Perminta maafan

349 21 7
                                    

Malam nya

"Jadi itu rencana petra? Dia membuatku marah kepada levi. Dia kira aku akan meninggalkan levi begitu saja? Huh,ada apa sih dengan orang itu? Apa mau nya?"pikir mikasa. Mikasa meremas gelas plastik di tangan nya hingga hancur karena kesal

"Sialan petra itu! Aku masih kesal sampai sekarang! Rasanya aku ingin melampiskan kemarahan ku dengan menghajar nya!!"mikasa mengepalkan tangan nya.

"Levi saat itu mencium petra,itulah yang membuatku kesal!!"

Mikasa akan pergi ke taman yang biasa nya dikunjungi petra. Taman yang dekat rumah mikasa dan levi.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Untung saja petra ada!"mikasa menghampiri petra

"PETRA!"panggil mikasa kasar

"Hm? Oh mikasa.."petra berdiri dari tempat duduk nya

Mikasa menatap wajah petra.

"Kau ingin menemui ku? Ada apa? Apa kau akan menyerahkan levi kepada ku?"petra senyum.

Mikasa menarik kerah baju petra.

"Katakan padaku!! Saat itu kau berusaha membuat ku meninggalkan levi atau apa?!?!"mikasa menelototi petra

"Hahh,aku lah yang mencium levi!"petra mendorong mikasa

"Hah?!"

"Sampai saat ini aku masih mencintai levi,walaupun dia pernah marah marah atau menyakiti ku,aku tetap mencintai nya..,kalau saja tidak ada dirimu di hidup levi..ini tidak akan terjadi!!!"bentak petra

"Apa kah aku sudah pernah mengatakan ini?! Levi membenci mu itu karena orang tua mu membunuh orang tua levi!!! Levi itu sangat sayang kepada orang tua nya! Dan orang tua mu malah membunuh nya!! Jangan jangan itu perintah mu?!"mikasa melipat tangan nya

"Ya..memang sih aku yang memerintah nya.."petra mengangat kedua tangan nya

"Kenapa? Kenapa kau membunuh mereka?! Mereka tidak salah apa apa kepada keluarga mu!!!"mikasa semakin marah dan kesal

"Memang nya kau tau apa? Yah..sayang nya aku tidak bisa memberitahu apa alasan nya,jadi jangan bertanya!"petra mendorong mikasa lagi

"Lama lama aku akan membunuh mu jika kau mendekati levi lagi!"ancam mikasa

"Pulang sana! Pulang!! Kau tidak berguna!!"petra pergi meninggalkan mikasa

"..."

"Wanita itu sangat menyebalkan!!"mikasa menuju rumah levi

Tok tok tok*

"Siapa?"levi membuka pintu

"Mika-"

Mikasa langsung memeluk levi.

"...sa. Ada apa dengan mu?"levi memegang kepala mikasa

"Maaf"

"Hm?"

"MAAF!"

"Ah"

"Saat itu kau memang tidak mencium petra. Lalu aku meninggalkan mu,aku tidak ingin mendekati mu,aku yang salah..."mikasa masih memeluk levi

"Hmh,bukan salah mu,aku saja yang tidak hati hati"levi menepuk punggung mikasa

"Em"mikasa mengangguk

Levi merasakan dada mikasa menempel di dada levi. Dia sungguh senang,karena merasakannya(͡° ͜ʖ ͡°)

"Kau tau,rasa nya sakit sekali saat kau meninggalkan ku"levi melepaskan pelukan mikasa

"Iya aku tau..mangkannya aku minta maaf...mmm"mikasa merengek

"Dan aku tidak bisa memaafkan mu hanya dengan kata 'minta maaf' "levi seperti meminta hal hal yang aneh aneh

"Baiklah..lalu kau mau apa? Ku belikan teh hitam? Atau pijat? Atau ku traktir makanan kesukaan mu? Atau apa pun.."mikasa menerima nya

Levi mendekat ke telinga mikasa. "Bermain lah dengan ku.."bisik levi

Pipi mikasa langsung merah. "A-apa maksudmu?! O-oh..kau ingin bermain..d-di  pasar malam kan? A-ayo.."sebenarnya mikasa belum siap dengan ajakan levi

"Tidak,dirumah ku saja"senyuman levi nakal

"T-tapi levi..b-besok kan..sekolah.."mikasa mencari alasan

Levi menggendong mikasa lalu masuk ke dalam kamar levi. "Uh?!"
.
.
.
Levi menidurkan mikasa di ranjang levi,lalu mengunci pintu kamar nya.

"T-tapi levi..ak-"

Levi menutup mulut mikasa

"Jika ingin berteriak,jangan keras keras,banyak tetangga yang sedang tidur.."levi berada di atas mikasa

"E-emh.."

T.B.C

€€€€

Apa ya yang bakal dilakuin cebol itu(͡° ͜ʖ ͡°)
Ditunggu ya chapter selanjut nya...:v

Aku bukan benda untuk direbut!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang