22. 12 Hours

253 54 16
                                    

"When you stand up,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"When you stand up,

When I try to open my eyes,

You're leaving me now."

.

.

.

11 Oktober 2016.

"Cha Eunwoo, kamu sangat mirip dengan appa-mu."

Itu adalah kalimat yang selalu ibunya katakan pada Eunwoo dengan mata berkaca-kaca. Terkadang ia tidak mengerti. Apakah ibunya terharu ia sudah tumbuh dengan baik dan membanggakan seperti yang ayahnya inginkan. Atau justru karena itu ibunya memutuskan untuk tidak membawanya saat bercerai dengan ayahnya.

Ia bahkan tidak tahu mengapa ibunya yang begitu hangat dan menyayanginya tiba-tiba memutuskan untuk berpisah. Walau tidak mendapatkan banyak kasih sayang dari ayahnya yang terkesan tegas, setidaknya Eunwoo menghabiskan masa kecilnya dengan limpahan kasih sayang dari ibunya. Sebelum kemudian adiknya lahir dan perhatian ibunya teralihkan. Tapi Eunwoo mengerti dan berusaha untuk lebih dewasa di usianya yang masih muda. Ia merasa bahwa dirinya seorang kakak sekarang dan adiknya memiliki tubuh yang lebih lemah sehingga butuh banyak perhatian. 

Itu yang Eunwoo pikirkan.

Sebelum kemudian ia menemukan setumpuk amplop usang  di dalam kotak kayu, di gudang saat hendak mengepak barang-barangnya untuk—kabur—ke asrama kampusnya karena sudah tidak tahan lagi tinggal di kediaman Cha. 

'Kenapa aboeji melakukan ini? Aboeji telah membohongin eomma. Bagaimana bisa Aboeji berselingkuh dan bahkan punya anak dari wanita lain. Parahnya lagi anak itu lahir di tahun yang sama denganku. Aku tidak bisa membayangkan sesedih apa eomma saat mengandungku. Pantas saja dulu eomma selalu menangis setiap malam saat membesarkanku di China...' 

Dengan gusar, Eunwoo pun memacu langkah menuju ruang kerja ayahnya. Pintu ruangan bernuansa kayu itu terbuka, menampilkan Cha Junwoo yang masih tegap dan bugar kendati usianya sudah menginjak 45 tahun. Ia masih kelihatan tampan dengan kulit putih bersih meskipun kerutan tipis mulai bermunculan di sekitar matanya. Alisnya yang tebal dan sorot matanya yang tajam, tak jauh berbeda dengan kepunyaan Eunwoo. 

"Tumben sekali kau mendatangiku duluan," pria itu menengadah dari buku bacaannya ketika mendapati putranya memasuki teritorinya—sesuatu yang jarang Eunwoo lakukan. Junwoo tahu betul semenjak perpisahannya empat tahun silam, jarak yang terbentang di antara ia dan putranya jadi semakin lebar. Meski tidak terlalu kentara, tapi Cha Eunwoo benar-benar membenci ayahnya karena sudah memisahkannya dengan ibu yang sangat dicintainya. 

Jadi jika sedang berada di rumah, Eunwoo lebih sering menghabiskan waktu mengurung diri di kamar untuk belajar daripada menghampiri ruang kerjanya dan mengobrol. Junwoo yang tidak biasa mengekspresikan dirinya pun juga tidak berusaha untuk mendekati putranya. Ia sadar sampai kapanpun ia tidak akan bisa menggantikan peran istrinya. Sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah memenuhi segala kebutuhan Eunwoo dan mengarahkannya menjadi anak yang sempurna dan berprestasi. Meski cara yang dilakukannya membuat Eunwoo membencinya, ia tidak peduli. Yang penting putranya bisa tumbuh menjadi orang yang lebih kuat dan hebat darinya. 

CHEWY (Chaengwoo Wedding Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang