah..dia akan mati!!!"mikasa
"Hahahaha"armin tertawa
"Kenapa kau malah tertawa?!?!"mikasa
"Mikasa..itu bukan luka yang serius ahaha"armin
"Apa maksudmu??"mikasa
"Kau bisa mengobati nya kok,hmhm"armin
"B-bagaimana?"mikasa
"Mungkin levi hanya sakit hati karena kau bersama pria lain"armin
"Kau bercanda"mikasa
"Aku serius"armin
"Lalu..aku harus bagaimana? Dia akan mati karena aku?"mikasa
"Hah sudahlah,tanya saja kepada hange"armin
"Yah sudahlah kalau begitu,terimakasih ya armin"mikasa
"Tak masalah,aku tidak membantu apa apa kok"
Saat mikasa menghubungi hange,jawabannya sama seperti armin,dan sepertinya mikasa mengerti apa maksud levi.
"Jadi bagitu ya"mikasa
"Kau ini lama sekali"levi
"Levi,aku mengerti apa maksudmu"mikasa
"Akhirnya"levi
"A-aku mau jujur,sebenarnya saat kau disamping ku,aku sangat senang,dan..jika kau melamar ku,aku menerima nya"mikasa malu mengucapkan itu
"S-sungguh?!"
"Em"mikasa menganggukkan kepala nya
.
.
.
Levi memegang kedua tangan mikasa. "Jadi mikasa,kau mau menjadi pasangan hidup ku?""H-hm"mikasa menganggukkan kepala nya
Levi langsung mencium mikasa. "Emmh"
.
.
.
"Terimakasih mikasa,aku sudah sangat terobati"levi tersenyum kecil"Aku juga senang"mikasa
Mereka berdua berpelukan
€€€€
Dah lama gak up😈
Siapa nieh yang setuju aku bikin chapter levi ma mikasa maen di kamar(͡° ͜ʖ ͡°)😆😱

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku bukan benda untuk direbut!!
Random• RivaMika • EreMika • JeaMika Mikasa selalu dikelilingi 3 lelaki. Ketiga lelaki itu mencintai mikasa,hari hari mikasa selalu dikelilingi mereka bertiga. Pada akhirnya,mikasa memilih salah satu lelaki itu?,mikasa hanya menjadikan nya sahabat?,atau m...