Aku tidak ingin kehilangan mu

352 25 2
                                    

Don't forget to turn on the music :)

Sudah 1 bulan levi dan mikasa berpacaran. Levi mudah tersenyum sejak menjadi pacar mikasa,karena levi sungguh senang. Dan mikasa pun juga senang sejak menjadi pacar levi,mikasa tidak merasa sendiri lagi. Tapi..eren dan jean juga belum tau kalau levi dan mikasa berpacaran,karena mereka tidak pernah membicarakan itu. Belum ada 1 pun orang yang tau jika levi dan mikasa berpacaran,tapi..petra seperti nya tau,dari firasat nya.

Di hari sabtu (libur)

Mikasa dan levi jalan jalan.

"Dasar! Kau menumpahkan minuman ku"mikasa marah

"Kau bisa meminum minuman ku"tawar levi

"Aku tidak suka teh hitam!"mikasa melipat tangan nya

Levi memegang dagu mikasa. "Jangan seperti itu,kau ingin ku ciumi sampai dilihat banyak orang seperti saat itu?"

"Diamlah!"mikasa dan levi melanjutkan jalannya. Levi menggandeng tangan mikasa. Mikasa tersenyum kecil.
.
.
.
Ditengah jalan...

"Huh?"

"Huh?"

"Hm?"

Eren berada didepan mikasa dan levi.

"M-mikasa,kenapa kau dan levi gandengan?"tanya eren

"Eh,ini ka-"pembicaraan mikasa dipotong levi

"Tak perlu disembunyikan lagi mikasa"levi

"Hei eren,aku dan mikasa sudah menjadi pasangan"levi

"A-apa?! Sejak kapan?!"eren tidak percaya

"1 bulan yang lalu"levi

"1 bulan yang lalu? Itu kan..ah,kenapa selama ini aku tidak tau?"pikir eren

"Baiklah,aku tidak berhak untuk memisahkan kalian,jadi..semoga bahagia"eren langsung pergi dengan raut wajah putus asa

"Kenapa kau memberitau nya?"mikasa

"Agar dia tau saja,sudahlah ayo lanjut"levi
.
.
.
"1 bulan lalu itu lama sekali,yah setidaknya aku masih menjadi teman mikasa tidak apa apa"eren

"Tapi..omong omong levi,kenapa kau menyukai ku? Padahal aku perempuan yang biasa biasa saja"mikasa menghadap bawah

"Aku tidak peduli,tapi dilihat dari sifat mu..boleh juga,sepertinya kau ini orang baik,suka menolong,huft..aku tidak keberatan berpacaran dengan orang bodoh tapi cantik seperti mu"levi

"Dasar,kata kata mu itu!"mikasa
"Nah,aku punya pertanyaan yang sudah lama ingin ku tanya kan padamu"

"Apa itu?"levi

"Sebenarnya,kau dan petra dulu..ada hubungan apa?"mikasa ingin tau

"Hahh sepertinya tidak perlu ku jawab"levi

"Kenapa tidak?"mikasa

"Sudah jelas kan? Kau tau kan kalau petra punya cincin,dan itu pemberian ku,kau mengerti maksudku kan?"levi melirik mikasa

"Ah ya,maaf,seharusnya aku tidak menanyakan itu"mikasa

"Tak apa"levi
.
.
.
Hari sudah siang dan mendung,langit sedikit gelap dan awan pun meneteskan air.

"Eh hujan?"mikasa mengecek dengan tangan nya

"Biarlah,kita hujan hujanan aja"levi

"Hah,ayo duduk disitu saja"mikasa menunjuk bangku dan mengajak levi duduk disana. Mereka duduk sambil kehujanan.

"..."

"Hei"levi memanggil mikasa

"Apa?"

"Aku sangat senang memiliki mu"levi

"Hm?"

"Aku tak sendiri lagi"levi

"Apa maksudmu?"mikasa melirik levi

"Saat kelas 6 sd aku memiliki 1 sahabat,farlan,2 tahun kemudian di meninggal karena tertabrak mobil. Lalu aku memiliki 1 sahabat lagi,isabel,dan 1 tahun kemudian,dia meninggal karena dia menyelamatkan ku,dan dia terlindas bus,saat itu aku berpikir untuk tidak memiliki teman saja daripada akhirnya sakit,dan saat aku kelas 10,tahun lalu,aku agak dekat dengan petra,lalu aku memberinya cincin,aku menyukai petra,tapi..1 minggu kemudian..ayah petra..membunuh kedua orang tua ku,aku tidak tau kenapa"jelas levi

"Astaga!"mikasa ikut sedih mendengar nya

"Lama lama petra semakin mendekatiku,tapi aku risih,aku sudah ditinggal 2 sahabat ku,lalu orang tua ku,lalu selanjutnya siapa?"levi berlinang air mata

"..."mikasa sedih

Levi menggenggam tangan mikasa"Karena itu,aku..ingin kau selalu bersama ku,jangan mati seperti mereka,aku bisa kesepian lagi"levi menangis

"Jadi begitu,itu sebabnya dia selalu dingin,dan itu sebabnya levi membenci petra"batin mikasa

"Aku tidak akan meninggalkan mu"mata mikasa berarir
"Kehidupan nya dulu sama seperti kehidupan ku dulu"mikasa berbicara didalam hati

Mikasa tidak pernah melihat levi menangis seperti itu,mikasa merasa levi tidak cocok untuk menangis. Tapi bagi mikasa,levi imut saat menangis seperti itu,dia gemas sampai sampai ingin mencium levi. Tapi mikasa masih malu malu untuk mencium levi. Mereka bersedih sedihan sambil hujan hujanan. Mikasa masih melihat levi menangis menghadap bawah.

"Sudahlah..aku berjanji tidak akan meninggalkan mu"mikasa

"Mh"levi mengangguk

"Imut sekali levi saat menangis"gumam mikasa

Mikasa ingin mencium levi tapi terdahului levi,levi mencium mikasa. Mikasa membalas ciuman levi. Setelah berciuman,mikasa memeluk levi. "Kau sudah besar masih saja menangis"

"Kau sama saja"levi malu

"Benar juga"mikasa

"...mikasa,aku sungguh tidak ingin kehilangan mu"levi

"Aku juga"mikasa tersenyum
.
.
.
"Eh sudah tidak hujan,ayo pulang,kita basah kuyup"mikasa mengajak levi pulang

Maaf klo ada kesalahan kata :")

Aku bukan benda untuk direbut!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang